Y/N dengan sentuhan humor dari si kembar Weasley.
Bantuan Tak Terduga dari Si Kembar Weasley
Beberapa minggu setelah insiden di perpustakaan, Y/N mulai beradaptasi dengan kehidupan di Hogwarts. Ia masih cenderung menyendiri, menghabiskan waktu di perpustakaan atau di Ruang Rekreasi Ravenclaw. Di sana, Floki sering jadi teman mengobrolnya, yang tentu saja hanya bisa ia lakukan saat tidak ada orang.
Suatu sore, Y/N mencoba mencari jalan pintas ke Ruang Ramuan di bawah tanah, karena ia terlambat untuk kelas Professor Snape. Tentu saja, ia langsung tersesat. Koridor-koridor Hogwarts sangat membingungkan, dan semua potret di dinding sepertinya sedang menertawainya. Ia melihat jam tangannya dan panik.
Tiba-tiba, ia mendengar suara tawa dari tikungan koridor. Dua cowok berambut merah, identik, muncul sambil berbisik-bisik dan tertawa geli. Mereka adalah si kembar Weasley, Fred dan George.
"Hei, lihat, George," bisik Fred sambil menyikut saudaranya. "Sepertinya kita menemukan anak burung Ravenclaw yang tersesat."
"Betul sekali, Fred," jawab George. "Wajahnya panik. Mungkin dia telat ke kelas, atau mungkin dia cari tempat rahasia buat ngumpetin sesuatu."
Y/N berhenti dan menatap mereka dengan wajah datar. "Aku tersesat. Mau ke kelas Ramuan."
Fred dan George saling pandang, lalu senyum lebar muncul di wajah mereka.
"Wah, wah, wah... Kelas Ramuan. Bersama Snape," kata Fred, pura-pura gemetar.
"Bisa gawat kalau telat," tambah George.
"Kami bisa bantu," kata Fred. "Asal..."
"Ada bayarannya," lanjut George.
Y/N menghela napas. "Apa yang kalian mau?"
"Nama," kata mereka berdua serempak. "Kami sering lihat kamu di Aula Besar, tapi belum sempat kenalan."
"Y/N. Y/N Riddle," jawab Y/N, suaranya sedikit enggan.
Sesaat, ekspresi mereka berubah. Tawa mereka mereda dan mata mereka membulat. "Riddle?" tanya Fred pelan.
Y/N mengangguk. "Itu nama ayahku."
Fred dan George saling melirik, lalu tawa mereka meledak lagi. Bukan tawa mengejek, tapi tawa kaget yang aneh.
"Wow, George. Kita dapat yang teraneh hari ini," kata Fred.
"Betul, Fred. Anak perempuan Voldemort di Ravenclaw? Itu plot twist yang epik," balas George.
"Kalian tidak takut?" tanya Y/N, bingung. Orang-orang biasanya akan menjauhinya saat mendengar nama itu.
"Takut?" Fred tertawa. "Satu-satunya yang kami takuti adalah Madam Pomfrey yang menyuruh kami minum ramuan aneh."
"Atau Filch yang nyita semua penemuan brilian kami," tambah George, mengangguk setuju.
"Jangan khawatir, Y/N," kata Fred, kini berjalan di samping Y/N. "Kami punya peta mental Hogwarts, lengkap dengan jalan pintas dan koridor rahasia. Jangan sampai tersesat lagi ya," kata Fred.
"Anggap saja kami ini bodyguard dadakanmu," goda George, yang berjalan di sisi Y/N yang lain.
"Jangan berlebihan," kata Y/N dingin.
"Teruslah bilang begitu. Kami suka yang jual mahal," bisik Fred, mengedipkan mata.
Mereka pun membawa Y/N melewati jalan pintas yang tidak diketahui oleh siswa lain, menuruni beberapa tangga dan melewati sebuah potret yang bersembunyi di balik karpet. Tepat saat Y/N sampai di depan ruang kelas ramuan, si kembar Weasley sudah siap pergi.
"Nah, sudah sampai," kata Fred.
"Tepat waktu. Selamat dari Snape. Lain kali, panggil saja kalau tersesat," kata George.
Mereka berdua lalu mengacak-acak rambut Y/N sebentar, lalu lari sambil tertawa, menghilang di tikungan. Y/N, yang terkejut, hanya berdiri di sana dengan rambut yang sedikit berantakan dan ekspresi bingung. Di pundaknya, Floki hanya mendengus, seolah ikut bingung dengan apa yang baru saja terjadi.
Pertemuan itu singkat, tapi meninggalkan kesan yang aneh bagi Y/N. Ia terbiasa dianggap menakutkan atau dijauhi. Tapi si kembar Weasley, mereka tidak peduli. Mereka hanya... lucu. Y/N merasa, untuk pertama kalinya, ia tidak dianggap sebagai "anak angkat Lord Voldemort," melainkan hanya seorang Y/N yang tersesat dan butuh bantuan.
Ia masuk ke kelas, siap menghadapi Snape. Tapi dalam pikirannya, ia masih memutar ulang percakapan singkat itu. Mungkinkah Hogwarts akan terasa berbeda dan tidak sesuram yang ia pikirkan?