Ariel sedang menikmati makanan di kantin itu."Emmm,enak sekali.Makanan di sini benar benar enak.".
Vivian tersenyum melihat Ariel yang menikmati makanan itu."Benarkan kataku.Di sini enak."
Ariel menganggguk karena masih sibuk mengunyah makanannya.Di sela makan itu,Ariel sedikit tergerak ingin tahu sedikit tentang A3 tadi."Hei Vivian.Anak anak sombong tadi kenapa tidak makan di sini?"
Wajah Vivian langsung semangat jika membicarkan A3."Mereka tidak makan di kantin untuk anak biasa seperti kita.Tapi mereka punya cafetaria tersendiri yang menyiapkan makanan untuk mereka dari bahan bahan berkualitas seperti sayuran organik yang masih segar,daging import yang berkualitas tinggi,juga kue kue pencuci mulut yang semuanya di masak dan di buat oleh Koki koki terkenal."
Ariel menganga besar,seperti tidak percaya dengan perkataan Vivian yang baru ia dengar.
Vivian tidak aneh melihat respon itu untuk yang baru pertama mengenal A3."Sudah tutup mulutmu itu.Menjijikkan tahu."
"Mereka sangat spesial sekali,seperti sekolah ini milik mereka saja."Ariel mengomentari A3 lagi.
Vivian menjawab lagi omongan Ariel."Ini memang sekolah milik mereka Ariel.Yang mendirikan sekolah ini adalah Kakek Darren,yang menyiapkan semua sarananya adalah orang tua dari A3.Mereka menciptakan sekolah ini dan mengkhususkan prioritas untuk anak mereka juga sanak keluarga mereka.Juga anak anak kolega mereka.Yang makan dan menikmati hidangan di kantin mewah itu hanya anak anak dari kelas A yang memang dari keluarga kaya dan berpengaruh."
Setiap membicarakan A3,wajah Vivian pasti merona dengan mata berbinar.Hal itu memancing tanya Ariel."Apa ada yang kau suka di A3 itu?"Tanya Ariel santai.
Vivian lalu malu malu sambil menunduk."Tentu saja.Aku jatuh hati pada Calvin.Si model dan calon artis itu."
Ariel bertepuk tangan."Seleramu benar benar."
"Bagus kan Ariel?"
"Norak."Ariel menjawab santai seperti itu.Vivian hanya merespon dengan cemberut sebentar.Setelah itu Ariel mulai bertanya lagi.
"Lalu si songong yang paling kaya itu apa ada gadis yang mau dengannya??"Tanya Ariel ingin tahu.
Vivian mengerti yang di maksud Ariel pastilah Darren."Darren maksudmu?Tentu saja ada gadis yang sangat tergila gila dengannya,Sherly Jung."
"Siapa lagi itu?"Tanya Ariel penasaran.
"Dia itu dewi di sekolah ini.Dia dinobatkan oleh para murid pria sebagai wanita tercantik di sekolah ini.Sherly Jung adalah wanita sempurna yang lahir dari seorang ibu yang merupakan penari ballet terkenal juga seorang ayah yang merupakan pianis ternama dunia.Ayahnya bahkan memiliki tim orkestra yang hebat.Sherly sendiri sangat baik dalam memainkan piano sekaligus calon balerina hebat.Semua orang di sekolah ini tahu kalau dia sangat tergila gila pada Darren, tapi Jimmy lah yang sangat menyukai Sherly."
"Jadi bagaimana?Apa Sherly memilih Jimmy?"Tanya,Ariel makin penasaran.
"Tentu saja tidak Ariel.Sherly tetap gigih mengejar Darren dan Jimmy tetap bertahan pada cinta sebelah tangannya."
Cerita Vivian membawa pada kisah A3 saat ini.
Di kantin khusus murid kaya itu,Sherly memepeti Darren dan duduk di sebelahnya.
Darren tampak malas dan berawajah kurang senang.
Bagi Darren,ia sama sekali belum tertarik pada wanita.Di usia ini,ia memilih fokus pada belajar di banding memikirkan soal cinta.Usia 17 tahun danDarren yang sempurna itu masih belum tertarik tentang pacaran.Padahal di usia ini,Calvin sudah punya puluhan deretan mantan kekasih.Baik yang lebih muda atau bahkan lebih tua darinya.
Jimmy yang jelas menyimpan perasaan sejak kecil pada Sherly hanya bisa selalu menjadi bayang bayang Darren.Jimmy memang terluka setiap melihat Sherly terus mengejar ngejar Darren,dan Darren hanya mengacuhkannya.Sedangkan Jimmy sangat bersusah payah agar Sherly memerhatikannya.Walau kecewa pada Sherly yang tidak peduli pada perasaannya namun Jimmy tetap sabar dan menyimpan rasa dalam hati untuk Sherly.
