Senja ini, kuabadikan dalam bait-bait yang mengalir dari relung hati. Bukan senja yang cerah dengan warna-warni memukau, tapi senja kelabu yang menyimpan sejuta makna. Langit di atas desaku sore itu, bagai kanvas yang dilukis dengan awan mendung, menciptakan suasana yang syahdu dan melankolis.
Pohon kelapa di tepi jalan, menjadi saksi bisu atas perjalanan hidupku. Daunnya melambai-lambai, seolah menyapa dan memberikan semangat. Angin sepoi-sepoi membelai wajahku, membawa aroma tanah basah dan dedaunan yang gugur.
Aku duduk di teras rumah, ditemani secangkir teh hangat dan buku catatan kesayanganku. Pikiranku melayang, mengenang masa lalu, merenungkan masa kini, dan merencanakan masa depan. Inspirasi datang silih berganti, menari-nari di benakku, menunggu untuk diabadikan dalam kata-kata.
Kutuliskan tentang senja kelabu, tentang keindahan yang tersembunyi di balik kesederhanaan. Kutuliskan tentang pohon kelapa, tentang keteguhan dan kesetiaannya. Kutuliskan tentang desaku, tentang kedamaian dan kehangatan yang selalu kurindukan.
Senja kelabu di desaku tercinta,
Awan mendung menggantung di angkasa.
Pohon kelapa setia menemani,
Kisah hidupku terukir di sini.
Kutuliskan tentang harapan, tentang mimpi, tentang cinta. Kutuliskan tentang perjuangan, tentang pengorbanan, tentang keikhlasan. Kutuliskan tentang segala hal yang kurasakan, segala hal yang kupikirkan, segala hal yang kulihat.
Karya ini adalah cerminan diriku, cerminan jiwaku. Ini adalah ungkapan rasa syukurku atas segala nikmat yang telah diberikan oleh Tuhan. Ini adalah persembahanku untuk desaku tercinta, untuk keluargaku tersayang, untuk sahabat-sahabatku setia.
Aku menutup buku catatan, dan memandang langit malam yang bertabur bintang. Hati ini terasa tenang dan damai. Aku tahu, senja kelabu ini akan selalu menjadi bagian dari diriku, akan selalu menjadi inspirasi dalam setiap langkahku.
Dan aku, akan terus berkarya, akan terus menulis, akan terus mengabadikan keindahan dalam setiap sudut kehidupan. Karena aku percaya, setiap senja, setiap hari, setiap waktu, adalah anugerah yang tak ternilai harganya.
(end)
Author:fida