"Apaan! Gila tuh cowok wanita yang benar-benar mencintai mu kau sia-sia kan. Sedangkan wanita yang tak perduli padamu kau kejar? Ampun jika aku jadi istri mu, ku pastikan kau bebas. " Dania membuang buku yang sudah ia baca. Akhir yang begitu tragis. Yang jelas jika ia masuk dunia novel tak akan ku sia-sia kan hidup hanya sekali selalu di buat sakit hati terus.
" Tuan rumah mendapatkan satu kesempatan. " Belum sempat mencerna perkataan sistem Dania sudah berada di ruangan yang tak ia kenal.
Barang-barang yang begitu mewah.Tempat tidur besar dan bahkan di balik jendela terlihat sekilas pemandangan indah. Apakah di balik jendela itu adalah pantai. Bahkan pasir nya saja terlihat dari pantulan kaca.
"Sudah jangan belagak pingsan. " Seorang wanita duduk berhadapan, matanya menyorot tajam. Sepertinya ini wanita yang di ceritakan di buku, memang sih cantik tapi minus akhlak.
"Kau memang istri sah Danu tapi kau harus tahu akukah orang yang Danu cintai. " Dania mengangguk pelan daripada berantem dengan nenek lampir enaknya diam saja. Diam pun ada saja masalah apalagi berbicara. Tambah masalah yang ada.
"Wajah cantik ini..... " Fifi memegang pipi Dania dan menampar Dania pelan.
" Mas Danu hanya milik ku... " Fifi ingin menampar lagi namun tangan nya di tangkis Dania.
"Kau.....!!!?
Fifi melihat sekilas Danu..
" Kakak..... Kenapa kamu menampar ku... " Dania menggeleng cepat, merasa tak melakukan apa pun kok bicaranya asal.
Danu yang melihat Fifi terjatuh karena di tampar Dania pun segera menolong Fifi berdiri.
" Dania!!! " Teriak Danu kesal. Istrinya sama sekali tak menghargai orang yang menolong dirinya.
"Kamu harus berterima kasih, bukan seperti ini. " Danu membela Fifi.
Dania diam mendumel dalam hati. " Memang otaknya di taruh di dengkul sudah jelas dia yang sengaja menjatuhkan diri dan menampar dirinya sendiri kok aku yang di salahkan.
Memang sudah termakan ucapan manis nenek lampir ini.
"Di mana yang sakit? " Danu terlihat sangat perhatian. Namun anehnya Dania sama sekali tidak perduli dan bahkan cuek cuek saja.
" 𝘔𝘦𝘯𝘨𝘢𝘱𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢 𝘢𝘥𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘣𝘦𝘥𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘋𝘢𝘯𝘪𝘢? 𝘔𝘦𝘯𝘨𝘢𝘱𝘢 𝘥𝘪𝘢 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘵𝘢𝘬 𝘱𝘦𝘳𝘥𝘶𝘭𝘪 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘬𝘶? 𝘈𝘱𝘢𝘬𝘢𝘩 𝘥𝘪𝘢 𝘵𝘦𝘯𝘨𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘢𝘳𝘪 𝘱𝘦𝘳𝘩𝘢𝘵𝘪𝘢𝘯??
"Enggak sekalian saja tuh bawa ke rumah sakit, dan suntik rabies sana. " Danu terkejut. Ucapan Dania sangat menyakitkan apa dia cemburu???
" Kakak, aku kan tidak di gigit anjing. Kenapa harus di suntik rabies, kakak bisa tolong bantu aku mengoleskan salep tidak. " Danu yang menunggu respon Dania pun di buat heran tak seperti biasanya Dania cuek cuek aja.
"Baiklah..... " Danu ingin tahu respon selanjutnya. Pasti Dania akan sedih dan meminta agar Danu lebih perhatian padanya, memang wanita selalu ingin perhatian lebih, tapi walaupun Dania ingin pergantian Danu tak akan mau. Yang ia sayang hanya Fifi. Gadis baik yang memiliki sopan santun dan anggun tak seperti Dania yang ingin menang sendiri.