Kenangan Abadi
Di tengah keramaian kembang api dan tawa teman-temannya, Y/N duduk di atas rumput. Di tangannya, selembar perkamen dan pena bulu. Dengan sentuhan sihir sederhana, ia mulai menggambar dirinya dan semua siswa Footprint Seekers. Setiap goresan adalah kenangan: Fred dan George yang sedang tertawa, Harry yang sedang mengejar Golden Snitch, Hermione yang sedang membaca buku, dan Draco yang sedang tersenyum.
Saat menggambar, Y/N tidak bisa menahan air matanya. Air mata kebahagiaan. Ia sudah tiga tahun bersama mereka, dan ia merasa seolah-olah waktu itu berlalu terlalu cepat. Ia ingin berada di samping mereka selamanya. Ia tidak pernah merasakan kebahagiaan seperti ini.
Theodore Nott, yang duduk di dekatnya, menyadari Y/N menangis. Ia tidak bertanya, ia hanya duduk di samping Y/N, mengusap punggungnya, seolah-olah mengerti apa yang Y/N rasakan.
Pansy Parkinson, Lavender Brown, Angelina Johnson, dan Astoria Greengrass juga ikut nimbrung. Mereka menatap gambar Y/N, dan tersenyum.
"Itu bagus sekali, Y/N," kata Lavender, matanya berbinar.
"Kau benar-benar punya bakat," tambah Pansy.
"Aku punya ide!" seru Angelina, "Bagaimana kalau kita buat yel-yel untuk kelas kita?"
Semua orang setuju. Mereka mulai berdiskusi, dan akhirnya, mereka menemukan yel-yel yang unik dan lucu.
"Kami Footprint Seekers,
Taklukkan rintangan,
Teman sejati,
Selamanya!"
Mereka berteriak yel-yel itu bersama-sama, tawa mereka bergema di seluruh lapangan.
Sebelum kembali ke asrama masing-masing, mereka memutuskan untuk mengambil foto. Mereka berpose bersama, memeluk satu sama lain, dan tersenyum. Saat foto itu dicetak, mereka tahu, itu akan menjadi kenangan yang abadi. Mereka tidak hanya siswa Footprint Seekers, mereka adalah keluarga.