Sherly duduk lagi di sebelah Darren dan mengajaknya bicara."Darren,besok datangkah ke konser tunggal ayahku..Aku akan mengirimkan tiketnya untukmu nanti."
Jimmy yang duduk di seberang meja bersama Calvin hanya bisa diam dan menahan kecewa karena Sherly tidak menawarkan padanya juga.Calvin memandang wajah Jimmy yang lesu.
'Kasihan sahabatku ini.
Dia selalu saja mengalah dan mencoba mengerti pada Sherly tapi Sherly tidak pernah memandangnya.'Calvin memandang Jimmy iba yang tersenyum pahit dan pura pura tidak peduli itu.
Darren mengunyah saladnya dan menjawab omongan Sherly tadi."Aku tidak bisa datang.Aku juga tidak begitu suka dengan konser seperti itu,alunan musik klasik dan orkestra bisa membuatku
mengantuk dengan cepat."
Darren hanya menjawab dengan dingin dan datar.Seketika wajah Sherly yang ada di sebelahnya mendadak kecewa.
Melihat hal itu,Jimmy tidak sampai hati dan ingin menghibur Sherly."Beri saja tiketnya padaku.
Aku pasti akan datang."
Sherly hanya menatap datar."Baiklah,aku akan memberimu tiket nanti.Datanglah kalau sempat."
Jimmy tersenyum lebar dan tidak lama Sherly pergi tanpa menyelesaikan makannya.
Sekarang giliran Jimmy yang bicara pada Darren."Hei Darren,apa kau tidak bisa sedikit lebih ramah pada Sherly?Kenapa kau dingin sekali setiap bicara dengannya?"
Darren mulai menatap Jimmy."Kau tahu kan aku memang seperti ini sejak dulu.Tolong jangan libatkan aku dengan urusan perasaanmu.Jika kau memang suka padanya maka berusahalah.Kau tidak jelek dan keluargamu juga bermartabat.Berusahalah lebih keras lagi."Darren hanya menjawab dengan datar.
Calvin mulai menengahi suasana yang tidak bersahabat ini."Sudah..sudah.Ayolah,kita sedang makan.Perdebatan ini hanya merusak selera kita saja.Jangan sampai karena masalah wanita persahabatan kita jadi terganggu.Bagaimana kalau sepulang sekolah kita main basket."
Darren dan Jimmy menatap Calvin.
Setuju.
"Jawab keduanya serentak."
Suasana menjadi cair kembali.Namun tidak pada Sherly yang mendidih dan marah karena penolakan Darren.Sherly langsung keluar dari kantin itu di susul sahabatnya Eva.
Eva mengejar Sherly yang jalannya sangat cepat itu.
"Sherly,tunggu."Akhirnya Eva bisa sejajar berjalan bersama Sherly.
"Darren!!Dia menolak ajakanku untuk menonton konser ayahku!!"Sherly lalu menghentikan langkahnya dan menatap Eva.
"Eva,menurutmu aku cantik?"Tanya Sherly dengan nada menekan dan mengancam seolah jawaban yang di nantinya harus sesuai dengan yang di harapkannya.
"Tentu saja."Jawab Eva cepat dan gugup.
"Apa aku populer?"Tanya Sherly lagi.
"Semua orang di sekolah ini tahu jika kau adalah yang terpopuler."
"Apa aku berbakat dan pintar?"Tanya Sherly terakhir kali dengan nada lebih melemah.
"Hal itu tidak perlu di tanyakan lagi.Kau adalah Ratu sejagad di SMA ini,kau cantik,pintar dan berbakat.Tidak ada satupun kekuranganmu."Eva berusaha menjawab sesempurna mungkin agar Sherly tidak lagi murka dan emosi.
Lalu Sherly mulai marah dan kesal."Lantas kenapa Darren tidak pernah memandangku!Tidak pernah tertarik denganku padahal aku sudah memenuhi semua standar wanita dan di atas rata rata!!Dia tetap saja acuh dan dingin padaku!!"Yang dia tahu hanya belajar belajar dan belajar saja!Dia hanya mencintai pengetahuan dan tertarik pada nilai yang sempurna daripada memikirkan seorang wanita!!"
Sherly benar benar kesal dan menumpahkannya di hadapan Eva.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Ndari ibu ne sekar embun
aq mampir kaka author🥰🥰🥰
2022-11-30
0