Aku Aurora Alexander Morgan, satu satunya putri dari keluarga Morgan keluarga terkaya nomor 1 di dunia, aku memiliki sesuatu yang berbeda dari orang orang pada umumnya dan keluargaku membenciku karna hal itu, mereka menganggap sesuatu yang berbeda dari diriku itu adalah kekurangan yang akan berdampak pada reputasi keluarga Morgan dan itu yang membuat mereka memperlakukanku dengan sangat buruk. Umurku 15 tahun aku gadis yang sangat manis, cantik, dan imut dengan rambut hitam panjang, dan kedua mataku yang memiliki warna pupil yang berbeda, mata kananku berwarna merah seperti kristal ruby, sedangkan mata kiriku berwarna ungu gradasi hitam seperti kristal obsidian, warna mataku yang berbeda ini yang membuat keluargaku membenciku. Hari ini aku baru pulang dari sekolah setelah hari yang sangat panjang, aku terluka lagi hari ini karna dibully oleh murid-murid di sekolah karna warna mataku, mereka mengataiku, menyebutku anak aneh dan melukaiku tapi kali ini sangat parah hingga aku pulang dengan berlumuran darah, aku hanya terus diam dengan kepala tertunduk saat perjalanan pulang dari sekolah, tetapi saat itu ada seseorang pria misterius yang menghentikanku, ia mengenakan tudung hingga wajahnya tidak terlihat, ia mengatakan. "Apa kau ingin merasa bahagia?..." Katanya. Aku menjawab dengan putus asa. "Ya, aku ingin bahagia, aku ingin dicintai... Tapi, apa itu mungkin?..." Pria misterius itu menjawab. "Mungkin saja, cobalah pil ini kau akan selalu merasa bahagia jika kau mencobanya..." Aku menjawab dengan secercah harapan. "Benarkah, jika itu mungkin.. Aku akan menerimanya..." "Baiklah, kau membuat pilihan yang tepat gadis kecil.." Katanya sambil memberikan sebuah pil padaku, aku menerima pil itu dan saat aku ingin berterima kasih pria itu tiba-tiba saja menghilang. Saat itu aku meminum pil itu, dan pulang ke rumahku. Saat sampai di rumah aku masuk, kedua orang tuaku menghampiriku, aku terkejut saat melihat mereka, mereka tersenyum padaku?... Benarkah?!... Ini pertama kalinya aku melihat mereka tersenyum padaku, dan saat aku bertemu dengan kedua kakak laki-lakiku mereka juga sama, mereka tersenyum padaku, senyuman yang sangat tulus... Tapi kenyataannya tidak seperti itu, itu hanyalah khayalanku karna efek obat itu, kenyataannya masih sama, aku disiksa seperti biasanya, dilukai tanpa ampun, tapi karna pil itu, semua yang terlihat buruk, dimataku terlihat sangat baik dan menyenangkan, hanya aku yang bisa melihat semua kesenangan yang membahagiakan itu, sementara orang-orang melihat semuanya dengan normal. Sepanjang hari aku selalu merasa ceria karna pil itu, di mataku semua orang bersikap baik padaku, tersenyum hangat padaku, walaupun kenyataannya penuh hinaan dan siksaan, tetapi aku tetap ceria karna dibawah pengaruh pil itu, hingga, aku pergi ke suatu taman bermain dan melompat ke kolam bola yang sebenarnya adalah gedung tinggi, dan hidupku berakhir di situ, di dalam khayalan akan kehidupan yang bahagia bersama orang-orang di sekitarku...