Kemarin 2hari lalu aku menjual akun game ku yang terakhir. Harga nya sangat turun karna game yang mulai sepi peminat, Akun ku terjual di harga 50.000 itu sangat murah dari perkiraan ku. Berjuang hidup di negara yang di kuasai korupsi, dan hukum bisa di beli, rakayat di bebanni. Aku mati-matian hingga sampai di titik ini, di akun ku yang terakhir ini, aku memikirkan.. Esok bagaimana,bagaimana dengan ongkos sekolah adik, bagaimana makan untuk kami, bagaimana kami bisa hidup di tempat ini jika aku sudah tidak bisa mengandalkan uang dari game. Sudah 3tahun aku mencari pekerjaan kesana kesini namun tak ada, aku tak bisa susah terus, aku ingin adik ku sekolah setinggi mungkin agar ia sukses. Maka dari itu aku tidak boleh selesai di sini, apakah aku harus menjadi wanita penghibur? Apakah aku harus menurunkan pakaian ku di depan lelaki yang blm sah? Apakah ini pantas? Ah lupakan.. jika aku memberikan adik ku uang haram maka itu tidaklah baik untuk masa depan adik ku. Bagaimana cari penghasilan yang halal di kala pemenrintahan tak perduli dengan rakyat, dimanakah bantuan untuk anak-anak miskin yang masih sekolah? Di manakah bantuan sembako untuk kami yang ke kurangan? Mengapa ku lihat di balai desa justru orang-orang kaya yang mendapatkan sembako gratis dan segala bantuan lain nya.. Apakah aku kaya? Dari segi mana kah aku kaya? Ya aku memiliki fisik sempurna tapi aku hanya anak kecil di umur labil, aku lelah bergadang dari pagi ke pagi hanya untuk joki game yang bahkan harga nya hanya cukup untuk ongkos sekolah adik dan makan kaluarga kecil ku. Yaa segini sudah bersyukur tapi bagaimana dengan bayar listrik? Jika tak bayar aku dan keluarga akan hidup di malam-malam yang gelap dan banyak nyamuk. Aku tak mengemis bantuan tapi setidak nya manakah janji lapangan pekerjaan itu? Mengapa aku tak mendapatkan nya? Apakah aku tidak layak! Aku akan belajar dan berusaha agar bisa bekerja dalam suatu pekerjaan, aku lelah seperti ini, aku ingin memberikan penghasilan lebih kepada kluarga ku. Bahkan aku sudah meluangankan waktu untuk belajar berjam-jam dalam sehari untuk mengejar beasiswa agar mendapatkan perkerjaan yang layak. Namun jangankan perkerjaan layak itu bahkan beasiswapun tak ku dapat,aku bodoh? Apakah aku sebodoh ini? Bahkan saat ada beasiswa dri KIP aku tak bisa daftar karna menerima KIP saja tidak. Kenapa aku melihat si kaya mendapatkan hak si miskin ? Haruskah aku mengakhiri kehidupan ku saja? Tapi jika aku berakhir siapa yang mengurus adik ku? Dia lelaki, lelaki tanpa masa depan akan lebih gelap dari wanita yang hancur, adik ku bisa di rendahkan oleh semua wanita jika dia tak bisa apa-apa. Aku hrus bertahan sampai adik ku lulus SMA, tapi aku sudah lelah, sangat lelah. Ingin rasa nya aku pergi dari negara yang tak adil ini