Di pagi hari yang cerah. Udara di Jawa Tengah khususnya di kota Depok begitu sejuk. Banyak orang berlalu lalang dan terlihat sibuk. Kota tersebut juga terdapat kendaraan tradisional yang masih sering digunakan, yaitu becak, delman dan angkot. Jalanan sangat ramai karena banyak anak-anak sekolah yang berangkat ke sekolah dan orang-orang tua yang berangkat kerja.
Di sisi lain, Di Sekolah SMP Arclight Academy yang terletak di Jl. Laksda Adi. Rombongan kelas 9 hendak study tour ke salah satu Candi di Yogyakarta sekaligus belajar tentang sejarahnya. Mereka sudah bersiap untuk berangkat ke tujuan dengan menggunakan bis sekolah dari pagi. Saat bis satu persatu berjalan melaju di aspal, salah satu bis sekolah yang dinaiki kelas 9 A sangat antusias membahas tentang candi yang akan dikunjungi nanti.
Ada salah satu siswa yang bernama Bilal, dia sangat penasaran dengan Candi yang ada di kota Yogyakarta. Jadi, dia bertanya kepada temannya yang duduk di bangku seberang. Kebetulan temannya ini adalah siswi yang sangat suka dengan cerita-cerita legenda. Apalagi cerita legenda kerajaan.
Bilal : “Eh Mir, aku penasaran deh. Candi yang kita kunjungi nanti candi apa ya?”
Mireya : “kalo gak salah kata guru Candi Prambanan sih.”
Bilal : “Wah gimana ya tempatnya. Pasti bagus banget tuh.”
Sheina : “Aku juga penasaran sama ceritanya gimana.”
Fatan : “masa kamu gak tau. Itu loh yang bidadari cantik yang banyak request nya.”
Sontak yang mendengar itu langsung tertawa terbahak-bahak. Suasana di bis menjadi sangat berisik. Hingga salah satu guru menegur mereka agar tidak berisik.
Bu Aruna : “Hey anak-anak, no no ya. Jangan berisik.”
Setelah ditegur semua anak-anak itu pun diam dan memelankan suara mereka.
***
Setelah menempuh sekitar 8 jam perjalanan dari Depok ke Yogyakarta, sampailah di kota Yogyakarta. Hari itu cuacanya tidak terlalu panas dan juga tidak terlalu dingin. Satu persatu bis sekolah berhenti di parkiran. Anak-anak kelas 9 turun dari bis sesuai dengan kelas mereka masing-masing. Lalu guru memandu untuk membeli tiket dahulu sebelum masuk untuk melihat Candi Prambanan.
Setelah memesan tiket, guru tetap memandu mereka masuk ke Candi Prambanan. Saat masuk ke dalam sana harus teratur dan rapi dan mesti melewati jalanan yang cukup panjang. Anak-anak kelas 9 khususnya kelas 9 A paling penasaran dan heboh karena di kelasnya belum ada sama sekali yang pernah datang ke Candi itu. Hanya beberapa saja yang tahu melalui dari membaca ceritanya di buku atau bahkan hanya tahu melalui media sosial, belum secara langsung.
Nah, sebelum masuk ke area candi nya mereka bertemu dengan seorang pemandu yang akan memandu mereka untuk menjelajahi candi ini, namanya kak Rafi. Beliau sudah cukup lama memandu di sana. Orangnya sangat baik dan cukup tegas. Pengunjung yang datang dan di pandu oleh nya juga senang karena dia juga sambil bercerita tentang sejarah candi tersebut.
Kak Rafi : “wah wah… tampaknya anak sekolah SMP Arclight Academy sangat bersemangat ya menjelajah isi Candi Prambanan. Sebelum menjelajah saya boleh gak kenalan dulu sama kalian?”
Anak-anak : “Boleh dong!”
Kak Rafi : “oke baik, perkenalkan saya Rafi Ardiyasa Mahardika. Kalian boleh panggil saya kak Dika atau kak Rafi. Saya di sini bertugas sebagai pemandu kalian untuk menceritakan dan memperkenalkan candi-candi yang ada di candi Prambanan. Sebelum masuk ke topik, saya boleh perkenalkan diri lebih dalam?”
