Zura adalah seorang gadis manis dan ceria. Dia memiliki kepribadian yang berenergi dan mudah bergaul dengan siapapun. Dia sering bercanda dan tertawa sehingga membuat teman temannya merasa senang jika berada didekatnya.
Diumurnya yang ke 6-7 dia sering bermain dengan teman temannya. salah satunya bernama alvin, orang yang zura sukai. Dia ganteng, pintar dan tinggi sehingga banyak yang menyukainya. walaupun zura sedikit cemburu dan tidak mau kalah.
Alvin dan zura sangat dekat, membuat beberapa wanita yang menyukainya seikit iri. Tetapi semakin bertambahnya umur alvin mulai bersikap dingin terhadap zura.zura heran melihat sikap alvin yang sedikit demi sedikit mulai berubah.
Semuanya mulai semakin berubah ketika alvin berumur 14 dan zura berumur 13 tahun. Zura mendengar kabar bahwa alvin akan masuk pesantren. Setelah berpamitan alvin pun pergi.
Selama bertahun tahun zura menunggu kepulangan alvin dari pesantrennya. Dia benar benar merindukan alvin. Dia hanya bisa mendengar kabar tentang alvin dari adiknya alvin, mereka sangat dekat.
Zura sering bertanya tanya tentang alvin pada adiknya alvin.
5 tahun berlalu, zura kembali mendengar kabar tentang kepulangan alvin. Dia dan sekeluarganya datang kerumah alvin untuk menyambut kepulangannya setelah beberapa tahun menuntut ilmu.
Alvin semakin ganteng, menjadi sesosok penghafal al qur an, dan menjadi semakin alim dan soleh, membuat perasaan zura semakin mendalam.
Tetapi, alvin menjadi semakin dingin dan enggan untuk berkomunikasi dengan zura. Zura sangat sedih dan kecewa melihat sikap alvin kepadanya.
zura sudah sangat merindukan alvin sampai sampai zura ingin sekali berbicara dengan alvin tetapi zura terhalang gengsi. Pada akhirnya zura pun pulang dengan keadaan sangat sedih.
Hari ke hari,minggu ke minggu, bulan ke bulan, sikap alvin masih tidak berubah. Zura merasa ingin menyerah tetapi separuh hatinya masih mengharapkan alvin.
Zura kembali terkejut ketika mendengar kabar dari adik alvin bahwa alvin sedang berpacaran dengan seseorang. Namun zura tidak terlalu percaya karena dimata zura, alvin dikenal dengan sesosok orang yang menjaga pandangan terhadap wanita dan dia pun anak yang sholeh, tidak mungkin seorang alvin berpacaran.
Beberapa bulan kemudian, zura masih memikirkan apakah benar alvin berpacaran.pada akhirnya zura mencari tau lebih dalam. Dia mengumpulkan bukti dan dugaan tetapi jawabannya selalu benar, alvin berpacaran dengan seseorang.
Zura masih belum menyangka bahwa alvin ternyata berpacaran. Dan pada akhirnya, zura menyerah untuk mengejar alvin, dia memaksakan dirinya untuk lupa akan alvin dan menghilangkann perasaannya.
Tetapi zura tetap tidak bisa, zura tidak bisa melupakan alvin, zura berusaha untuk tidak bertemu alvin tetapi mereka pasti bertemu disuatu tempat dan itulah yang membuat zura susah melupakan alvin.
Perasaan zura makin dalam dan itu membuat zura tidak nyaman dan kepikiran. Dia tidak bisa tidur malam dan jika dia bisa pasti dia selalu memimpikan alvin, selara makannya berkurang dan sangat keliatan bahwa zura semakin kurus, dll.
Setelah beberapa minggu dia sabar dan pada akhrinya temannya mengabarinya bahwa dia sudsh menemukan nomor whathsapp alvin, zura memang tidak mempunyai nomor alvin sebelumnya. Dia sangat senang tapi masih berpikir untuk apa nomor alvin.
Dia terus memandang nomor whathsapp alvin yang ada di ponselnya. Setelah beberapa hari berpikir panjang, akhirnya zura memberanikan diri untuk mengechat alvin.
