Selama bertahun-tahun desa berkabut menyambut malam natal dengan tenang dan hikmat tanpa ketegangan. Suasana suka cita selalu terpancar disetiap wajah para penghuninya.
Pohon-pohon di pinggir jalan dihias sedemikian rupa dengan lampu warna-warni.
Bintang-bintang berkelip-kelip bergelantungan diantara dahan dan ranting pohon.
Nyanyian rohani terdengar disetiap rumah warga, semuanya terbawa suasana religius yang sangat berbeda diwaktu yang lain.
Malam semakin beranjak larut, suasana menjadi sedikit berubah sunyi di tambah dengan gerimis yang mulai turun di malam natal tahun ini.
Tadi keluarga Delia sudah mengadakan malam bakti di gereja dan sekarang mereka semua berkumpul di ruang tengah. Melakukan kegiatan untuk berbagi hadiah antar anggota keluarga. Tradisi turun temurun di keluarga Delia.
"Jangan keluar rumah Del! sudah malam." Teriak sang mama ketika melihat Delia membuka pintu.
Delia tidak mendengar peringatan mamanya, dia terus berjalan keluar rumah menuju pohon di halaman depan.
"Tadi aku melihat ada orang disini." Delia berguman seorang diri. Ditengoknya kanan kiri, tapi tidak tampak seorang pun disekitar tempatnya berdiri.
***
"Delia, masuk." Terdengar perintah sang mama dari dalam rumah.
"Delia!" Teriak sang mama lagi masih dari dalam rumah.
Beberapa menit tidak terdengar sahutan dari luar, sang mama akhirnya keluar juga untuk memeriksa.
"Pa, Delia tidak ada diluar!" Teriak sang mama panik.
"Coba cari yang benar ma." Sahut papa dari dalam yang sedang menyusun kotak-kotak hadiah diatas meja.
"Papa... Delia... !" Mama berteriak histeris dari luar rumah.
Papa keluar rumah dengan tergesa, begitupun sang paman dan anggota keluarga yang lain.
Mereka semua terlihat kaget dan tidak percaya dengan apa yang mereka lihat.
Tidak jauh dari pohon depan rumah yang berhiaskan aneka macam pernak-pernik Natal, Delia terbujur bersimbah darah dan bola matanya sudah hilang.
Mama sudah tergeletak pingsan disamping tubuh Delia, dan dua buah pisau panjang terlihat tidak jauh dari tubuh sang mama.
Gerimis masih menemani malam natal.
Seakan ikut berduka dengan kematian Delia yang misterius. Sedangkan sang mama belum juga sadar dari pingsannya.
Dari balik pohon di seberang jalan tampak sekelebat bayangan seseorang dengan jubah merah.