Kelas Terbang Pertama
Keesokan paginya, suasana di kelas "Footprint Seekers" terasa lebih bersemangat dari biasanya. Setelah sarapan, Profesor Elara masuk, wajahnya tersenyum melihat antusiasme para siswa.
"Selamat pagi, anak-anak," sapanya. "Hari ini kita akan melakukan sesuatu yang berbeda. Harry, tolong absen."
Harry berdiri, mengambil gulungan perkamen di meja Profesor Elara. Ia membacakan nama-nama satu per satu.
"Angelina Johnson?"
"Hadir!"
"Anthony Goldstein?"
"Hadir!"
Suara sahutan terdengar di seluruh ruangan. Saat nama Y/N dipanggil, ia menjawab dengan senyum ceria.
"Kim Y/N Vervielle?"
"Hadir!"
"Neville Longbottom, sekretaris, apa kau sudah siap?"
Neville mengangguk, sedikit gugup, memegang pena bulu di tangannya.
"Baiklah, semua sudah hadir," kata Harry, menyerahkan gulungan itu kembali.
"Bagus," kata Profesor Elara. "Hari ini, kita akan fokus pada aktivitas fisik. Kita akan pergi ke lapangan latihan untuk pelajaran terbang pertama kalian."
Seketika, bisik-bisik gembira terdengar. Bahkan Draco Malfoy terlihat bersemangat.
"Y/N, kau bendahara, kan? Simpan baik-baik semua ini," kata Profesor Elara, menyerahkan sebuah kotak kecil. Y/N mengangguk, menyimpan kotak itu di dalam jubahnya.
"Draco, kau yang bertanggung jawab atas keamanan. Pastikan tidak ada yang membuat masalah," lanjut Profesor Elara, menatap Draco yang langsung mengangguk dengan tatapan penuh wibawa.
"Ayo, semuanya! Ikuti aku!"
Seluruh kelas "Footprint Seekers" berjalan keluar, menuju lapangan latihan. Hati mereka berdebar-debar, membayangkan pengalaman terbang di atas sapu.
Y/N berjalan di samping Harry, Fred, dan George. Mereka bertukar pandang penuh semangat.
"Akhirnya!" seru Fred. "Aku sudah tidak sabar untuk mencoba sapu terbang."
"Aku juga," kata Harry, matanya berbinar.
Y/N tersenyum, "Aku tidak tahu cara terbang, tapi aku yakin ini akan seru."
"Jangan khawatir, Y/N," kata Ron, berjalan di belakang mereka. "Kami akan mengajarimu."
Di tengah lapangan, sudah ada dua puluh enam sapu yang berjejer rapi di atas rumput. Profesor Elara berdiri di depan mereka, wajahnya serius namun ramah.
"Selamat datang di kelas terbang pertama kalian," katanya. "Berdirilah di samping sapu kalian. Letakkan tangan kanan di atas sapu dan ucapkan 'Naik!'"
Semua siswa melakukan perintahnya. Beberapa sapu melompat ke tangan pemiliknya, sementara yang lain tidak bergerak. Sapu Fred dan George dengan cepat melompat ke tangan mereka. Harry juga berhasil dengan sapunya. Sementara sapu Ron berguling-guling di tanah. Y/N, yang sudah terbiasa dengan latihan fisik, dengan mudah membuat sapunya melompat ke tangannya. Draco Malfoy juga melakukannya dengan mudah.
"Sekarang, aku ingin kalian menaiki sapu kalian," kata Profesor Elara. "Jangan pernah melupakan keselamatan. Dan jangan pernah berani terbang terlalu tinggi sampai aku perintahkan!"
Semua siswa menaiki sapu mereka. Y/N merasa sedikit tegang, tapi juga bersemangat. Ia tahu ini akan menjadi petualangan baru yang menyenangkan.
Insiden Remembrall
Saat semua siswa sudah menaiki sapu mereka, Neville Longbottom tampak sangat gugup. Sapunya sedikit berguncang di bawahnya, dan tangannya gemetar. Tanpa disengaja, ia sedikit mendorong sapunya, dan sapu itu langsung melesat ke atas, berputar-putar tak terkendali.
"Aku tidak bisa mengendalikannya!" teriak Neville, suaranya panik.
Sapu Neville terbang zig-zag, naik dan turun. Semua siswa memandangnya dengan ngeri, sementara Profesor Elara mencoba membantunya.
"Turunkan sapunya, Neville!" teriak Profesor Elara, "Perlahan-lahan!"
Namun, Neville tidak mendengarnya. Ia melesat lebih tinggi, sampai ia terjatuh dan mengenai patung ksatria. Saat ia jatuh, sebuah bola kaca kecil, Remembrall miliknya, terlempar dari sakunya dan jatuh ke rumput.
Semua orang langsung berlari menghampirinya. Neville terbaring tak sadarkan diri, dan Draco Malfoy mengambil Remembrall itu.
"Ini milikmu, Longbottom," kata Draco dengan nada mengejek. "Kau melupakannya. Tentu saja, kau selalu melupakan sesuatu."
Y/N, Fred, dan George menatap Draco dengan amarah.
"Kembalikan, Malfoy!" kata Harry, suaranya tegas.
"Tidak akan," jawab Draco, "Aku akan menyembunyikannya di atap."
"Beraninya kau!" seru Y/N.
"Kenapa? Kau mau ambil?" tantang Draco.
Tanpa berpikir, Harry melompat ke atas sapunya, mengejar Draco.
"Harry, jangan!" teriak Hermione.
Namun, sudah terlambat. Harry melesat dengan cepat, mengejar Draco. Draco, yang melihat Harry mengejarnya, melemparkan Remembrall itu. Harry, dengan kecepatan luar biasa, terbang lebih cepat dan menangkap Remembrall itu dengan satu tangan, hanya beberapa inci sebelum menyentuh tanah. Ia mendarat dengan mulus, menatap Draco dengan tatapan dingin.
Tiba-tiba, Profesor McGonagall datang. Wajahnya sangat marah. "Potter! Apa yang kau lakukan?! Kalian berdua! Ikut aku sekarang!"
Harry berjalan mengikuti Profesor McGonagall, dan Draco menyeringai, yakin bahwa Harry akan dihukum.
Namun, setelah beberapa saat, Harry kembali. Wajahnya terlihat bingung, tapi Fred, George, dan Ron menatapnya dengan rasa ingin tahu.
"Apa yang terjadi?" tanya Ron.
"Dia menyuruhku menemui Kapten Quidditch," jawab Harry. "Dia bilang aku punya bakat. Dan aku... aku jadi Seeker di tim Quidditch Gryffindor."
Semua orang terkejut. "Kau jadi Seeker?" tanya George, tidak percaya.
"Seeker termuda dalam satu abad," kata Fred, tersenyum bangga. "Aku tahu Harry punya bakat!"
Y/N, yang melihat itu, merasa kagum. Harry yang tampak biasa saja ternyata memiliki bakat yang luar biasa. Y/N menatap Draco yang terlihat kaget, dan ia tahu bahwa permusuhan di antara mereka tidak akan berakhir sampai di sini.