plak
plak
plak
teri sampai tersungkur mendapatkan tamparan dari sang ayah, ujung bibir teri sudah mengeluarkan darah. tapi tidak ada tetesan air mata yang keluar dari mata indah teri. mungkin dia sudah terbiasa mendapatkan penyiksaan ini, sampai-sampai air mata mungkin sudah mengering.
" katakan, dimana kamu menyimpan uang itu? beraninya kamu mencuri di rumahmu sendiri! apa ini ajaran dari ibumu selama ini? ayah teri berteriak sambil menjambak rambut teri sampai beberapa helai rambut tercabut tercabut sampai akarnya.
teri melepaskan tangan ayahnya dari kepalanya. dia sudah benar-benar muak sekarang. mungkin siksaan selama ini yang di berikan ayah dan ibu tirinya tidak akan membuat dia berani melawan ayahnya karena biar bagaimanapun dia tetaplah ayah kandung teri. tapi dia tidak akan terima sang ibu yang sudah lama tiada di bawa-bawa.
" jangan pernah berani mempertanyakan bagaimana ibuku mengurusku selama ini!! teriak teri
" kamu sudah berani melawan sekarang??
sang ibu tiri dan kakak tiri teri menyaksikan dengan bahagia pertengkaran antara anak dan ayah itu. dia berharap teri akan terusir dari rumah ini dan dia bisa menguasai harta peninggalan ibu teri.
" teri tidak akan pernah melawan ayah, selama ayah tidak pernah mengungkit-ungkit tentang ibu. sudah cukup selama ini kalian menyiksaku, aku dia bukan berarti aku tidak berani melawan tapi aku masih menghargai kalian sebagai keluargaku terutama ayah!! teriak teri
plak
plak
tamparan keras di layangkan sang ayah lagi pada wajah teri. wajah teri sudah membiru dan darah mengalir semakin banyak.
" berani sekali kamu teriak di depan ayahmu sendiri. kamu sama saja seperti ibumu liar!!
" jangan pernah menghina ibuku, apakah kau lupa tuan, kau bisa hidup mewah beserta istri dan anak tirimu karena harta dari ibuku? tidak kah kalian malu selama ini hidup bergelimang harta dengan uang orang lain!!
" kau,,, berani sekali mulutmu itu!! karna sudah sangat marah ayah teri menyeret teri keluar dari rumah dan melempar teri keluar dari pintu. tanpa sengaja kepala teri terbentur di lantai dan mengeluarkan darah.
" ma, ambilkan tas anak tak tau diri ini!!
" baik pa!
mama dari berlari ke kamar teri dan mengambil koper kecil milik teri dan menyeretnya keluar.melemparkan koper itu ke depan teri.
" pergi kau anak sialan, kamu sudah tidak di terima lagi di rumah ini, dan mulai malam ini kamu bukan anaku lagi. jangan pernah menampakan wajahmu lagi di depanku dan jangan pernah memanggilku ayah lagi. karna putriku hanya satu, hanya Laras seorang!!
bagai di sambar petir teri mendengar perkataan sang ayah, sebegitu tidak berartinya kah dirinya, sampai-sampai ayah kandungnya tega membuang anak nya sendiri dan lebih memilih anak tirinya.
" baiklah tuan Rama yang terhormat, mulai malam ini aku bukan putrimu lagi dan tunggu aku!!! aku akan kembali untuk membalaskan dendam ku dan aku akan mengambil kembali apa yang menjadi hak ku!!
teri berlalu pergi meninggalkan rumah yang memiliki kenangan masa kecil dengan sang ibu. dia berjanji akan kembali lagi dan memberikan pelajaran kepada mereka semua.
terlalu membekas penyiksaan yang di alami teri selama ini, sampai-sampai untuk mengeluarkan setetes air mata pun dia sudah tidak bisa lagi.
tunggu aku rumah masa kecilku, aku akan memperjuangkan apa yang menjadi hak ku suatu saat nanti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Alya Yuni
Si tua bngka gk tau malu
2022-03-11
0
Setyawati
ayah durhaka
2021-06-20
1