ini dia kelanjutan cerita Y/N di kelas Ramuan yang penuh ketegangan dan momen tak terduga bersama Professor Snape.
Momen Lucu di Kelas Ramuan
Kelas Ramuan di bawah tanah sangat dingin dan lembap. Suasana tegang sudah terasa sejak Professor Snape, dengan jubah hitamnya yang berkibar, melangkah masuk. Tatapan matanya yang tajam menyapu seluruh ruangan. Di satu sisi, Y/N duduk di meja ramuannya, menyiapkan kuali dan bahan-bahan dengan teliti. Di sisi lain, Harry Potter dan Ron Weasley tampak gugup. Sementara itu, Draco Malfoy duduk di barisan depan dengan ekspresi sombong, yakin bahwa ia akan menjadi murid kesayangan Snape.
Professor Snape memulai pelajaran dengan pidato panjang tentang seni meramu dan betapa pentingnya keahlian ini. Matanya berhenti sejenak pada Harry. "Ah, Harry Potter," katanya dengan nada mencemooh. "Ketua tim pencari perhatian kami. Rupanya ketenaran tidak cukup untuk menghindari kelas yang serius."
Ron Weasley terlihat marah, tapi Harry hanya diam.
Snape beralih, dan matanya kini tertuju pada Y/N. "Dan kita punya... Riddle. Aku harap kau mewarisi sebagian kecerdasan ayahmu, bukan hanya reputasinya."
Y/N hanya mengangguk, tidak terprovokasi.
"Hari ini, kita akan membuat Ramuan Pembeku," kata Snape. "Ini ramuan yang sangat sensitif. Sedikit saja kesalahan, dan kuali kalian akan meledak."
Y/N mulai bekerja dengan hati-hati. Ia mencampur bahan-bahan sesuai instruksi di buku, mengiris akar valerian dengan presisi, dan memastikan suhunya pas. Floki, yang biasanya bersembunyi di balik jubah Y/N, kali ini terlihat mengintip dari meja.
Di meja lain, Harry dan Ron sedang berdiskusi. Harry terlihat bingung dengan instruksi Snape. Snape yang melihatnya, langsung mendatangi meja mereka.
"Potter! Cepat selesaikan. Apakah kau sengaja membuat ramuanmu berantakan?" bentak Snape.
Snape kembali ke mejanya, tapi matanya masih mengawasi Harry.
Tiba-tiba, suara keras terdengar dari belakang. "DUARRRR!"
Kuali Neville Longbottom, yang duduk di belakang Harry, meledak dan menyemburkan cairan hijau lengket ke mana-mana. Semua siswa berteriak kaget, tapi Professor Snape hanya menghela napas.
"Longbottom!" teriak Snape. "Dasar ceroboh!"
Tepat saat Snape hendak menghukum Neville, sesuatu yang tak terduga terjadi. Kuali Harry Potter, yang sudah ia kerjakan dengan cermat, mulai bergelembung aneh. Awalnya gelembung kecil, tapi lalu membesar dan berubah warna menjadi merah jambu cerah.
Snape menoleh, wajahnya menunjukkan campuran antara kemarahan dan kebingungan. "Potter! Apa yang kau lakukan?"
"Aku tidak tahu, Professor! Aku cuma... mengikuti instruksi!" kata Harry panik.
Kuali itu terus bergelembung dan akhirnya... "PRRTTTTT!"
Sebuah gelembung besar berwarna merah jambu pecah dan mengeluarkan suara aneh. Aroma permen karet dan bunga tercium di seluruh ruangan. Seluruh kelas terdiam, termasuk Snape. Harry dan Ron saling pandang, bingung.
Tiba-tiba, dari arah Draco, terdengar bisikan. "Potter bikin ramuan permen karet? Dasar konyol!"
Tapi, yang membuat semua orang terkejut adalah ekspresi Draco. Ia yang awalnya mengejek, kini terlihat canggung. Selama beberapa detik, tidak ada yang bersuara, sampai akhirnya…
"HAH-HAH-HAH!"
Suara tawa meledak dari meja ramuan di sudut ruangan. Bukan hanya satu, tapi dua suara. Fred dan George Weasley, yang duduk bersama, tidak bisa menahan tawa mereka.
Snape menoleh ke arah mereka, wajahnya gelap. "Ada apa, Weasley? Apa yang lucu?"
Fred dan George mencoba menahan tawa mereka, tapi tidak berhasil. "Itu... ramuannya Potter," kata Fred, terengah-engah. "Kayak… permen karet!"
"Aku tidak melihat ada yang lucu dari pekerjaan yang ceroboh!" geram Snape.
Tapi tawa mereka menular. Bahkan beberapa anak Ravenclaw dan Hufflepuff mulai menahan tawa. Y/N, yang biasanya tidak menunjukkan emosi, harus menggigit bibirnya untuk tidak ikut tersenyum.
Snape, yang biasanya bisa mengendalikan kelas, terlihat tidak berdaya. Ia menatap Harry, lalu kuali merah jambu yang berbau permen karet. Akhirnya, ia menghela napas panjang.
"Potter, kau... terlalu banyak menambahkan bunga aster," katanya, suaranya terdengar lelah. "Kau dan Longbottom akan tinggal setelah kelas untuk membersihkan semuanya."
Snape tidak menghukum mereka terlalu keras, seolah dia juga merasa konyol dengan apa yang terjadi.
Kelas berakhir. Ketika semua siswa meninggalkan ruangan, Harry dan Neville tetap tinggal. Harry membersihkan kuali permen karetnya, sementara Neville mencoba menyingkirkan cairan hijau dari bajunya. Y/N, yang sudah selesai, berjalan keluar ruangan.
Sesaat sebelum ia pergi, Y/N melirik ke arah Harry dan memberikan senyum tipis, yang tidak disadari siapapun. Senyum yang jarang, namun tulus. Harry melihatnya, dan ia merasa sedikit lega. Di pundaknya, Floki mendengus puas, seolah ia juga merasa lucu dengan kekacauan yang baru saja terjadi.
Mungkin, kelas Ramuan tidak akan semenakutkan itu, selama ada kejadian lucu seperti ini.