Rumah tanpa kehangatan
Dulu rumah itu dipenuhi oleh kehangatan .hampir Setiap waktu rumah itu memancarkan aura hangat.
Tapi itu sudah lebih dari lima puluh tahun, tidak ada lagi yang tinggal disana.
Tidak ada senyuman hangat dari nenek tua yang biasanya duduk didepan teras.
Tidak ada lagi kakek yang berteriak setiap kali ada yang menganggu tanaman anggrek nya. Berbicara tentang anggrek, taman bunga yang dulunya megah dan memukau telah tak terawat .
Lalu dibagian belakang tidak hanya ada kebun tapi juga ada sebuah kolam ikan, tapi waktu telah mengubah nya menjadi tempat penuh lumut. Ikan -ikan di dalam kolam berkembang biak dan menjadi cukup banyak . Dulu lima puluh yang lalu hanya ada tiga ekor. Dan sekarang lihatlah, ada sekitar lima ratus ekor ikan didalam kolam dengan diameter 12 x 7 itu. Sayangnya tak akan ada yang melihatnya.
Saat melihat kearah atapnya kau akan sadar kalau kepadanya tak baik baik saja . Setengah dari rumah itu tak punya atap, keropos oleh waktu. Walau dulu Membuat kagum tapi itu sudah berlalu.
Dinding dari rumah itu telah dipenuhi oleh tanaman merambat dan catnya telah Luntur. Warna yang menghiasi tempat itu tidak bisa memang melawan waktu.
Bagiamana dengan bagian dalam rumah itu. Keadaan nya mungkin sama seperti apa yang aku lihat di film horror walau versi yang masih lebih baik.
Tidak ada lagi cahaya yang menghangatkan rumah itu, tidak ada lagi kehangatan dirumah itu.
***
Orang orang tak lagi kesana, bersilaturahmi
Dengan pemilik rumah itu.
Tempat itu bagai sebuah latar yang biasa digunakan di film horror. Tapi itu tidak benar, jika rumah itu masih di rawat keadaanya tak akan seperti sekarang.
Orang orang yang dulu tahu tentang pemilik rumah itu pasti sudah berumur, tak seperti dulu yang bisa bebas.
Orang dewasa menakuti anak anak dengan mengatakan kalau di rumah itu ada sosok hitam.
Tapi itu tidak benar, rumah itu hanya ingin kehangatan. Sesuatu yang dulunya selalu rumah itu miliki.
***
Keributan yang dilakukan oleh anak anak. Membawa kehangatan untuk rumah itu.
Suara mereka tidak lagi bergema di setiap ruangan.
Bagaikan kucing yang kehilangan pemiliknya.
Tempat itu tidak horror, dia hanya ingin diperhatikan, diberi kehangatan walau tak lagi punya penghuni.