Alvin hanya membalasnya tetapi tidak menge save nomor zura, sekali lagi zura merasa sedih dan putus asa.tetapi teman temannya tetap mendukung dan membantu zura.
Zura pun memutuskan untuk membalas sikap dingin alvin dengan cara bersikap dingin kembali padanya, tetapi alvin tetap tidak merespon.
Semua rencana telah zura lakukan tetap tetap saja gagal. Zura masih berpikir apakah dia menyerah saja?
Setelah beberapa minggu berpikir panjang, akhirnya zura memilih untuk mentakan perasaanya kepada alvin. Bukan bermaksud untuk mengajak pacaran atau menyuruh alvin membalas perasaan zura tetapi zura hanya ingin mengatakan tentang perasaanya saja.
Setelah zura berpikir panjang, zura memutuskan untuk menyatakan perasaannya.
Zura hanya mengharapkan semoga alvin menghargai perasaannya.
Zura juga memutuskan untuk menyatakan perasaan dengan tidak bertatap mata, tetapi hanya dengan mengechat saja dan dibantu oleh temannya.
Temannya zura akan menyampaikan pesan dari zura untuk disampaikan pada alvin.
Alvin mulai membalas pesannya... Dan dia berkata:...
"saya tau dia suka sama saya"
Kata kata itu membuat zura terkejut, karena alvin mengetahui tentang perasaannya yang menyukai alvin. Zura kembali membaca pesan yang dikirimkan oleh temannya tadi.
"tapi saya tidak suka padanya"
Jawaban ituh membuat zura terluka tetapi dia tetap senang karena alvin terus memberikan jawabannya dan tidak membuat zura menunggu lagi.
"sayang tau rasanya sakit hati, itulah sebabnya saya diam"
Zura berpikir bahwa alvin juga sudah memikirkan banyak hal tentang zura yang menyukai dirinya.
"gini aja, supaya dia gak sakit hati. Bilang ke dia kalau saya wkatu kecil masih belum terobsesi dengan wanita dan saya hanya memikirkan tentang karir saya"
Zura merasa sedikit tenang karena alvin masih peduli padanya.
"saya tau rasanya ditolak tapi kalau saya maupun itu tidak akan bertahan lama karena dihati saya bukan dia"
Zura pun tertampar dengan kalimat itu. Dan alvin membalas pesannya lagi bahwa dia sudah punya pacar.
Ternyata dugaan zura benar, alvin sudah punya pacar. Zura hanya bisa menerima keadaan. Dia berniat untuk menjauh dari alvin mulai sekarang. Dia makin tersakiti saat alvin memberikan kata kata terakhirnya
"tolong jangan ganggu hidup saya"
Zura sangat kecewa dan marah, tetapi apalah daya. Mulai sekarang dia menjauh dari alvin.
Zura sangat patah hati, sakit hati sedih, kecewa dan banyak hal lainnya yang zura rasakan. Hatinya benar benar hancur. Tanggisannya. tidak tertahan lagi dan dia mengeluarkannya.
Ternyata orang yang selama ini dia tunggu dan dia harapkan sudah memiliki hubungan dengan wanita lain.
Zura juga kecewa karena sia sia bagi alvin, buat apa dia menuntut ilmu di pesantren sedangkan dia saja berpacaran. Dia tidak mengamalkan ilmu yang dia belajar disana berarti.
Zura berpikir, padahal dia sudah lama menunggu alvin kenapa orang lain yang memilikinya.
Sejak saat itu zura tidak lagi menjadi orang yang ceria, dia mulai berubah. Teman temannya merindukan dia yang dulu.tetapi zura sudah tidak bisa mengembalikan dirinya. Seperti jiwanya sudah hilang.
Dia mulai benci dengan laki laki, dia menganggap semua laki laki itu sama.
Sekarang zura hanya akan mencari jalan hidup nya sendiri tanpa harus menyukai seseorang lagi.
SELESAI
Jangan lupa like dan subscribe yahh😊👍