Ada masa dalam hidupku ketika aku percaya bahwa cinta adalah hal yang paling indah di dunia. Aku percaya cinta bisa menyembuhkan, menenangkan, dan memberi arah. Namun seiring waktu, aku sadar bahwa cinta juga bisa membuat seseorang kehilangan dirinya sendiri.
Aku pernah mencintai seseorang dengan begitu tulus. Aku selalu berusaha menjadi versi terbaik dari diriku, hanya agar dia menoleh sejenak. Tapi seperti kata Marilyn Monroe, "If you can’t handle me at my worst, you don’t deserve me at my best."
Kini aku mengerti, bahwa cinta sejati tak seharusnya membuat seseorang merasa kecil, atau harus terus berjuang sendirian agar dianggap layak dicintai.
Hari-hari setelah kehilangan itu terasa panjang dan sepi. Setiap pagi aku bangun dengan dada yang berat, mencoba melupakan, tapi gagal. Seperti kata Pablo Neruda, "Love is so short, forgetting is so long."
Cinta yang singkat itu meninggalkan bayangan panjang yang tak mudah pudar. Aku belajar bahwa waktu tidak selalu menyembuhkan, kadang hanya mengajarkan cara berdamai.
Dalam perjalananku, aku menyadari bahwa cinta datang dalam berbagai bentuk — lembut, hangat, pahit, bahkan menyakitkan. Tapi seperti yang dikatakan F. Scott Fitzgerald, "There are all kinds of love in this world, but never the same love twice."
Cinta yang dulu kualami tak akan pernah terulang, karena setiap hati yang mencinta, mencinta dengan caranya sendiri.
Dan akhirnya, aku tiba pada pemahaman paling dalam — bahwa mencintai seseorang terlalu dalam tanpa mengenal batas bisa membuat kita kehilangan diri sendiri. Seperti peringatan dari Ernest Hemingway, "The most painful thing is losing yourself in the process of loving someone too much."
Aku pernah melakukannya. Aku kehilangan diriku demi seseorang yang bahkan tak tahu aku sedang berjuang untuknya.
Kini, aku belajar untuk mencintai dengan cara yang baru — dengan tetap menjaga diriku utuh. Aku tak lagi menyesal pernah mencintai, karena dari cinta yang menyakitkan itu, aku belajar arti ketulusan, kehilangan, dan kebangkitan.
Cinta memang bisa berakhir,
tapi pelajaran darinya akan tinggal selamanya.