Hantu Tengah Malam
Tengah malam, keheningan di hotel Muggle pecah oleh suara ketukan pintu yang berulang. George, yang tidur paling dekat dengan pintu, mengerjap dan terbangun. Ia menajamkan pendengarannya. Ketukan itu terdengar pelan, namun konsisten.
"Fred," bisiknya, mengguncang bahu saudaranya. "Bangun. Ada yang mengetuk pintu."
Fred hanya bergumam dalam tidurnya. George lalu beralih ke Draco, yang tidur di ranjang sebelahnya.
"Draco," bisik George lagi, "ada yang mengetuk pintu."
Draco langsung terbangun, matanya melebar. "Siapa?" bisiknya.
Mereka berdua berjalan perlahan ke arah pintu. George memegang gagang pintu, lalu berbisik pada Draco, "Aku hitung sampai tiga."
"Satu... dua... tiga!"
George membuka pintu, dan mereka berdua melihat sosok hantu melayang di depan mereka. Hantu itu adalah seorang koki yang membawa sebuah kue.
"Selamat malam," kata hantu itu. "Apakah kalian mau kue?"
George dan Draco menjerit, lalu mereka pingsan. Saat mereka sadar, mereka sudah berada di sayap rumah sakit Hogwarts. Di samping mereka, ada Y/N, Harry, Ron, dan Hermione yang menatap mereka dengan cemas.
"Kalian kenapa?" tanya Harry.
"Kami... kami melihat hantu!" kata George, suaranya bergetar.
"Itu hantu Koki," kata Y/N, suaranya tenang. "Dia selalu datang ke kamar kami setiap malam untuk memberikan kue."
"Hantu Koki?" tanya Draco, yang masih terlihat pucat. "Kenapa dia tidak bilang dari awal?!"
Y/N, Harry, Ron, dan Hermione hanya bisa tertawa. Mereka tahu, George dan Draco tidak akan pernah melupakan malam itu.
Kue Hantu dan Kesadaran yang Lucu
Di sudut sayap rumah sakit, Fred Weasley duduk di ranjangnya, dengan santai menikmati sepotong kue. Mulutnya penuh dengan krim, dan ia terlihat sangat senang. Ia menatap George dan Draco yang masih terlihat syok, lalu tersenyum lebar.
"Kue ini enak sekali, kalian harus coba," katanya, menawarkan sepotong kue.
George menatap Fred dengan tatapan tidak percaya. "Kau... kau tidak takut?" tanyanya.
"Untuk apa?" jawab Fred, mengunyah kue dengan santai. "Itu hanya hantu Koki. Dia selalu datang ke kamarku setiap malam. Dia tahu aku suka kue."
Draco, yang masih pucat, menatap Fred dengan tatapan bingung. "Maksudmu, kau sudah tahu ada hantu itu?"
"Tentu saja," kata Fred, "dia itu teman baikku. Dia selalu memberikan aku kue. Aku tidak tahu kenapa dia pergi ke kamarmu tadi malam."
Y/N, yang melihat itu, tertawa. "Fred, kau sudah tahu ada hantu itu, tapi kau tidak memberitahu George dan Draco?"
"Itu kan seru," jawab Fred, tersenyum jahil. "Mereka harus tahu bagaimana rasanya terkejut."
George dan Draco saling pandang, lalu menghela napas. Mereka tahu, mereka tidak akan pernah bisa mengalahkan Fred. Mereka tahu, Fred akan selalu membuat lelucon dari segalanya.