Anak-anak: “Boleh banget kakk!”
Kak Rafi : “oke okee, jadi dulu itu saat masih kecil saya tinggal di solo. Dulu saya sering di ajak sama ayah saya ke jogja untuk berkunjung ke candi Prambanan, malioboro, dan lain-lain. Setiap saya main ke candi Prambanan saya selalu di pandu oleh petugas di sini, beliau menceritakan semua kisah tentang candi Prambanan beserta isinya, saya sangat tertarik dengan cerita-cerita yang beliau ceritakan, dan saya memiliki motivasi untuk menjadi pemandu seperti beliau di masa depan. dan akhirnya motivasi yang saya inginkan akhirnya itu tercapai hingga sekarang.
Anak-anak yang mendengarkan itu pun tercengang takjub dan pada bertepuk tangan.
Sheina : “Wahhh, kakak keren yaa, hebatt!”
Kak Rafi : “haha iya terimakasih. oh iya, kalian pasti juga ingin tahu sejarah terbuatnya candi Prambanan ini kan?”
Anak-anak : “Iyaaa kakk!”
Kak Rafi : “Wahh keren-keren. Biar kalian lebih tahu tentang legenda candi-candi disini, mending kita langsung keliling-keliling sambil kakak ceritakan, mau tidak?
Anak-anak : “mauuu kakkk, mauu”
Kak Rafi : “Baik, sepertinya sudah pada semangat baget nih ya buat menjelajah, let’s gooo kita pergi sekarang.”
Anak-anak : “let’s goooo!”
Akhirnya mereka, anak kelas 9 A dan kelas 9 yang lain mulai jalan menuju area candi Prambanan.
***
Setelah menjelajah dan berjalan-jalan di dalam untuk melihat candi, beberapa anak sibuk melihat-lihat dan mengambil gambar. Penampakan candi-candi itu tersusun rapi dan bagus. Sangat disayangkan jika tidak diabadikan melalui foto.
Kak Rafi : “Nah kita mulai dari sini ya anak-anak, inilah candi si Roro Jonggrang. Kalian bisa melihat sekilas dari bawah tangga di sini bahwa di dalam sana terdapat bidadari cantik bernama Roro Jonggrang.”
Sontak anak-anak langsung mengambil gambar candi yang ditunjuk Kak Rafi.
Fatan : “Widihhh keren ya candi Roro Jonggrang kalau dilihat secara langsung.”
Sheina : “Kak, bolehkah naik ke atas buat lihat lebih dekat?”
Rafi : “Tidak boleh ya.. karena candinya itu sudah tua banget, rawan rusak, dan dulu sempat retak karena gempa. Untuk menjaga keselamatan pengunjung dan biar bangunan bersejarah ini tetap awet, jadi cuma boleh dilihat dari luar saja.”
Sheina : “Yah… sayang banget. Padahal akan estetik kalau fotonya diambil dari dekat.”
Mireya : “Gausah aneh-aneh deh, Shein.”
Kak Rafi : “Haha, intinya kalian nurut aja ya. Demi keamanan bersama.”
Anak-anak : “siappp kak!”
Kak Rafi : “Nah kalian sudah melihat secara langsung candi Roro Jonggrang. Saya mulai ya cerita nya dan kalian harus mendengarkan!”
Semua anak-anak langsung berkumpul untuk mendengarkan cerita itu. Semua masih sangat antusias, dan penasaran dengan cerita di balik candi Roro Jonggrang itu. Semua menjadi cukup hening dan tidak sabar ingin mendengarkan.
Kak Rafi : “oh iya. Sebelum itu, ada yang sudah pernah tau gak legenda dari Roro Jonggrang ini?”
Beberapa anak mengangkat tangan. Yah, tidak begitu banyak yang tau tentang cerita itu.
Kak Rafi : “Wahh, ayo coba salah satu dari kalian yang mengangkat tangan tadi ceritakan sedikit tentang Candi ini.”
Sheina : “Mireya Kakk!”
Mireya : “Huh? Apaan sih?”
Karena Sheina mendorong Mireya terus, mau tidak mau dia akhirnya maju dan teman-temannya bertepuk tangan. Banyak yang takjub juga padanya karena pada dasarnya dia memang anak yang suka cerita legenda dan sangat jarang jika ingin mendapatkan teman yang seperti dia.
