suatu hari di hari senin yang bisa di bilang hari sibuk, cielle bergegas menuju kantor tempat nya bekerja. ya sudah dua hari ini dia terlambat tapi tidak mendapatkan hukuman apapun karena ia berhasil tepat waktu saat sampai di kantor, "tungguu!" ucap cielle yang sambil berlari berusaha menahan tombol lift agar pintu lift itu tidak tertutup. "huh, akhirnya terima-" perkataan cielle terputus ketika ia masuk kedalam lift dan melihat bahwa yang ada di dalam lift itu adalah bos nya, ya dia kaizen ravenzo seorang mafia yang paling terkenal di negara nya dan terkenal juga karena sikap nya yang acuh tak acuh, kejam bahkan dengan wanita. "e-ehh sa-saya minta maaf tuan sudah terlambat, tapi saya janji mulai besok tidak akan terlambat lagi" ucap cielle berjanji kepada bos nya itu, "masih ada 5 menit lagi kau belum terlambat" ucap kaizen dengan nada dingin pada cielle. "ah i-itu, i-iya baik tuan" ucap cielle dengan tersenyum kikuk "duh kok jadi canggung sih ih mana bos kaizen serem banget lagi" ucap cielle yang terus berbicara di batin nya. tak perlu menunggu lama akhirnya cielle pun sampai di lantai 2 tempat ruangan kerja nya berada, cielle pun keluar dari lift dan segera menuju meja kerjanya, sedangkan kaizen dia masih perlu menaik dua lantai lagi untuk bisa sampai di lantai terakhir yang menjadi ruangan nya bekerja.
"cielle, lu dari mana aja? untung masih ada dua menit" ucap lily menghampiri cielle, lily itu salah satu rekan kerja cielle yang sudah menjadi teman dekat, "gue telat lagi tapi untung nya aja masih ada waktu" jawab cielle, "huh syukur deh, oh iya lu udah sarapan belum? biasanya kalo telat gini lu gak sempet makan kan?" tanya lily. "udah kok tadi, makan roti doang sih" jawab cielle sambil cengengesan, "tuhkan, udah ntar pas jam makan siang gue teraktir di resto deket sini, makan yang banyak ntar biar lu kenyang sekalian" ucap lily sembari menepuk bahu cielle, "nah kalo itu gue gabisa nolak heheh" jawab cielle dan lagi-lagi dengan cengengesan, skip time. kini sudah waktunya jam makan siang, lily dan cielle pun pergi ke restoran yang berada tak jauh dari kantor mereka, dan mereka pun makan bersama tapi ada sesuatu yang membuat perhatian mereka teralihkan. ya ternyata bos mereka yaitu kaizen juga makan siang disana tapi tidak sendiri ada seorang wanita yang terus menerus mencoba menggoda kaizen, dan tak salah lagi dia adalah lala saudara kaizen, ia terus menerus mengganggu kaizen bahkan dalam sehari ia bisa datang ke kantor 5 kali. "kok jadi gini sih, gue kenapa sih kok malah kelihatan kayak gak suka gitu ya liat bos sama cewek, aaa tau ah pusing" batin cielle terus bicara seperti itu "eh elle kalo di liat liat itu saudara nya bos genit banget gak sih? kayak udah tau bos nanggapin dia ada gitu tapi masih aja terus di ganggu" ucap lily yang seperti nya kesal melihat pemandangan di depan nya itu, "udahlah ngapain di urusin mending lanjut makan" jawan cielle yang kembali memakan makanan nya, "kalo gue jadi bos yah udah gue jambak trus tarik keluar tuh cewek" ucap lily sambil menyilangkan kedua tangan nya, cielle hanya bisa tersenyum melihat kelakuan teman nya itu yang memang agak lain. skip time, kini waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam karyawan yang lain sudah pulang dan kini cielle juga baru bisa pulang karena pekerjaan yang lebih banyak dari biasanya. "ini kantor udah gaada orang nih? sepi bener, huhh gue... gue gak tau masa iya gue suka sama bos