Karin adalah seorang gadis yang sangat pintar di kelasnya.Setiap tahunnya dia selalu mendapatkan juara1.Tidak hanya itu dia juga sangat lihai membuat sebuah desain.Namun dibalik itu Karin adalah anak Broken Home.
Ibunya meninggal saat melahirkannya,dan Ayahnya Bernama Jio dia sangat membenci Karin,Jio berfikir Karin adalah penyebab istrinya meninggal.Baginya Karin adalah anak pembawa sial yang tidak ia inginkan
Semenjak Karin lahir dia hnya diurus oleh Bik Ina,Bik Ina merawat Karin dengan kasih sayang seorang ibu,bagi Karin bik Ina sudah seperti anaknya sendiri.
Tak hnya itu kemudian ayahnya bertemu dengan Ana seorang Janda yang memiliki putri bernama Rina ia beberapa bulan lebih muda dari Karin.Ana adalah Wanita mata duitan begitupun dengan anaknya Rina,dia mengincar harta keluarga Karin.
Ana dan Rina sering kali ingin mencelakai dan memfitnah Karin supaya Karin mkin dibenci Jio.
Karin diperlakukan seperti pembantu dirumahnya sendiri dan ayahnya tidak menghiraukan itu.Hidupnya selalu dipersulit oleh mereka berdua,baginya hidupnya bagaikan mati tak mampu hiduppun tak layak.Hidupnya bagaikan neraka,banyak siksaan yang dia alami semenjak kedua wanita jahat itu masuk kekeluargaanya.
Pada suatu hari di kelasnya
Karin sangat sibuk dengan Buku dan Pensilnya,entah apa yang dia buat,sahabatnya Mita menepuk punggungnya dari belakang sehingga dia terkejut
Mita bertanya" kamu ngapain sih?"
"Uust diem ahh berisik jangan ganggu" kata Karin dengan nada serius,
"Pelit ahh " Mita penasaran sambil mengintip
Tiba-tiba dari belakang muncul seorang gadis dengan membawa jus di tangannya,dia pura-pura tersandung dan menumpahkan jus itu ke baju Karin,Karin terkejut dan menggeser kertasnya cepat
"Kamu ngapain sih" kata Karin
"Upps sorry aku nggk sengaja kak" katanya sok soan sedih sambil tersenyum sinis ke Karin
Karin berdiri dan mengambil air minum milik Mita dan menyiram Rina dari atas " oopss sorry yaa aku nggk sengaja kamu belum mandi yaa" kata Karin sambil tersenyum.
Semua orang tertawa" hahahhaaa....dimandiin nggk tuhh"
" Diem...diem kamu semuaaa....," teriak Mita dengan kesal " Awas ya kamu liat ajaa" katanya sambil pergi dengan marah.
Karin sudah tau apa yang akan dia lakukan,Rina pasti ngadu ke Ayahnya dan seperti biasa ayahnya hanya akan menyalahkan Karin tanpa dia bertanya apa yang terjadi,dan ibu tirinya itu akan berpura-pura sedih Dia hanya bisa pasrah karena dia sudah mati rasa,dia sudah kebal dengan segala perundungan dari kedua wanita jahat itu.
Sepulang sekolah Karin pergi ke sebuah Perusahaan yang mengadakan lomba desain,dia menyerahkan sebuah desain Gaun yng sangat indah dan elegan.
Sesudah itu dia kembali ke rumah.
Sesampainya karin di rumah
" Karin " teriak Jio ayahnya
" Knp " katanya ketus
" Knp kamu tidak bisa bersikap lebih dewasa sedikit,knp kmu selalu menindas adikmu,di begitu lembut dan baik" kata Jio kepada Karin dengan nada marah
" Aku menindasnya? Tanpa kamu bertanya apa yang terjadi kamu lngsung menyalahkan ku?"
" Kamu bilang aku menindasnya...aku yang ditindas disini selama ini kamu buta?atau pura pura buta yah?"
Katanya sambil Meneteskan air mata
" Aku tau aku tidak kamu inginkan,kmu sangat membenciku tapi apakah aku menginginkan ini semua ,jika bisa aku merubah takdir aku nggk mau lahir didunia ini dan menjadi penyebab ibu meninggal.Aku juga merasa sangat bersalah jika bisa biarkan saja nyawaku yang ditukar dengan nyawa ibu .
" Knp aku mempunyai anak pembawa sial seperti kamu,knp dulu aku malah setuju menyelamatkan mu dan merelakan ibumu" teriak Jio .
Karin yng mendengar itu merasa hatinya teriris dalamm...
Dia hanya bisa menangis dan berlari ke dalam kamar sambil berkata "Aku mau mati ajaa ibu ,aku ingin nyusul ibu"katanya dengan sangattt dalam.
Bik Ina yng melihat Karin menangis juga ikut menangis
" Sungguh malang sekali nasibmu nak"
Bik Ina masuk ke kamar Karin dan menepuk punggungnya " nak jangan merasa sendirian,bik Ina akan selalu ada di sampingmu" Karin yang mendengar itu langsung menoleh ke belakang dan berlari memeluk bik Ina.
" Bik knp aku harus lahir dan menjadi penyebab ibu meninggal?"
" Knp ayah slalu menyalahkan ku,apa salahku bik jika aku bisa memilih untuk terlahir atau harus mati waktu itu,aku akan memilih mati saja." Katanya terbata bata.Tidak nak kamu adalah gadis kecil yang pintar dan manis tidak mungkin ayahmu tidak menginginkanmu,mungkin dia hanya terlarut dengan masa lalunya dan belum sadar bahwa kamu adalah malaikat yang dihadirkan untuk melengkapi keluarga ini kata bik Ina yang mencoba meyakinkan Karin.
