Di pagi yang cerah, tidak pernah terbayang dalam hidupku, aku akan duduk sarapan dengan "Mantan Pacarku" atau sekarang harus ku panggil abang, beserta kedua orang tua kami..
Hmm.. Satu minggu yang lalu, tepat hari pernikahan kedua orang tua kami..
Dan sampai saat ini aku masih mencoba membiasakan diri dengan keadaan yang aneh ini.
Ayah : "Lucas, Mia, gimana sekolah kalian?"
Aku : "baik yah.."
Lucas : hanya mengangguk dengan mulut masih sibuk mengunyah makanan.
Mama : "Mia, ayoo buruan makannya.. Hari udah siang loh.. Ntar kamu telat.."
Mendengar itu, aku buru-buru makan dengan cepat, sampai akhirnya aku tidak sengaja tersedak.
Lucas : "pelan pelan aja.." Menyerahkan segelas air dihadapanku.
Aku melirik, tapi bukan memandang ke arah Lucas, tapi melirik ke arah kedua orang tua kami.. Aku takut kalau mereka bisa menangkap sinyal keanehan dari tingkah akrab kami.
Benar..
Kedua orang tua kami tidak tau kalau sebelumnya aku dan Lucas memiliki hubungan.
Sebelumnya aku dan Lucas sempat berpacaran lebih dari setahun, tapi entah kenapa Lucas memutuskan hubungan kami secara sepihak.
Kalau boleh jujur, aku masih sangat mencintai Lucas, tapi aku sadar.. Hubungan kami telah kandas, lalu, untuk apa lagi mengingat dan mengenang semua hal dimasa lalu kalau pada akhirnya malah menghancurkan keluarga yang harmonis ini.
Pada akhirnya aku dan Lucas sepakat untuk merahasiakan semuanya.
Aku : "ma, aku berangkat sekolah dulu ya..."
Mama : "iyaa.. Hati hati dijalan ya sayang.."
*tak jauh dari rumah.
Lucas : "naik.."
Lucas sudah menungguku dengan motornya, dan setiap hari selalu seperti ini.
Sepanjang perjalanan aku memeluk tubuh Lucas, hubungan ambigu yang sulit dijelaskan membuat kami berdua terjebak satu sama lain.
Disatu sisi pernikahan orang tua, disisi lain, cinta pertama dia orang remaja yang belum selesai.
Meski tidak tau akan seperti apa masadepan, aku selalu berharap yang terbaik bagi semua orang.
Sampai suatu hari, pria teman sekelasku menyatakan cinta padaku..
Awalnya aku fikir ini adalah hal bagus, pada akhirnya aku bisa memiliki orang baru untuk berbagi cerita selain Lucas.
Namun tak kusangka semua itu malah menjadi bumerang.
Ditengah malam, Lucas pulang dalam keadaan mabuk langsung saja berjalan menuju kamarku.
Setelah masuk, tanpa aba-aba Lucas langsung menggerayangi tubuhku.
Aku terkejut, aku memekik sekuat tenaga, membuat kedua orang tua kami yang berada di kamar bawah langsung berlari dengan panik.
Akibatnya ditengah malam itu, Lucas dipukul habis habisan oleh ayah kandungnya sendiri.
Ayah : "brengsek kamu!! Ayah ga pernah ngajarin kamu gini!! Berani sekali kamu tengah malam menyerang Mia!!"
Mama : "yah.. Udah yah.. Cukup..." Menenangkan suaminya.
Dengan wajah kesal, ayah membawa pergi Lucas yang mabuk, dan langsung mengguyur tubuhnya dengan air dingin di tengah malam itu.
Sebenarnya ini bukan sepenuhnya salah Lucas, aku tau alasan mengapa dia melakukan hal bodoh itu.
Fikirannya terangsang mengetahui kalau aku berpacaran dengan orang lain, alam bawah sadarnya lah yang membimbing tubuhnya untuk melakukan semua itu, dan kalau boleh jujur, saat kami masih menjadi pasangan, kami sudah sering melakukan hubungan diluar batas seperti itu.
