Misi Churros dan Saus Karamel
Malam itu, setelah kembali dari Thorpe Park, Y/N dan Draco pergi ke toko bahan makanan Muggle. Y/N memegang daftar belanja yang diberikan Hermione. Mereka membeli semua bahan yang dibutuhkan untuk membuat churros cokelat saus karamel. Meskipun Y/N pemula dalam memasak, ia ingin mencoba membuat sesuatu yang spesial untuk teman-temannya. Draco, yang belum pernah masuk dapur sebelumnya, hanya mengikutinya dengan bingung.
"Kenapa kita harus membeli semua ini?" tanya Draco. "Bukankah kita bisa membuat makanan dengan sihir?"
"Kita sedang belajar hidup di dunia Muggle, Draco," jawab Y/N, "dan aku ingin membuat sesuatu yang spesial untuk teman-teman kita."
Draco hanya mengangguk, lalu membantu Y/N membawa kantong belanjaan.
Malam harinya, Y/N sudah siap. Ia mengenakan celemek dan menyiapkan semua bahan di atas meja. Draco duduk di sebuah kursi di dekatnya, mengawasi setiap gerakannya.
"Baiklah," kata Y/N, membaca resep dengan suara pelan. "Pertama, kita didihkan air dan mentega."
Y/N mengikuti resep dengan teliti. Ia memasukkan tepung terigu, mengaduknya dengan cepat, dan memasaknya hingga adonan kalis. Draco menatap adonan itu dengan rasa ingin tahu.
"Apa kau yakin ini akan berhasil?" tanyanya.
"Aku akan mencoba," jawab Y/N, tersenyum.
Setelah adonan hangat, Y/N memasukkan telur satu per satu, lalu mencampurnya dengan mixer. Adonan menjadi lembut dan halus. Y/N memasukkan adonan ke dalam piping bag, lalu mulai menggorengnya.
Minyak panas mendesis saat adonan churros masuk. Y/N menggorengnya hingga kecokelatan, lalu meniriskan minyaknya. Aroma manis langsung memenuhi ruangan.
Draco, yang tadinya skeptis, kini tampak bersemangat. "Baunya enak sekali!" katanya.
Setelah semua churros selesai digoreng, Y/N mulai membuat saus karamel. Ia mengarahkan gula hingga kecokelatan, lalu menambahkan krim, mentega, dan garam. Aromanya sangat memikat.
Y/N menyajikan churros itu dengan saus karamel. Ia menyerahkan piring itu kepada Draco.
"Cobalah," katanya.
Draco mengambil sepotong churros, mencelupkannya ke dalam saus karamel, lalu memakannya. Matanya langsung melebar.
"Ini... ini enak sekali, Y/N!" serunya. "Kau benar-benar penyihir yang hebat!"
Y/N tersenyum. Ia tidak membutuhkan sihir untuk membuat makanan yang enak. Ia hanya butuh niat dan hati yang tulus.