Riana mengambil benda pipih ditasnya mencari kontak suaminya. Dan menghubungi Dimas agar menyusul ke hotel yang sudah dia sebutkan tempatnya.
Setengah jam kemudian suaminya datang dan Riana menjelaskan semuanya tentu Dimas marah besar kepada anak lelakinya .
"Vano papa tidak mengajarkanmu menjadi pria brengsek seperti ini dan papa tidak menyangka kamu melakukan ini" Dimas sambil memijat pelipisnya.
"Pah semua cuma salah paham, tolong percaya sama Vano pah" mohon Vano dengan menyatukan dua belah tangannya.
"Papa setuju dengan keputusan mama kamu, kamu harus menikahi gadis ini" Dimas menatap kearah Syilla.
Syilla hanya menundukan kepalanya dia tidak bisa berkata apa-apa lagi dan ini juga karna kesalahannya.
"Kalau aku tau bakal kaya gini gak akan aku tidur dikamar ini. Syilla kamu kok bodoh banget sih!!Bodoh" batin Syilla merutuki kebodohannya.
"Pah tapi Vano gak mau, Vano gak kenal sama dia dan Vano gak cinta sama dia pah" Vano terus memohon pada papanya agar tidak menikahkannya.
"Kamu mau menjadi pria brengsek! Yang tidak bertanggung jawab hah!!Dan buktinya sudah jelas jadi kamu harus menikahinya" Dimas dengan meninggikan suaranya.
Dimas mengambil ponsel dikantong celananya dan menghubungi orang suruhannya untuk mencarikan penghulu untuk menikahkan putranya.
Riana mendekat kearah Syilla dan menyentuh pundak gadis itu.
"Nama kamu siapa? " tanya Riana lembut
"N-nama aku Syilla tante" jawabnya
"Maafin anak tante ya. Anak itu memang kurang ajar " ujar Riana ,menatap baju dipakai Syilla.
Dia tau gadis ini petugas hotel karna seragam yang dipakai gadis tersebut . Dan kenapa anaknya melakukan ini ?
"Syilla bisa kamu hubungi orang tua kamu untuk kesini?" tanya Riana.
"Orang tua aku sudah meninggal tante" jawab Syilla dengan wajah yang sedih.
Syilla menatap kearah riana dengan mata yang mulai berair .Entah mengapa pertanyaan itu selalu membuatnya bersedih.
Riana langsung memeluk Syilla, dia merasa kasian dengan gadis ini, Riana mengelus punggung Syilla dengan lembut.
Syilla membalas pelukan Riana dan merasakan sentuhan lembut Riana membuat dia bisa merasakan pelukan seorang ibu.
🌹🌹🌹🌹🌹
Ijab kabul pun segera dimulai, mereka dinikahkan dikamar hotel , Vano menjabat tangan penghulu dan yang lain menjadi saksi.
"Saudara Vano saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan Asyilla binti almarhum Surya Hartono , dengan mas kawin uang tunai dua juta rupiah di bayar tu-nai"
"Saya Terima nikahnya Asyilla binti almarhum Surya Hartono dengan mas kawin uang dua juta rupiah dibayar tunai " dengan sekali tarikan napas Vano mengucapkan ijab kabul dengan lancar dan lantang
Setelah ijab kabul selesai Vano memasang cincin dijari manis Syilla dan sebaliknya Syilla memasang cincin dijari manis Vano.
Syilla mencium tangan Vano dan Vano mencium kening syilla yang sah menjadi istrinya secara agama dan hukum.
Riana dan Dimas menyuruh Vano membawa Syilla ke mansion mereka sedangkan Riana dan Dimas harus pergi, karna ada urusan mendadak.
Vano dan Syilla pun berjalan kearah pintu keluar hotel, terlihat sebuah mobil mewah terparkir di depan hotel.
Asisten sekaligus sopir pribadi yang bernama Ciko membukakan pintu mobil ,Vano memasuki mobil tersebut, sedangkan Syilla masih terdiam melihat mobil mewah didepannya, karna dia tidak pernah naik mobil semewah ini biasanya dia naik bus atau angkot.
"Sampai kapan berdiri disitu" ujar Vano dengan wajah datarnya.
Syilla langsung masuk kedalam mobil mewah i, Ciko pun menjalankan mobilnya dan meninggalkan kawasan hotel.
diperjalanan hanya keheningan tidak ada yang berbicara, Vano yang tadinya diam mengeluarkan suaranya.
"Kenapa kau tidak membantu saya meyakinkan kedua orang tua saya, kalau kita tidak melakukan apa yang mereka tuduhkan? " tanya Vano dengan wajah datar bak tripleks.
Tidak ada sahutan dari gadis disebelahnya
"Hey apa kau tidak mendengar apa yang kukatakan!!" Vano sedikit meninggikan suaranya dengan wajah kesal.
Syilla yang awalnya diam karna tidak ingin bicara dikarenakan dia sedang tidak mood,tapi mendengar pria disebelahnya mulai meninggikan suaranya dia mulai kesal.
"IYA AKU DENGAR GAK USAH TERIAK-TERIAK OM!!" teriak Syilla di depan wajah Vano.
Vano terdiam bukan hanya teriakan gadis ini yang memekikan telinga tapi ucapan yang dikeluarkannya, dia dipanggil "om" apakah gadis disebelahnya ini katarak, dia masih muda, gagah, dan tampan ini ,dipanggil om.
