Tahun Kelima: Perasaan yang Rumit
Tahun kelima di Hogwarts jauh lebih intens. Ujian O.W.L. sudah di depan mata, tapi itu bukan satu-satunya hal yang membuat suasana di sekolah terasa berbeda. Seiring berjalannya waktu, Y/N Riddle, yang dulunya pemalu, kini tumbuh menjadi penyihir yang kuat, percaya diri, dan mandiri. Sifatnya yang dingin, kecerdasannya yang luar biasa, dan kecantikannya yang unik telah menarik banyak perhatian, terutama dari para cowok. Y/N masih sering bersama Hermione, yang kini menjadi sahabat terbaiknya, namun banyak juga yang berusaha mendekatinya.
Perasaan Harry Potter
Di Ruang Rekreasi Gryffindor, Harry menatap keluar jendela. Ia merasa sangat bahagia, hampir meluap. Rasanya seperti terbang di langit tanpa sapu terbang, atau mencetak gol kemenangan dalam pertandingan Quidditch. Perasaan itu selalu datang saat ia melihat Y/N.
"Kenapa lo senyum-senyum sendiri, Harry?" tanya Ron yang sedang mengerjakan tugas.
"Enggak, enggak kenapa-napa," kata Harry, tapi senyumnya makin lebar.
"Lo mikirin Y/N, kan?" goda Ron, yang sudah tahu betul.
Harry tidak menyangkalnya. "Gue enggak tahu kenapa, Ron. Kalau lihat dia, rasanya semua masalah hilang. Gue bisa fokus, gue bisa senyum, gue bisa ngerasa bahagia tanpa alasan. Kayak... semua hal jadi terang."
"Lo beneran jatuh cinta, Harry," kata Ron, menggelengkan kepalanya sambil tertawa.
Harry menunduk, tersenyum. "Mungkin. Dan ini perasaan yang paling enak yang pernah gue rasain."
Obsesi George Weasley
Di koridor sekolah yang sepi, George bersandar di dinding, menatap Y/N dari kejauhan. Fred sedang sibuk mencoba ide lelucon baru, tapi George hanya diam, matanya terpaku pada Y/N. Perasaannya pada Y/N adalah campuran yang aneh antara kebahagiaan yang meluap dan kesepian yang dalam.
Saat aku melihatmu, duniaku terasa begitu cerah, seakan kamu adalah satu-satunya cahaya yang ada. Tapi saat kamu pergi, aku merasa sendirian. Rasanya aneh, kan? Seolah kamu adalah duniaku, dan tanpamu, duniaku hampa.
Ia merasa ingin selalu berada di samping Y/N, ingin membuat Y/N tersenyum, ingin menjadi satu-satunya yang Y/N lihat. Ini bukan lagi sekadar naksir, ini sudah obsesi.
Pengharapan Fred Weasley
Fred menemukan Y/N di perpustakaan, ia tampak lelah dan sedikit sedih. Hari itu, Y/N baru saja bertengkar dengan Professor Snape, yang terus-menerus mengungkit nama ayahnya. Fred, yang melihatnya dari jauh, merasakan sakit yang sama. Ia tahu Y/N adalah pribadi yang kuat, tapi terkadang, ia juga butuh seseorang untuk bersandar.
Fred berjalan mendekati Y/N, lalu duduk di sebelahnya. "Hey, N/N," panggilnya pelan, menggunakan nama panggilan yang hanya ia dan George yang tahu. "Kenapa lo kelihatan murung?"
Y/N tidak menjawab, hanya menunduk.
Fred mengambil tangannya yang dingin, lalu berkata, "Kamu tahu, kalau kamu butuh seseorang, aku selalu di sini. Kamu tidak perlu menyembunyikan kesedihanmu."
Y/N mengangkat kepalanya, menatap mata Fred. "Fred, aku..,"
"Tidak perlu khawatir. Aku tidak akan bertanya. Aku tidak akan mendesakmu. Aku hanya ingin kamu tahu, kamu tidak sendiri. Aku ada di sini untukmu. Kamu itu tangguh, tapi bahkan orang paling tangguh pun berhak merasa sedih. Biarkan aku menemanimu ya?" ucapnya.
Senyum tipis muncul di wajah Y/N. Fred tersenyum lega.
Draco Malfoy yang Kesepian
Draco Malfoy duduk di Aula Besar, dikelilingi teman-teman Slytherin-nya. Ia selalu terlihat sombong dan berkuasa, tapi di dalam, ia merasa kosong. Ia menatap Y/N yang sedang tertawa bersama Hermione dan Harry. Hatinya mencelos. Ia ingin menjadi bagian dari tawa itu, tapi tidak bisa.
Aku selalu dikelilingi orang-orang. Mereka tertawa, mereka berbicara, tapi aku merasa sendirian. Mereka hanya peduli pada siapa aku, bukan diriku yang sebenarnya. Mereka ingin dekat denganku karena statusku. Aku hanya ingin seseorang yang melihatku, yang melihat Draco, bukan Malfoy.
Draco mengepalkan tangannya di bawah meja. Ia merasa cemburu melihat Y/N bersama orang lain. Ia ingin Y/N menganggapnya spesial, bukan hanya sekadar teman yang ia kenal.
Misteri Theodorus Nott
Theodorus Nott, seorang anak Slytherin yang pendiam dan misterius, sering kali mengamati Y/N dari kejauhan. Ia tidak pernah berbicara dengan Y/N, tapi matanya selalu mengikutinya. Ia terpikat oleh Y/N, bukan karena Y/N anak Voldemort atau karena Y/N cantik. Nott terpikat oleh misteri yang menyelimuti Y/N. Ia melihat Y/N di perpustakaan, di koridor, di taman, selalu terlihat serius dan dalam pikirannya sendiri.
Ia adalah teka-teki. Gadis yang berjalan di antara cahaya dan kegelapan, yang memiliki mata emas seolah menyimpan rahasia dunia. Dia seperti melodi yang hanya bisa kudengar, sebuah misteri yang membuatku tidak bisa berhenti berpikir. Suatu hari, aku akan mencari tahu apa yang ada di balik tatapan dinginnya itu.
Nott tahu Y/N tidak sama dengan gadis-gadis lain, dan ia tidak akan mendekatinya seperti yang lain. Ia akan menunggu, mempelajari Y/N dari jauh, sampai ia siap untuk melangkah keluar dari bayangan dan mengungkapkan perasaannya.
Semua perasaan ini berputar-putar di sekitar Y/N, yang tidak menyadarinya, atau mungkin pura-pura tidak menyadarinya. Ia terlalu sibuk dengan O.W.L. dan rahasia-rahasia lain yang tersembunyi di dalam Hogwarts. Namun, lambat laun, ia akan menyadari bahwa ia telah menjadi pusat dari banyak perasaan yang rumit.