Ancaman di Tahun Ketiga
Tahun ketiga di Hogwarts terasa berbeda. Meskipun kelas Footprint Seekers lebih menyenangkan, ada aura kegelapan yang menyelimuti sekolah. Semua orang membicarakan satu nama: Sirius Black. Seorang tahanan berbahaya yang kabur dari penjara Azkaban. Ia diduga adalah pengikut setia Voldemort yang ingin membunuh Harry Potter.
Para Dementor, penjaga Azkaban, ditempatkan di sekeliling Hogwarts untuk mencari Black. Kehadiran mereka membuat semua siswa merasa dingin dan putus asa. Y/N, yang memiliki masa lalu yang kelam, lebih sensitif terhadap Dementor. Setiap kali Dementor mendekat, Y/N merasa seluruh kebahagiaannya tersedot, dan ia teringat panti asuhan tempat ia tumbuh. Fred dan George, yang selalu menjaganya, sering kali menghibur Y/N dengan lelucon mereka, membuat Y/N sedikit lebih baik.
Di sisi lain, ada dua profesor baru yang membuat pelajaran lebih seru. Remus Lupin, guru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam, mengajarkan cara melawan makhluk-makhluk kegelapan. Ia mengajarkan siswa cara menggunakan mantra Patronus, yang membuat Y/N sangat tertarik. Y/N tahu, ia butuh Patronus untuk melindungi dirinya dari Dementor.
Ada juga Hagrid, guru Pemeliharaan Makhluk Gaib, yang mengajarkan siswa cara berinteraksi dengan makhluk-makhluk ajaib. Kelasnya sangat seru, terutama dengan kehadiran Buckbeak, seekor Hippogriff. Namun, Buckbeak dianggap berbahaya, dan Draco Malfoy, yang selalu ingin mencari masalah, mencoba menjebak Hagrid dan Buckbeak.
Suatu malam, ketegangan memuncak. Harry, Ron, dan Hermione menyelinap keluar, mengikuti jejak Sirius Black. Mereka menemukan Black, dan terungkaplah sebuah kebenaran yang mengejutkan. Pengkhianat yang sebenarnya bukanlah Sirius Black, melainkan Peter Pettigrew, yang selama ini hidup sebagai tikus peliharaan Ron, Scabbers. Sirius Black adalah ayah baptis Harry dan teman baik ayahnya, James Potter.
Tiba-tiba, Profesor Snape muncul, mencoba menangkap Sirius. Namun, Harry dan teman-temannya berhasil menyelamatkan Black dan Buckbeak dari hukuman mati. Hermione, dengan menggunakan Pembalik Waktu-nya, kembali ke masa lalu dan menyelamatkan Buckbeak. Y/N, yang mendengar kisah itu dari Harry, merasa lega. Ia tahu, di balik semua ancaman itu, kebaikan akan selalu menang. Ia bangga dengan teman-temannya.
Pertemuan Tak Terduga
Beberapa hari setelah Sirius Black berhasil melarikan diri, Harry dan Y/N sedang berjalan-jalan di tepi Danau Hitam. Angin sejuk berhembus, menerpa wajah mereka. Harry masih merasa lega karena ayahnya tidak bersalah, dan Y/N merasa kagum dengan keberanian Harry dan teman-temannya.
"Aku senang semuanya baik-baik saja," kata Y/N, suaranya pelan. "Kau sangat berani."
"Aku tidak bisa melakukannya tanpa Ron dan Hermione," jawab Harry, tersenyum. "Mereka yang paling berjasa."
Tiba-tiba, seekor anjing hitam besar muncul dari balik pohon, melompat ke arah Harry, dan menjilati wajahnya. Harry tertawa, lalu anjing itu berubah menjadi seorang laki-laki berambut hitam dengan wajah kurus dan mata yang ramah. Dia adalah Sirius Black.
"Harry," kata Sirius, "kau baik-baik saja?"
"Aku baik-baik saja, ayah," jawab Harry, memeluknya. "Ayah, aku mau memperkenalkan seseorang padamu. Ini Y/N, temanku. Dia adalah salah satu orang yang paling bisa dipercaya yang aku kenal."
Sirius menatap Y/N, matanya yang ramah menatapnya dengan penuh rasa ingin tahu. Y/N, yang biasanya ceria, merasa gugup.
"Halo, Sir," kata Y/N. "Senang bertemu dengan Anda."
Sirius tersenyum hangat. "Aku tahu kau. Harry sering bercerita tentangmu. Dia bilang kau adalah gadis yang sangat kuat dan berani."
Y/N tersipu malu. "Terima kasih, Sir."
"Tidak perlu sungkan," kata Sirius. "Anggap saja aku pamanmu. Aku dengar kau juga punya masa lalu yang sulit. Aku bisa melihatnya di matamu. Tapi kau berhasil melewatinya. Itu hal yang bagus."
"Dia juga punya selendang (Meteor Hammer) yang bisa mengeluarkan listrik," tambah Harry. "Sangat kuat!"
Sirius tertawa. "Wow. Itu keren sekali. Aku tidak sabar untuk melihatnya. Nah, aku harus pergi sekarang. Tapi aku janji, aku akan selalu ada untukmu, Harry. Dan kau juga, Y/N."
Sirius Black pun pergi, menghilang di balik pepohonan. Y/N dan Harry hanya berdiri di sana, terdiam. Y/N merasa bahwa ia telah bertemu dengan seseorang yang luar biasa, dan ia tahu, persahabatan mereka akan menjadi semakin kuat.