Syilla dan Vano sedang menikmati sarapan pagi bersama Dimas dan Riana. Tidak ada yang berbicara saat makan yang terdengar hanya sendok dan garpu yang sedang beradu.
Vano berdiri dari tempat duduknya karna sudah selesai dengan sarapannya. Saat dia akan berpamitan dengan orang tuanya .Riana menyuruh Vano untuk sekalian mengantar Syilla ketempat kerjanya.
Riana sudah tau Syilla bekerja di hotel walau sebagai petugas cleaning service tapi dia bangga dengan menantunya . Yang memilih hidup mandiri ,padahal mereka adalah orang yang kaya dan bisa memenuhi kebutuhan menantunya yang sudah dianggap seperti anak sendiri.
Memang awalnya mertuanya itu melarangnya bekerja tapi Syilla meyakinkan mereka. Syilla tidak ingin berdiam diri saja dirumah sambil menikmati fasilitas yang disediakan mertuanya. Karna dia bukan tipe orang yang memanfaatkan kebaikan orang lain padanya. Syilla lebih memilih memenuhi kebutuhannya hasil dari jerih payahnya sendiri walaupun dia bisa meminta uang untuk memenuhi kebutuhannya pada Vano yang sekarang menjadi suaminya.
"Vano, kamu sekalian antar Syilla ketempat kerjanya" ujar Riana
"Mah, tapi Vano ada rapat penting jadi harus cepat-cepat mah" sahut Vano
"Jadi kamu lebih mementingkan pekerjaan dari pada mengantarkan istri kamu" Riana yang mulai meninggikan nada suaranya.
Sedangkan Dimas dan Syilla hanya menonton berdebatan ibu dan anak itu. Sebenarnya Syilla tidak masalah bila Vano tak mengantarnya tapi mamah mertuanya itu bersikeras agar Vano mengantarnya.
Vano pun mengalah dia mengikuti perintah mamanya . Percuma dia terus berdebat dengan mamanya, tentu dia akan kalah.
Syilla dan Vano pun masuk kedalam mobil mewah . Setelah tuan muda dan nona mudanya masuk Ciko pun menjalankan mobilnya meninggalkan mansion. Ditengah perjalanan tidak ada yang bicara hanya hening.
Tiba -tiba Vano menyuruh asisten pribadinya itu untuk menghentikan mobil.
"Ciko hentikan mobilnya" perintah Vano pada Ciko.
Ciko pun menghentikan mobilnya dipinggir jalan. Syilla heran kenapa Vano menghentikan mobilnya di jalan sepi ini, sedangkan hotel tempat dia bekerja masih jauh.
"Turun " perintah Vano pada Syilla
"Aku turun? " Syilla dengan menunjuk dirinya
"Hmm" vano hanya berdehem
"Tapi tempat kerja aku masih jauh om "sahut Syilla
" Saya ada rapat penting dan harus cepat kekantor, sekarang cepat turun"ujar Vano dengan nada memerintah.
Dengan terpaksa Syilla turun dari mobil dengan wajah kesalnya. Syilla menutup pintu mobil dengan keras melampias kan kekesalannya dia tidak peduli Vano akan marahnya padanya.
Mobil itu pun mulai berjalan meninggalkan syilla dengan marah dan kesal. Wanita mana yang tak kesal bila diturunkan dijalan . apalagi pria itu yang berstatus suaminya.
"DASAR OM KEJAM! KU SUMPAHIN BAN MOBILNYA BOCOR" teriaknya Syilla .
Walau teriakannya tak akan terdengar oleh Vano karna mobilnya sudah jauh.
Syilla berjalan kaki sambil menendang krikil.
Apalagi tidak ada angkot yang lewat pasti dia akan dimarahi bosnya karna terlambat dan itu semua gara-gara om-om kejam yang tak punya perasaan.
Tapi saat dia sedang berjalan dia mendengar klakson motor .Syilla menoleh kebelakang dan itu adalah Dion teman yang bekerja dihotel sama denganya. tapi Dion bekerja sebagai security dihotel .
Dion menghentikan sepeda motor maticnya dan turun dari sepeda motor, berjalan kearah Syilla.
"Syilla Kamu kenapa jalan kaki? Terus inikan bukan jalan yang biasa kamu lewati? " tanya Dion .
Syilla terdiam dia berpikir tidak mungkin dia mengatakan diturunkan suaminya . Dion tidak tau dia menikah , ya karna nikahnya dadakan.
"I-itu aku baru dari rumah teman, aku jalan kaki karna angkotnya mogok" bohong Syilla dengan wajah yang terlihat gugup.
"Oh begitugitu! Yaudah ikut aku kalau gitu" ujar Dion
Syilla mengangguk dan naik ke sepeda motor matic Dion. Dion mulai menjalankan dengan kecepatan diatas rata-rata. selang 20 menit mereka berdua sampai di tempat kerja mereka berdua.Syilla pun turun dari sepeda motor.
