Aku mengakhiri lambaian tangan ku, begitu mobil yang dikendarai Mas Ade perlahan-lahan mulai berjalan meninggalkan halaman rumah Mbah Bayan.
Dari kaca spion aku masih bisa melihat, pasangan Mbah Bayan dan teman-teman ku, menatap kepergian mobil Mas Ade dengan tatapan kehilangan.
Aku bisa melihat raut kesedihan di wajah mereka, seolah-olah ingin menahan kepergian ku.
"Oh, tidak! tolong... kalian jangan menangis, tersenyumlah... karena senyum kalian yang akan selalu aku ingat." jerit hatiku.
Setelah rumah itu tak terlihat lagi, aku menutup kaca mobil, menyandarkan punggungku di kursi.
Mataku terpejam sejenak, setitik air mata tak bisa aku tahan lagi.
Aku menangis dalam diam.
Mas Ade yang serius menyetir, membisu... tapi aku tau, Mas Ade melihat aku menangis.
Sementara adzan shubuh baru saja berlalu.
Aku kembali teringat saat pertama kali aku datang, kerumah yang pemiliknya adalah pasangan suami-istri yang tak lagi muda, yang orang-orang sekitar memanggil nya dengan sebutan Bayan.
Bukan rumah yang besar, rumah sederhana dengan bangunan jaman dulu.
Tapi aku betah, aku merasa nyaman dan aman dirumah itu.
Enam bulan, bukan waktu yang sebentar.
Ada banyak hal yang aku pelajari dari tinggal dirumah itu. Arti kebersamaan.
Tuan rumah yang baik, yang menganggap seolah-olah aku ini anaknya sendiri.
Bagaimana aku bisa lupa kebaikan mereka, saat aku sakit mereka yang mengurusi ku dengan telaten.
Dan selama aku pindah-pindah tugas, baru sekarang aku merasakan kost-an seperti rumah sendiri.
Bukan hanya tuan rumah yang baik, sampai waktu enam bulan tak berasa.
Tapi... ada mereka juga, teman-teman baruku.
Teman baru yang seperti sudah kenal lama...
Bagaimana aku dan mereka makan dengan lauk yang sama, duduk bersama, dan menghabiskan waktu tiap harinya.
Berat rasanya aku berpisah dengan mereka, tapi... aku harus kembali pulang.
Sayonara Mbah Bayan, Sayonara Teman-teman enam bulan ku...
Aku nggak akan pernah lupa dengan kebersamaan kita selama enam bulan itu.
Semoga Allah SWT menjaga kita, dan mempertemukan kita kembali.
Coretan dalam mobil
Antah berantah
25 Oktober 2025