Pertemuan dengan Kapten
Harry berjalan memasuki ruang ganti Quidditch Gryffindor, hatinya masih berdebar tak percaya. Di sana, seorang pemuda berambut coklat dengan mata biru yang serius sedang menunggu.
"Kau Harry Potter?" tanya pemuda itu, suaranya tenang namun penuh otoritas. "Aku Oliver Wood, kapten tim Quidditch Gryffindor dan juga penjaga gawang."
Harry mengangguk.
"Profesor McGonagall menceritakan tentangmu," kata Oliver, matanya menatap Harry dengan tajam. "Menangkap Remembrall di ketinggian itu... luar biasa."
"Terima kasih," jawab Harry, tersipu malu.
"Kau akan menjadi Seeker kami, Harry. Posisi ini sangat penting," lanjut Oliver, wajahnya semakin serius. "Tugasmu adalah menangkap Golden Snitch. Ingat, tim kita sudah lama tidak menang Piala Quidditch."
Saat Oliver berbicara, pintu terbuka dan masuklah Fred dan George. Mereka langsung menyapa Oliver dengan senyum lebar.
"Kami sudah duga kau akan merekrut kami, Oliver," kata Fred, menyenggol George.
"Kami Pukuls terbaik yang pernah ada," tambah George, mengedipkan mata.
Oliver tersenyum. "Kalian memang yang terbaik, dan aku butuh kalian untuk melindungi Harry. Pukulan kalian sangat penting untuk menghalau Bludger."
"Tentu saja!" seru Fred. "Kami akan lindungi Harry sampai mati!"
"Dan kami akan lindungi dia seperti adik kami sendiri," tambah George.
Oliver mengangguk, puas. "Baiklah, tim kita sudah lengkap. Kita akan mulai latihan besok pagi."
Fred dan George merangkul Harry, wajah mereka berseri-seri. "Selamat datang di tim, Harry! Kita akan membuat tim Quidditch Gryffindor jadi yang terbaik!" seru Fred.
Y/N, yang menunggu di luar ruang ganti bersama Ron dan Hermione, tersenyum melihat persahabatan mereka. Ia tahu, dengan Oliver sebagai kapten dan si kembar Weasley sebagai Pukuls, tim Quidditch Gryffindor pasti akan menjadi tim yang tangguh. Ia bangga pada teman-temannya. Ia tidak sabar untuk menyaksikan mereka bertanding.
Latihan Quidditch Pertama
Keesokan harinya, Y/N, Hermione, Ron, Cedric, Cho, Luna, dan Neville duduk di tribun Quidditch yang dingin, menyaksikan tim Gryffindor bersiap untuk latihan. Langit pagi masih kelabu, dan kabut tipis menyelimuti lapangan. Y/N membuka buku pelajaran Ramuan-nya, tapi matanya lebih sering melirik ke arah lapangan.
Di tengah lapangan, Oliver Wood mengumpulkan timnya. Fred dan George tampak bersemangat, mengobrol santai sambil memegang tongkat pemukul mereka. Harry, mengenakan jubah Quidditch merah maroon barunya, tampak tegang.
"Lihat Harry," bisik Ron, "dia gugup."
"Wajar saja," jawab Hermione, "ini kan latihan pertamanya."
Di lapangan, Oliver Wood mulai menjelaskan strategi. "Fokus kita adalah pada kerja sama tim," katanya. "Fred, George, kalian harus menjaga Harry dari Bludger. Ingat, Harry harus fokus menangkap Snitch."
Fred dan George mengangguk. Mereka berdua memukul Bludger-Bludger yang dilemparkan Oliver dengan kekuatan dan ketepatan luar biasa, membuat Bludger itu terbang jauh dari Harry.
"Wah, pukulan mereka keren sekali," kata Neville, terkesima.
"Mereka memang pukuls terbaik," ujar Ron dengan bangga.
Y/N, yang melihat itu, tersenyum. Ia tahu bahwa Fred dan George tidak hanya jenaka, tapi juga punya bakat yang luar biasa. Tiba-tiba, Harry terlihat kesulitan. Ia berusaha mengejar Golden Snitch yang bergerak sangat cepat, tapi ia tidak bisa meraihnya.
"Aku nggak bisa," teriak Harry, "terlalu cepat!"
Oliver mendekat. "Snitch itu kecil dan cepat, Harry. Tapi kau harus fokus. Rasakan kehadirannya."
Y/N menutup bukunya. Ia teringat masa-masa pelatihannya di panti asuhan. "Fokus itu penting," bisik Y/N, "Sama seperti saat seni bela diri."
Tiba-tiba, sebuah Bludger melesat ke arah Harry. Fred dan George yang sedang mengobrol tidak menyadarinya.
"Harry, awas!" teriak Ron.
Y/N, yang melihat itu, melompat dari tribun. "Fred, George, pukul bola itu!" teriaknya.
Fred dan George yang mendengar suara Y/N langsung menoleh. Dengan sigap, mereka berdua memukul Bludger itu dengan sangat keras, dan Bludger itu melesat jauh, menjauh dari Harry.
Harry berbalik, matanya melebar. Ia melihat Fred dan George, lalu melihat Y/N.
"Terima kasih, Y/N," kata Harry. "Kau... benar-benar penyelamat."
"Sama-sama," jawab Y/N, lega. "Sekarang, fokus lagi. Aku yakin kau bisa."
Harry mengangguk. Ia menarik napas dalam, memejamkan mata, dan membuka matanya lagi. Pandangannya menjadi tajam, ia merasakan kehadiran Snitch itu. Ia melesat dengan kecepatan penuh, mengejarnya. Akhirnya, dengan tangan terentang, ia berhasil menangkap Golden Snitch itu.
Semua orang di tribun bersorak. "Y/N benar!" kata Cedric. "Fokus itu memang kuncinya."
Harry mendarat, napasnya tersengal. "Gila! Aku berhasil!"
Fred dan George langsung merangkulnya. "Kerja bagus, Harry!" seru Fred. "Kau memang Seeker terbaik!"
Y/N tersenyum melihat mereka. Meskipun ia tidak bisa bermain Quidditch, ia merasa senang bisa menjadi bagian dari momen itu. Ia tahu, di Hogwarts, ia akan selalu punya teman-teman yang akan selalu ada untuknya.