Episode 03

Seiring berjalannya waktu Jihan dan Celsi keasikan berbincang-bincang , Dika hanya diam sembari memandangi wajah Celsi yang begitu imut.

Kai menghampiri mereka lalu menanyakan kabar Celsi yang sudah lama ia jumpai.

Dengan senyuman yang mengembang Kai bertanya ini itu ,dengan senyum manis Jihan menjawab satu-persatu pertanyaan dari Kai yang begitu cerewet.

Jihan mengajak Kai ke kelas sebab sebentar lagi dimulai , Jihan menitipkan Celsi pada Dika karena kelas mereka sama.

Pukul 16:00 mata kuliah sudah usai ,Jihan bernafas lega sembari memasukkan buku kedalam tas miliknya. Wajah yang sumringah Jihan dan Kai berjalan menyusuri koridor menuju kelas Celsi untuk memintanya jalan terlebih dahulu.

Tiba di ambang pintu masuk Jihan memanggil Celsi yang sedang berbincang dengan Dika didalam kelas. Celsi langsung menghampiri Jihan dan Kai , serta Dika yang berjalan di belakang Celsi.

Jihan mengajak mereka jalan-jalan terlebih dahulu paling tidak ada waktu 1 jam sebelum pukul 17:00 yang dimana Jihan harus pulang sebelum ayahnya pulang .

Mengendarai mobil Kai serta Kai yang menyetir, Dika duduk disamping Kai sedangkan Jihan dan Celsi duduk di kursi belakang.

Beberapa menit perjalanan kini mereka berempat telah sampai di Mall , niatnya kesana untuk bermain Trampoline seperti kebiasaan mereka waktu SMP di mall .

Kai membeli 4tiket masuk Jihan dan Celsi masuk sembari bergandengan tangan ,dibuntuti Kai dan Dika yang berjalan berdampingan .

Tawa keceriaan serta kebahagiaan mengiring lompat demi lompatan dipapan Trampoline. Tak sengaja Celsi hilang keseimbangan lalu terjatuh dengan sigap Dika menolong Celsi lalu membantunya berdiri.

Sentuhan tangannya ,tatapan mata , suara lembut nan menenangkan wajah rupawan menurut Jihan ,itu adalah lelaki paket komplit namun tidak dengan Celsi ia lebih menyukai pria bertubuh kekar , badan atletis bukan hanya atletis tapi juga harus cerdas, tidak suka cowok yang suka mengumbar janji.

Seharusnya Dika masuk dalam kriteria tapi tubuh Dika belum seatletis dan sekekar dengan apa yang Celsi inginkan.

"Oh terima kasih aku baik-baik saja, " sambil melepas pegangan Dika .

"Duh jantung gue , kalau kaya gini gue bisa serangan jantung bahkan bisa terkena hipertensi stroke mendadak. " Mencoba mengatur nafas lalu mereka berdua bergabung dengan Jihan dan Kai yang sedari tadi tertawa bahagia.

Jihan melihat jam ditangannya sudah menunjukan pukul 16:45 itu artinya ia harus segera pulang. Kai mengantarkan Jihan karena searah ,sedangkan Celsi pulang bersama Dika karena searah.

Sepanjang perjalanan pulang Jihan melirik ketepi jalan karena ia harus membeli sesuatu titipan dari ibunya melalu pesan WhatsApp.

Ketika mendapatkan apa yang ia maksud Jihan berteriak supaya Kai menghentikan mobilnya ,benar Kai rem mendadak untung jidat mereka tak kejedot .

"Han Lo kira-kira dong kalau manggil gue, untung kita nggak kenapa-kenapa . Mau gue temenin nggak beli buah nya ntar gue negosiasi sama penjual nya"

"Boleh, " Ucap Jihan singkat, mereka berdua keluar dari mobil setelah terparkir didepan lapak penjual buah.

Tangan mulusnya mulai memilih buah yang akan ia beli , dari mengambil buah besar kecil kai juga ikut membantu.

"Semua jadi 250 ribu mbak, " kata si penjual lalu menyerahkan kantong plastik berwarna putih.

Jihan menerima lalu hendak membayar namun Kai lebih dulu memberi uang ke penjual , bahkan uang yang Kai beri lebih dari 250.

Jihan dan Kai membuka pintu mobil namun seseorang memanggil mereka dengan nama"Kak tunggu. " panggil seorang gadis menghampiri mereka berdua .