Mireya : “Jadi menurut ku ya ada satu pangeran yaitu Bandung Bondowoso ingin menikahi putri cantik bernama Roro Jonggrang. Karena si putri tidak suka, dia memberi syarat mustahil pada pangeran yaitu membangun 1000 candi dalam satu malam. Bandung Bondowoso hampir berhasil dengan bantuan jin, sehingga Roro Jonggrang menipu dengan membuat suasana seolah-olah fajar akan tiba. Jin-jin pergi dan candi tidak selesai. Bandung Bondowoso marah karena ditipu dan akhirnya mengutuk Roro Jonggrang menjadi arca, melengkapi jumlah candi yang kurang.”
Kak Rafi : “Bagus sekali. Itu benar ya anak-anak. Beri tepuk tangan untuk teman kalian.”
Semuanya langsung bertepuk tangan.
Kak Rafi : “Nah, Baik. Kakak akan ceritakan versi lengkapnya ya.”
Reflek semua langsung diam untuk mendengarkan cerita dari Kak Rafi tentang candi Roro Jonggrang.
***
Zaman dahulu kala di daerah Jawa Tengah terdapat kerajaan yang subur nan makmur bernama kerajaan Pengging, kerajaan ini dipimpin oleh Raja Prabu Damar Maya, ia mempunyai putra sakti yang bernama Raden Bandung Bondowoso. Tak jauh dari kerajaan Pengging ada satu kerajaan yang kering dan tandus bernama kerajaan Baka, kerajaan ini dipimpin oleh Prabu Baka seorang raja keturunan raksasa yang menakutkan dan juga serakah, namun ia mempunyai seorang putri bernama Roro Jonggrang yang sangat cantik.
Suatu ketika Prabu Baka memerintah Patih gupala untuk menyerang kerajaan pengging, dia sudah tidak sabar untuk perang dan membuktikan siapa yang lebih hebat dan kuat. Lalu keesokan harinya pasukan prabu baka sudah siap menyerang pasukan pengging, mereka menyerang dengan kekuatan penuh dan menghancurkan apa saja, rakyat pengging takut dan panik akan penyerangan dadakan itu, rakyat berlari ketakutan, sawah menjadi rusak rumah terbakar. Mendengar kerajaan nya di serang Prabu Damar Maya mengutuskan anak nya untuk mengatasi serangan tersebut.
Pertarungan antar Bandung Bondowoso dengan Prabu Baka pun tak terhingga kan mereka sama-sama mempunyai kekuatan yang sama kuat, namun kegigihan Bandung Bondowoso membuat nya menjadi lebih kuat, ia pun berhasil mengalahkan Prabu Baka. Pasukan kerajaan Baka berhasil di pukul mundur, mereka berlarian melarikan diri saat di kejar Bandung Bondowoso. Patih gupala memberitahukan kekalahan ayah nya saat peperangan melawan kerajaan pengging, Roro Jonggrang sangat kaget mendengar hal itu.
Sementara itu, tibalah Bandung Bondowoso di kerajaan Baka, ia bertemu dengan Roro Jonggrang dan ia terpikat oleh paras kecantikan yang dimiliki oleh Roro Jonggrang. Saat itu juga Bandung Bondowoso melamar Roro Jonggrang tetapi Roro Jonggrang sangat ragu menerima lamarannya, karena Bandung Bondowoso lah yang membunuh ayah nya. Roro Jonggrang memberi Bandung Bondowoso syarat, syarat yang pertama Roro Jonggrang menyuruh Bandung Bondowoso untuk membuat sumur jalatunda. Berkat kesaktian yang Bandung Bondowoso miliki ia dapat menyelesaikan hanya satu malam saja, sebelum Bandung Bondowoso keluar dari sumur ia ditimbun bebatuan oleh Patih gupala dan ditimbun dengan tanah, tetapi Bandung Bondowoso dapat keluar dari sumur itu karena kesaktiannya. Bandung Bondowoso kesal dengan Roro Jonggrang, lalu Roro Jonggrang memberi syarat yang kedua yaitu Bandung Bondowoso harus membuat 1000 candi hanya dengan satu malam saja.