"Hey kenapa kau memanggil saya om? Saya bukan om kamu" sahut Vano tak Terima.
Bukanya takut Syilla semakin ingin membuat pria didepannya ini kesal
"Kok aku melihatnya kaya tampang om-om ya" sambil menaik turunkan alisnya.
"Apa matamu katarak, aku masih muda, tampan , gagah dan juga kaya"sahut Vano sambil memasang wajah sombongnya.
Vano tersenyum kemenangan karna tak ada sahutan dari gadis disebelahnya, tapi semua itu salah.
"Iya tampan dan gagah tapi tampangnya tetap kaya om-om wlee" sambil menjulurkan lidah pada Vano.
Vano mengepalkan tangannya, ternyata gadis disebelahnya ini tidak mau kalah dalam berdebat.
Vano memilih diam dari pada meladeni gadis di sebelahnya ini pyang tak akan ada habis-habisnya. Ciko hanya mendengarkan perdebatan tuan mudanya dengan nona muda yang telah menjadi istri tuannya.
Mobil itu masuk kehalaman mansion, Ciko membuka pintu mobil untuk Vano sedangkan Syilla lebih memilih membuka pintu mobilnya sendiri.
Saat keluar dari mobil ,Syilla dibuat tercengang dengan mansion yang begitu besar dengan arsitektur khas eropa, Vano melangkahkan kaki nya masuk kedalam mansion diikuti dari belakang oleh syilla.
Terlihat semua pelayan menundukan kepalanya
Syilla menghitung pelayan dirumah ini yang berjumlah 15 orang. Apakah tidak bangkrut menggaji banyak pelayan pikirnya, sambil manik matanya menyapu sekeliling isi mansion yang mewah dan juga luas.
Syilla dengan mulut ternganga melihat isi mansion pun, ditegur oleh Vano
"Tutup mulutmu itu, sampai kapan mulutmu terbuka seperti itu? " Vano berjalan menaiki tangga.
Syilla langsung menutup mulutnya dan buru-buru mengikuti langkah Vano dari belakang.
Vano menaiki tangga ke lantai atas menuju kamarnya .
Setelah masuk kamar , syilla melihat kamar Vano yang begitu luas, kalau dibuat main bulu tangkis pasti muat pikirnya.
Saat Vano ingin berbalik dia dibuat kaget melihat syilla dibelakangnya.
"Apa yang kau lakukan disini? " Vano yang mengelus dadanya kaget.
"Heh!!Om kamu lupa aku ini istri om.Dasar om-om pikun" celetuknya.
Vano ingin membalas ucapan gadis ini tapi dia sedang lelah jadi memilih diam adalah jalan terbaik.
Vano masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya dia memilih berendam di Bath up setidak nya dia bisa melupakan kesialan yang dia alami karna gadis yang telah sah menjadi istrinya , Vano memejamkan matanya menikmati berendam nya.
Syilla yang bingung harus melakukan apa ,dia mendekat kearah ranjang dan merebahkan dirinya dikasur yang dia rebahi, tentu lebih empuk dan lebih nyaman dari pada kasur di hotel . Dia mulai mengantuk dan menutup matanya.
Vano baru saja keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di pinggangnya sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil. Dia berjalan kearah lemari khusus baju dan memakai baju kaos dan celana selutut.
Matanya melihat ke arah Syilla yang tengah tertidur pulas di kasurnya, Vano mendekat kearah Syilla ,dipandanginya wajah Syilla dia akui syilla cantik dengan kulit putih , hidung sedikit mancung dan bulu mata lentik terlihat imut.
Matanya mengarah kebibir tipis yang merah alami entah mengapa ada rasa ingin menciumnya dia mulai mendekatkan wajahnya ke wajah Syilla sebelum bibirnya menyentuh bibir Syilla.Gadis itu membuka matanya perlahan dan membulatkan matanya melihat wajah Vano mendekat kewajahnya dengan refleks dia mendorong Vano.
"Om mau ngapain ? " sambil beringsut menjauh dari Vano dengan menyilangkan tangan menutupi dadanya
"Hey apa yang kau pikirkan" Vano mendorong kening syilla
"Terus om ngapain deketin wajah om ke wajah aku? " sambil menyipitkan matanya
Vano menggaruk tengkuknya yang tak gatal
"T-tadi ada nyamuk di pipi kamu jadi saya ingin menangkap nyamuk itu" jawab Vano asal menghilangkan kegugupannya.
"Heleh om bohong mana ada nyamuk di rumah mewah ini, pasti om mau mesum"tuduh Syilla
" Jangan sembarangan nuduh, kamu itu bukan tipe saya,jadi sana kamu mandi badan kamu bau"
Syilla mencium badannya dan benar saja badanya bau karna semalam tidak mandi.
syilla berjalan kearah kamar mandi untuk membersihkan badannya.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Alifah Azzahra💙💙
Palingan sebentar lagi bucin lho 🤣🤣
2024-11-25
0
Mama Ita
berdebatan dimulai dan bucin akan menyusul tuh 😂
2022-02-05
1
🌷Tuti Komalasari🌷
masih nyimak dengan jalan ceritanya...🤔🤔🤔🤔🤔
2021-09-12
2