"Kak ini kembaliannya ," Mengulurkan uang senilai Rp 50.000 .

"Buat kamu jajan aja ,kakak ikhlas kok terima ya itung aja itu uang lebih dari kakak. " Tutur Kai dengan santai Jihan kagum sedari dulu sampai sekarang Kai tak pernah berubah .

Dia suka memberi orang uang dari dompet pribadinya ,buah dari kerja kerasnya sebagai Selebgram .

"Gak kak ,kata ummi kalau mau dapat uang kita harus bekerja terlebih dahulu, " jawab si gadis dengan polos.

"Dek ini buat kmu terima ya , kak Kai ikhlas kok masalah kata ummi ada benarnya tapi kali ini anggap saja rezeki dari Allah untuk kamu" Jihan menambah uang ketangan si gadis.

Si gadis mendoakan supaya Kai dan Jihan berjodoh sontak doa si gadis membuat hati seorang Kai mengaminkan dengan sepenuh hati.

Apa lagi Kai sudah nyaman dengan Jihan yang selalu mewarnai kehidupan sehari-hari nya. Kai kembali tancap gas menuju rumah Jihan.

Keesokan siangnya Dika mengajak Jihan ngobrol empat mata , dengan nada santai Jihan menanyakan hal apa yang ingin dibicarakan sampai harus terpisah dari Kai dan Celsi.

"Gue tau ini terlalu cepat disimpulkan tapi boleh gue minta bantuan Lo , bantu gue deketin Celsi gue suka sama dia. "

Berfikir sejenak lalu menimbang-nimbang ucapan Dika ,karena sejak dulu Celsi berpacaran dengan Leon pria Australia. Yang kini sudah meninggal dunia, karena kecelakaan pesawat 1 tahun lalu.

Celsi sempat bercerita bahwa Leon adalah mantan terindahnya dia sempat bersumpah akan setia pada Leon hingga ajal menjemput nya suatu saat nanti.

"Eemmm ok gue akan bantu Lo"

"Semoga dengan ini bisa buat Celsi bahagia" batinnya sambil melangkah berdampingan dengan Dika.

Mereka kembali bergabung dengan Kai dan Celsi yang sudah menunggu mereka berdua sedari tadi.

"Celsi ntar malam jalan yuk kebutik langganan kita...."

"Gue ikut. " Potongan kata dari Kai.

"Gak boleh ini tuh urusan perempuan ,lagian gue kangen udah lama gak jalan sama Celsi. "

Terjadi perdebatan kecil diantara Jihan dan Kai yang seperti anak kecil berebut mainan.

Celsi menengahi perdebatan mereka ,lalu meminta Kai mengalah terlebih dahulu dengan alasan ,ingin menghabiskan waktu bersama Jihan dan masalah jalan berempat akan ia atur jadwalnya.

Kai tak berdaya jika dua perempuan sahabatnya itu berkata tidak , walaupun Kai merengek-rengek pun hanya akan membuang-buang tenaga .

Malam pun tiba pukul 19:00 Jihan membawa Celsi kerestoran ,meski sejak dalam perjalanan Celsi terus bertanya kemana mereka akan pergi.

Jihan menjawab ini kejutan untuk Celsi jadi biarkan dirinya langsung melihat , karena Jihan tak bisa menjelaskan tentang rencana ya bersama Dika .

mereka berdua memasuki restoran nampak terlihat banyak pengunjung yang makan dan nongkrong di sana. Jihan mengandeng tangan Celsi menuju kesebuah ruangan.

baru sampai didepan ruangan Jihan berakting ingin pergi ke toilet lalu menyuruh Celsi masuk lebih dulu nanti dirinya akan menyusul. Jihan langsung pergi meninggalkan Celsi sendiri, perlahan langkah demi langkah mulai memasuki ruangan.

Tiba didalam ruangan ia mendapati Dika dan ruangan didisain dengan rapi serta pemandangan lampu kota pada malam hari.

Dika menyambutnya dengan senyuman manis lalu memberinya buket bunga.

Dengan ragu Celsi menerima bunga tersebut.

Selesai makan Dika mulai membuka perbincangan diantara mereka ditemani dingin nya udara malam hari.

Terpopuler

Comments

Utayiresna🌷

Utayiresna🌷

jangan sampai ya😭

2024-05-27

1

mutoharoh

mutoharoh

karya kamu keren Thor 👍👍

mampir juga yah

2021-06-23

0

Your name

Your name

Terpesona aku Thor

2021-06-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!