sendiri sih? tapi gue terus mikirin kejadian tadi siang, kayaknya perasaan gue emang gabisa bohong deh gue emang suka sama bos kaizen tapi gak mungkin gue sama dia bisa bersama kita aja beda segalanya, gue cuma karyawan biasa sedangkan bos kaizen? mafia pasti banyak cewek cewek yang lebih cantik dan bisa dapatin hati nya bos. huft udah deh kok gue malah jadi gini sih, mending pulang" ucap cielle yang sedari tadi hanya berbicara sendiri di meja kerjanya tapi tanpa ia sadari sedari tadi kaizen sudah menguping perkataan cielle, mengapa kaizen bisa ada disana bukan pulang? sebenarnya ia juga memiliki perasaan yang sama seperti cielle dari pertama kali melihatnya, kaizen merasa cielle berbeda dari kebanyakan wanita lainnya, kebanyakan wanita selalu menggoda nya untuk mendapatkan hati nya, tapi cielle? dia berbeda. kaizen memegang sebuah kotak di tangan kiri nya berjalan mendekati cielle, "cielle" panggil kaizen kepada cielle, "astaga!" cielle terkejut karena ia pikir hanya tersisa dirinya di kantor, "i-iya pak ada apa?" jawab cielle. "aku ingin bertanya" ucap kaizen dengan nada yang mulai melembut, "bertanya tentang apa?" jawab cielle dengan sedikit rasa penasaran, "kau menyukai ku?" deg..deg..deg jantung cielle berpacu dengan cepat ketika mendengar kata itu, "itu apa tuan tadi mendengar nya? maaf, maafkan aku tuan aku-" sebelum cielle sempat menyelesaikan perkataannya kaizen sudah memotong nya, "tidak perlu minta maaf, kau tahu? aku juga mempunyai perasaan yang sama padamu, aku tahu ini terlihat tidak romantis aku terlalu kaku untuk mengungkapkan perasaan ku sendiri aku baru sadar, ternyata...aku sedang jatuh cinta, jatuh cinta pada seorang gadis yang ku lihat berbeda dari wanita lainnya, yaitu kau cielle, maafkan aku karena tidak bisa lebih cepat untuk mengungkapkan perasaan ku ini, dan soal kau cemburu? ternyata kau bisa cemburu juga yah eheh" ucap kaizen sembari menggoda cielle dengan lelucon itu, "ah tuan itu-" ya lagi dan lagi kaizen memotong perkataan cielle, kaizen mendekat dan berlutut seperti ingin melamar dan mengeluarkan cincin yang sudah ia beli untuk cielle, "cielle, aku tidak peduli status mu apa, aku tidak peduli kau karyawan ku atau bukan, yang ku mau hanyalah kau menjadi kekasih ku dan selamanya menjadi milikku, apa kau mau cielle?" tanya kaizen dengan penuh harap, perkataan itu jelas membuat cielle terkejut bagaimana bisa seorang mafia yang terkenal kejam bahkan sempat berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak pernah jatuh cinta pada wanita lagi bisa seperti ini, dan se lembut itu, pikir cielle "a-aku, tidak bisa" ucap cielle dengan menatap kaizen, "cielle maksud mu?" tanya kaizen khawatir cinta nya di tolak, " tidak bisa menolak maksud ku heheh" jawab cielle sembari cengengesan lagi, kaizen pun senang dan langsung memasangkan cincin itu ke jari manis cielle dan memeluk nya dengan erat. "cielle, untuk kejadian tadi siang kau tidak perlu memikirkan nya lagi sekarang aku sudah milimu, dan kau juga sekarang sudah resmi menjadi milikku, you always in here babe, only you" ucap kaizen sembari meletakkan tangan kiri cielle ke dada nya tempat letak hati nya berada, setelah mengatakan itu kaizen segera mengecup kedua pipi mungil kekasih nya itu, dan mereka berdua berakhir dengan akhir yang baik dan bahagia.
itu saja cerpen ku kali ini, maaf kalau tidak nyambung atau acak acak cerita nya, tapi aku harap kalian menyukai nya. happy reading all (。’▽’。)♡