Aku berdiri di dapur, mengaduk-aduk wajan yang berisi minyak panas. Aroma bawang putih dan bawang merah yang digoreng memenuhi udara, membawa aku kembali ke masa lalu. Aku ingat ibuku yang selalu memasak dengan cinta di dapur ini.
Aku mencoba mengingat resep nasi goreng yang ibuku ajarkan padaku. "Garamnya jangan terlalu banyak, tapi jangan terlalu sedikit juga," kata ibuku. Aku tersenyum, mengingat betapa sabarnya ibuku mengajariku memasak.
Sambil menunggu nasi goreng matang, aku memikirkan kenangan-kenangan indah bersama ibuku di dapur. Aku ingat saat aku masih kecil, ibuku selalu membiarkanku membantu memasak, walaupun aku hanya bisa mengaduk-aduk bahan-bahan. Aku ingat saat ibuku mengajarkanku membuat kue, dan aku selalu membuat kesalahan, tapi ibuku tidak pernah marah.
Nasi goreng sudah matang, aku menyajikannya di atas piring. Aroma yang lezat memenuhi ruangan, membuatku merasa lapar. Aku duduk di meja makan, menikmati nasi goreng buatan sendiri. Rasanya seperti ibuku yang memasak.
Tiba-tiba, aku merasa seperti ibuku ada di sampingku, tersenyum dan mengucapkan "enak, kan?" Aku tersenyum, merasa seperti sedang bersama ibuku lagi. Aku menyadari bahwa memasak bukan hanya tentang membuat makanan, tapi tentang berbagi cinta dan kenangan dengan orang-orang yang kita cintai.
Aku menyelesaikan makananku, merasa puas dan bahagia. Aku membersihkan dapur, sambil berpikir tentang apa yang akan aku masak besok. Aku yakin, ibuku akan tersenyum melihatku memasak dengan cinta dan hati yang gembira.