"Dion makasi ya udah mau bonceng aku sampai ketempat kerja" ujar Syilla dengan senyuman manisnya.
Dion mematung terpesona dengan senyuman manis Syilla dan jantung nya berdegup kencang tak beraturan . Sebenarnya Dion sudah lama menyukai Syilla tapi dia belum berani menyatakan perasaannya .
" Gak usah pakai makasih kaya siapa aja " ujar Dion.
Syilla hanya tersenyum dan dia berpamitan pada Dion untuk masuk lebih dulu kedalam hotel. Syilla melangkah kan kakinya kedalam hotel dia masuk ke ruangan khusus petugas cleaning service dan Syilla meletakan tasnya kedalam loker.
Syilla mengambil alat kebersihan dan mulai menjalankan tugasnya membersihkan kamar -kamar hotel tentu dengan dua orang lainnya.
🌹🌹🌹🌹🌹
Di perusahaan Almaron's grub
Vano melangkahkan kakinya masuk kedalam kantor. Tentunya banyak karyawan wanita yang menatap kagum ,karna ketampanan yang dimiliki Vano dan badannya yang tinggi tegap dan gagah. Sifatnya yang dingin , cuek tapi sangat tegas dan kejam . Membuat dia sangat disegani karyawan dan lawan bisnisnya. karyawan tidak berani yang menyapanya tentu Vano tidak merespon sapaan mereka.
Vano sadar dia diperhatikan tapi dia memilih untuk tidak peduli . Karna sudah biasa baginya ditatap dan diperhatikan oleh para wanita. Tapi Vano tidak memanfaatkan ketampanan dan kekayaannya untuk menjerat wanita karna dia bukan laki-laki yang haus akan wanita.
Vano masuk kedalam ruang rapat dan disana sudah ada karyawannya yang menunggu kedatangan Vano. Vano meminta maaf atas keterlambatannya karna ada masalah kecil.
Padahal dia terlambat karna ban mobilnya bocor diperjalanan. pasti itu karna sumpahan Syilla tadi.
Rapat pun segera dimulai untuk membahas perencanaan pembangunan kantor cabang di surabaya yang akan dilakukan sebentar lagi. Semua karyawan serius membahas materi tersebut. Rapat pun berakhir setelah sekitar dua jam berlangsung. Dan Vano pun pamit undur diri.
Vano keluar dari ruang rapat diikuti oleh Ciko asistennya dari belakang ,mereka masuk keruangan CEO. Vano duduk di kursi kebesarannya dan Ciko berdiri disebelah Vano .
hari ini sangat banyak pekerjaan yang harus Vano selesaikan dan berkas yang harus dia tanda tangani sambil Vano bersandar dikursinya memijat pakal hidungnya dan memejamkan matanya.
"Ciko kau boleh keluar" perintah Vano
"Baik tuan " ujar Ciko yang undur diri keluar dari ruangan Vano.
Vano pun mengambil berkas dan mulai membacanya sebelum dia menandatangani.
Berkas itu lumayan banyak menumpuk dimeja kerjanya .Itu karna dia kemaren tidak masuk kantor disebabkan pernikahan dadakan itu.
🌹🌹🌹🌹🌹
Jam menunjukkan jam lima, Syilla mulai bersiap-siap untuk pulang tapi saat dia akan pulang Dion menghampirinya.
"Syilla kamu mau gak pulang bareng aku? " tanya Dion
"Maaf Dion aku ada urusan jadi gak bisa bareng sama kamu" tolak Syilla lembut
Dinda sahabat sekaligus teman satu kerjanya datang
"Cieee, yang lagi pacaran" goda Dinda
"A-apain sih orang lagi ngobrol " bantah Syilla salah tingkah.
"Masaa! Kok Aku kurang percaya yah" ujar Dinda sambil menurun naikan alisnya.
"Syilla , Dinda aku duluan" ujar Dion karna Dinda pasti akan terus menggoda mereka berdua.
"Iya, Hati-hati ya Dion" ujar Syilla
"Uluh uluh!Perhatian banget sih" goda Dinda
"Bisa diam gak!!Kalau gak Aku jahit mulut kamu" ancam Syilla
"Iih jahat kamu jangan dijahit di sulam bibir aja"ujar Dinda memajukan bibirnya
"Dasar gila! " ujar Syilla
Syilla pun memilih pergi dari sana daripada harus berurusan dengan Dinda. Dia juga heran kenapa dia bisa bersahabat dengan makhluk seperti Dinda yang bila berbicara selalu menguji emosi orang.
Bersambung...
*A**ku mengucapkan Terima kasih yang udah baca ceritaku☺*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Devi Handayani
mantap thor👍👍
2022-10-04
0
Nurul nurul
hhh...doanya dikabulkan,bannya kempes😂😂😂
2021-09-22
0
Putrii Marfuah
mampir, baru baca, enak alur Dan bahasanya 👍👍👍
2021-09-16
0