Langit hari ini begitu luas, membentang tanpa batas di atas hamparan sawah hijau yang menghipnotis. Awan-awan putih berarak perlahan, membentuk berbagai rupa yang menggelitik imajinasiku. Pemandangan ini, selalu berhasil menenangkan hatiku, membawaku kembali ke masa kecil yang penuh dengan kebebasan dan keceriaan.
Aku duduk di gubuk reyot di tengah sawah, tempatku biasa mencari inspirasi. Angin sepoi-sepoi membelai wajahku, membawa aroma tanah basah dan padi yang mulai menguning. Suara burung pipit bersahutan, berpadu dengan gemericik air irigasi yang mengalir tenang.
Dulu, aku sering menghabiskan waktu di gubuk ini bersama kakek. Ia seorang petani sederhana yang mencintai sawahnya lebih dari apapun. Ia selalu bilang, "Sawah ini adalah sumber kehidupan kita, Nak. Jagalah baik-baik, maka ia akan memberikanmu segalanya."
Kakek telah tiada, namun pesan-pesannya selalu terngiang di telingaku. Aku pun mengikuti jejaknya, menjadi seorang petani yang mencintai tanah dan alam. Aku belajar dari kakek tentang bagaimana cara menanam padi, bagaimana cara merawat tanaman, dan bagaimana cara bersyukur atas segala yang diberikan oleh Tuhan.
Kulihat para petani bekerja di sawah dengan semangat. Mereka membajak tanah, menanam bibit, dan menyiangi rumput. Wajah mereka penuh dengan keringat, namun tetap tersenyum. Mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa, yang berjuang untuk menghidupi keluarga dan bangsa.
Aku terinspirasi oleh semangat mereka. Aku ingin menulis tentang mereka, tentang kehidupan petani yang penuh dengan perjuangan dan pengorbanan. Aku ingin mengabadikan kisah mereka dalam kata-kata, agar generasi mendatang dapat menghargai jasa mereka.
Kuraih buku catatan dan pena dari dalam tas. Kata-kata mulai mengalir, menari di atas kertas, membentuk puisi yang lahir dari hatiku. Puisi tentang sawah, tentang petani, tentang kehidupan.
Hamparan sawah hijau membentang luas,
Di bawah langit biru yang tak terbatas.
Petani bekerja dengan penuh semangat,
Menghidupi keluarga dan bangsa yang hebat.
Kutuliskan tentang harapan, tentang mimpi, tentang cinta. Kutuliskan tentang keindahan alam, tentang kedamaian desa, tentang kehangatan keluarga. Kutuliskan tentang segala hal yang kurasakan, segala hal yang kupikirkan, segala hal yang kulihat.
Karya ini adalah ungkapan rasa syukurku atas segala yang telah diberikan oleh Tuhan. Ini adalah persembahanku untuk kakek, untuk para petani, dan untuk desaku tercinta.
Aku menutup buku catatan, dan memandang langit yang semakin biru. Hati ini terasa tenang dan damai. Aku tahu, hamparan sawah ini akan selalu menjadi bagian dari diriku, akan selalu menjadi inspirasi dalam setiap langkahku.
Dan aku, akan terus berkarya, akan terus menulis, akan terus mengabadikan keindahan dalam setiap sudut kehidupan. Karena aku percaya, setiap hamparan sawah, setiap langit biru, setiap waktu, adalah anugerah yang tak ternilai harganya.
(end)
Author:fida