Ayah : "Mia maaf ya.. Ayah tadi bener-bener ga sadar kalau Lucas udah pulang.. Soalnya tadi pas lagi nungguin dia ayah sempet masuk kamar sebentar."
Aku mengangguk, wajahku sangat shok, tapi bukan karna serangan dari Lucas tadi, melainkan takut kalau rahasia masa muda kami terungkap.
***
Setelah hari itu, Lucas akhirnya disuruh pindah dari rumah, dan mengontrak di sebuah rumah kecil tak jauh dari sekolah.
Hubunganku dengan pacarku juga berjalan lancar, Varo orang yang baik, dan termasuk dalam golongan cowok pintar yang memiliki banyak fans.
Namun seperti kata orang..
Orang lama akan selalu jadi pemenangnya..
Lagi-lagi, aku terjebak dengan perasaanku ke Lucas.
Lucas : "masukk.." Membukakan pintu rumahnya.
Aku : "...." Terdiam membatu.
Sebenarnya apa sih yang ada didalam isi kepalaku?!! Bisa bisanya aku mau mau aja ikut Lucas ke rumahnya, ditambah lagi rumah ini isinya hanya ada dia seorang.
Aku : "Lucas, kayaknya ga jadi.. Gue pulang aja deh.." Menjawab kaku.
Mendengar itu, tanpa menunggu Lucas langsung menarik tanganku, dan dengan cepat langsung menutup pintu rumahnya.
Dia memojokanku ke dinding sebelah pintu, mengurung tubuhku dengan 2 tangannya.
Lucas : "Mia.. Gue kangen banget sama elu.." Suara lirih.
Aku : "jangan gila!! Kita saudara sekarang!!"
Lucas : "kita saudara cuma pas dirumah aja, pas mama sama ayah liat.. Kalau di sini, kita ga perlu jadi saudara" Berucap dengan nada frustasi.
Aku : "..." Terdiam, sambil membuang wajah ke arah lain, enggan menatap Lucas.
Lucas : "Mia, gue masih sayang banget sama elu.. Please, jangan abaiin gue kayak gini.." Rengeknya.
Aku : "..." Masih membuang wajah.
Mungkin karna kesal atau frustasi, Lucas langsung saja menciumku.
Awalnya dia mengecup lembut dahiku, lanjut bibirnya turun ke pipi, dan terakhir ke telingaku.
Membuat sekujur tubuhku seketika bergetar, seperti baru saja mendapatkan sambaran petir dari dalam.
Aku : "Lucas!! Lo ngapain!!" Mendorong tubuh Lucas.
Namun bukannya berhenti, Lucas malah semakin bersemangat, dia langsung mencium bibirku, melumatnya kasar sambil kedua matanya tertutup.
Aku yang awalnya menolak, Lama-lama tidak bisa menahan gejolak di hatiku.
Perasaan menggebu, bercampur dengan kerinduan yang selama ini aku tahan, membuat aku hampir benar-benar kehilangan diriku.
Aku : "Lucas, kita ga seharusnya kayak gini.." Berucap dengan nafas tersengal akibat ciuman panjang.
Dengan tatapan dalam penuh arti Lucas memandangku. "Mia, gue ga mau lo pacaran sama orang lain.. Gue ga rela.. Gue sakit liat lo sama Varo berduaan dikantin" Rengeknya.
Melihat itu, aku hanya bisa menatap Lucas penuh keheranan.
Aku : "jadi lo maunya gimana?"
Lucas : "putusin pacar lo.. Terus jadian lagi sama gue.. Setelah tamat kita nikah.."
Aku : "HAH???"
*************
MAU TAU KELANJUTANNYA..
BACA CERITA LENGKAPNYA DI NOVEL BERJUDUL..
-SAUDARA RASA PACAR-
YANG ADA DI NOVELTOON DAN MANGATOON..
.
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK YA...
.
.