"Tidak bik aku tidak diinginkan dikeluarga ini bikk".katanya sambil menangis kencang ,"bik bisakah aku sendirian disini dulu aku ingin sendirian dulu bik"."Baiklah bik Ina akan buatkan kamu makanan kesukaanmu yaa" kata bik Ina sambil mencoba merayu Karin." Hmmmm"
Karin sendirian di kamar nya sambil menangis.
Di kamar Rina
"Rasain tuh dasar wanita kurang ajar"kata Rina, Ana tertawa dan berkata " setelah ini kita akan menjadi kesayangan Jio dan kita akan mewarisi semua harta Jio."
"Dasar Jio bodoh,mau aja kita bodohi"
"Bu aku mau belanja "kata Rina
" Ayo sayng kita ke mall,kita shopping yang banyakk"
Di atas penderitaan Karin mereka selalu bahagia ,dan menghamburkan uang dengan membeli barang barang branded.
Keesokan harinya Karin pergi ke kantor tempatnya kemarin menyerahkan desain.
Dia terpilih menjadi juara 1 dalam lomba desain itu dan mendapatkan hadiah sertifikat dan uang 300Juta."selamat yaa kamu menang dalam lomba ini sertifikat dan kartu card dengan nominal 300 juta."
"Baik bu terimakasih bnyak atas kesempatannya "
Karin sangat senang dan dia berfikir untuk memberitahukan kabar bahagia ini ke ayahnya namun disisi lain dia merasa takut akan repon dari ayahnya itu.
Di perjalanan pulang iya bertemu dengan ibu dan adik tirinya itu dan mereka sampai dengan berbarengan di rumah.
Karin buru-buru masuk dan mencari ayahnya,ternyata ayahnya ada di ruang kerjanya dan dia masuk ke ruang kerja itu.
" Yahhhhh....i...iniii aku ingin menunjukkan sesuatu kepadamu."
" Hmmm " tanpa menoleh dan menghiraukan Karin yng ada di sampinya .
"Ayah tadi aku belanja looo teriak Rina langsung masuk dan memeluk ayahnya"
"Owh ya kamu beli apa saja sayng" kita Jio sambil melirik Karin yang Masi ada disana.
Karin yang melihat itu langsung pergi tanpa kata.
Karin merasa dia sudah tidak diinginkan lagi di keluarga ini semuanya sudah direbut drinya kebahagiaan yang seharusnya dia dapat seperti mimpi yang tidak akan pernah bisa dicapai sedikitpun."Ibu aku capek aku nyusul ibu jaa yaa "katanya sambil menangis."
Dia menulis sebuah surat dan meletakkannya di kamar tidurnya dan di sampingnya ada sertifikat dan card hasil lombanya kemarin.Karin pergi ke atas Balkon rumahnya dia naik dan dia berteriak "ibu aku akan menyusulmu tunggu aku" dia melompat dari atas Balkon rumahnya, " ehhh siapa ini,knp dia melompat dari atas,malang sekali anak ini sepertinya sudah tidak bernyawa lagi " kata kerumunan orang yang mengelilingi Karin .
Bik Ina yang Bru saja sampai dirumah usai pergi ke pasar penasaran "knp rame sekali ya ada apaa itu"
Bik Ina melihat ke tengah kerumunan itu dan ternyata itu Karin .Bi Ina berteriak "Non Karin....non knp Kmu lompat dari atas non knp kamu mengambil jalan ini" bi Ina menangis.Dia buru buru berlari kerumh dan memberi tahukan kepada Jio.
" Pak...pak Jio anda dimana teriak bi Ina panik."
" Knp sih teriak teriak kata Ana kesal"
" Knp Bik ada apa kata Jio"
"Non Karin pak dia...."
" Nyari gara gara lagi dia bikin rusuh ajaa kata Jio"
" Nggk pak Non Karin sambil menangis "
" Bilang dong knp kok nangis siii kata Rina"
"
"Non Karin lompat dari balkon "
"Hah kamu jangan bercanda dehhh bik kata Jio kesal"
" Beneran pak "
Jio berlari ke bawah dan melihat kerumunan orang dia berlari dan melihat ketengah kerumunan
Air matanya menetes dan berlutut
" Karin Karin kmu jangan bercanda ini tidak lucu cepat bangun.teriaknya"
"Bangun Karin bangun"
Darah mengalir deras dari kepala Karin
"Kerumah skit knp kalian diam saja knp tidak ada yang menolongnya,cepat cepat bantu"
Mereka membawa Karin ke rumah sakit namun semuanya telah terlambat Karin sudah pergi untuk selamanya.
Disisi lain Ana dan Rina sangat Bahagia dengan kepergian Karin dia merasa sudah sepenuhnya memiliki harta kekayaan keluarga Karin .
Di rumah sakit Jio berkali kali mencari dokter yang paling hebat dan menyuruhnya untuk menyelamatkan Karin.
"Dok tolong Putri sya dok,tolong "
Ini sudah terlambat pak putri bapak tidak dapat diselamatkan dia mengalami pendarahan di otaknya
"Tidak ini tidak benar , Karin maafkan ayah nak maaf tidak seharusnya ayah menyalahkan kamu seutuhnya ini semua sudah takdir tapi ayah terlambat menyadari semua ini sekarang semuanya terlambat...kata Jio sambil menangis derasss.