Malam itu juga Bandung Bondowoso segera memenuhi permintaan Roro Jonggrang, lagi lagi Bandung Bondowoso menggunakan kesaktian nya, ia memerintahkan pasukannya yang berasal dari bangsa jin untuk membangung 1000 candi. Namun malam masih panjang, 1000 candi hampir selesai di bangun, Roro Jonggrang sangat tidak menyangka bahwa Bandung Bondowoso sangat sakti, Roro Jonggrang segera memanggil para dayangnya, Roro Jonggrang menyuruh para dayang untuk menumbuk padi dan para perempuan di desa juga membakar jerami di sisi timur kerajaan.
Semua itu berhasil membuat ayam mengira bahwa telah pagi. Suara ayam dan cahaya dari Timur membuat jin takut, mereka mengira bahwa matahari telah terbit. Bandung Bondowoso sudah memperingati bangsa jin bahwa candi belum selesai namun tidak ada satu pun jin yang menghiraukannya dan pergi meninggalkan candi yang belum selesai. Bandung Bondowoso segera berlari ke arah desa, saat sampai di sana ia melihat para dayang sedang memegang aluh dan membakar jerami. Kali ini Bandung Bondowoso sangat marah dengan Roro Jonggrang dan membuat Roro Jonggrang menjadi batu arca, arca itu dikenal sebagai arca Durga yang menggenapi candi ke 1000. Kompleks candi itu sekarang dikenal sebagai candi Prambanan dan terletak di kabupaten Sleman Yogyakarta.
***
Kak Rafi : “nah jadi seperti itu legenda terbentuknya candi Prambanan dari kisah si Roro Jonggrang ini, kira-kira ada yang kesal ga sama Roro Jonggrang? Kalau kakak sih kesal banget ya soalnya licik, tapi dibalik itu semua ada pesan moral yang kita bisa ambil, yaitu kalian jangan suka berbuat curang dan licik ya jika tidak ingin terkena akibatnya. Dan jika sudah berjanji, maka harus ditepati. Jangan pernah ya kalian menjadi anak yang suka ingkar janji!"
Bu Aruna : “Betul banget anak-anak, kalian harus jadi anak yang baik ya.”
Anak-anak : “siap buu!”
Sheina : “Tuh, dengerin tuh Mir. Janji-janji doang endingnya wacana mulu.”
Mireya : “Kok jadi aku sih?”
Sheina : “soalnya kamu buat janji tapi gak ditepati. Apalagi yang katanya janji bakal traktir ke kantin pas itu. Mana?? Untung ya Mir, aku ini baik hati gak emosian seperti Bandung Bondowoso. Kalo gak pasti kamu udah aku kutuk duluan.”
Mireya : “ihhhh mana ada, kamu sih selalu nolak pas aku mau traktir kamu, huh!”
Sontak semua orang langsung tertawa mendengar percakapan Mireya dan Sheina.
Kak Rafi : “hahahaha, sudah sudahlah tidak apa apa anak anak. Oh Iya, bagaimana kalian saat mendengar legenda tentang kisah Roro Jonggrang ini? Seru apa membosankan?”
Fatan : “seruuu kakk!”
Bilal : “iyap betul itu, terus emosi nya tuh dapat banget, ya ga mir?”
Mireya : “iya, tapi sih aku dapat emosinya sama Sheina bukan karena ceritanya, hahahaha.”
Sheina : “kok gitu sih..”
Bu Aruna : “sudah anak-anak jangan berisik.”
Kak Rafi : “hahahahaha santai aja bu Aruna tidak apa apa. kalian ini lucu lucu yaa, saya aja sampe ketawa dengar perdebatan kalian. Baik anak-anak, apakah kalian siap menuju ke nama-nama candi berikutnya??”
Anak-anak : “SIAPP KAKK!”
Kak Rafi : “okey… ayoo!!”
anak-anak : “yeyyy!!”
Dengan semangat yang menggebu dan hati yg penuh gembira, mereka pun melanjutkan perjalanan menuju area candi Prambanan selanjutnya, yang siap menanti untuk diceritakan.
Karya :
-Aulia Raffa Prawita
-Marsi Hanifah
-Sintya Rahmawati