Wali Kelas
Y/N, yang masih memikirkan perkataan Ron, teralihkan oleh suara langkah kaki yang mendekat. Semua siswa di kelas "Footprint Seekers" langsung terdiam. Seorang perempuan berambut pirang dengan jubah berwarna ungu memasuki ruangan. Ia tampak anggun namun berwibawa.
"Selamat pagi, anak-anak," sapanya dengan suara lembut namun tegas. "Namaku Profesor Elara. Aku adalah wali kelas kalian."
Profesor Elara menjelaskan bahwa kelas "Footprint Seekers" akan berbeda dari kelas lain. Kelas ini akan fokus pada petualangan dan penemuan, di mana mereka akan belajar tentang makhluk-makhluk magis langka, ramuan misterius, dan mantra-mantra kuno yang terlupakan.
"Tentu saja," lanjut Profesor Elara, "kalian harus belajar dengan giat. Aku tidak akan segan-segan memberikan tugas-tugas sulit, tetapi aku yakin kalian akan mampu menyelesaikannya. Mari kita mulai dengan memperkenalkan diri."
Profesor Elara menunjuk ke arah Y/N.
"Nona Vervielle, bisakah kau menceritakan sedikit tentang dirimu?"
Y/N menghela napas, ia tidak suka menjadi pusat perhatian. Dengan sedikit gugup, ia pun berdiri.
"Namaku Kim Y/N Vervielle. Aku dari Indonesia. Sebelumnya, aku tinggal di panti asuhan yang juga merupakan pusat pelatihan seni bela diri."
Seketika, bisikan-bisikan terdengar di seluruh kelas. Semua mata tertuju pada Y/N. Mereka penasaran dengan kehidupan Y/N di panti asuhan, terutama setelah ia menyebutkan seni bela diri.
"Aku juga membawa ini," lanjut Y/N, tangannya meraih selendang Meteor Hammer miliknya yang dililit di pinggang. "Ini hadiah dari temanku, Pitter. Dia menginspirasiku untuk terus semangat."
Y/N menunjukkan selendang itu. Ia melemparkannya ke udara, dan selendang itu berputar dengan lincah, memancarkan percikan-percikan listrik kecil yang memukau.
"Wah!" seru George.
"Keren sekali!" tambah Fred.
"Selendang ini bisa digunakan sebagai senjata," jelas Y/N. "Tapi juga bisa untuk berayun dan mengeluarkan tegangan listrik."
Mata Draco Malfoy menyipit, menatap Y/N dengan pandangan skeptis, seolah meragukan perkataan Y/N. Di sisi lain, Harry, Ron, dan yang lain tampak terkesima.
"Apa itu selendang Meteor Hammer?" tanya Hermione.
Y/N tersenyum. "Ini adalah sejenis senjata tradisional yang dimodifikasi. Aku menggunakannya untuk berlatih seni bela diri."
Profesor Elara tersenyum, "Menarik sekali, Nona Vervielle. Terima kasih."
Y/N kembali duduk, dan kelas pun dilanjutkan dengan perkenalan dari siswa lain. Sejak saat itu, Y/N menjadi sosok yang sangat menarik bagi siswa "Footprint Seekers". Mereka penasaran dengan masa lalunya, terutama dengan selendang yang ia miliki. Mereka tahu bahwa di balik senyum ramahnya, ada cerita yang jauh lebih dalam.
Perkenalan yang Unik
Setelah Y/N kembali duduk, Profesor Elara menunjuk ke arah Ron. Namun, sebelum Ron sempat membuka mulut, Fred langsung berdiri dengan ekspresi dramatis, menepuk dada dengan penuh gaya.
"Aku Fred Weasley, dan ini George, kembaranku," kata Fred, melirik George yang juga berdiri di sebelahnya. "Kami berdua adalah pendiri dan CEO Weasleys' Wizard Wheezes, sebuah perusahaan lelucon terkemuka di masa depan!"
George mengangguk setuju, "Kami yakin, bisnis kami akan sukses besar. Kami ahli dalam hal lelucon, dan kami akan selalu membuat semua orang tertawa."
Ron hanya bisa menggelengkan kepala, "Mereka memang selalu begitu."
"Nama gue Ron Weasley," kata Ron, tersipu malu. "Gue cuma pengen belajar sihir dan main Quidditch." Harry tersenyum, lalu berdiri.
"Halo, nama saya Harry Potter," ucap Harry singkat, yang langsung disambut bisik-bisik heboh.
Neville Longbottom, yang duduk di belakang Harry, terlihat sangat gugup. Saat gilirannya, ia berdiri, lalu tersandung kakinya sendiri. Wajahnya memerah.
"Na.. nama saya Neville Longbottom," ucapnya terbata-bata, suaranya pelan dan nyaris tak terdengar.
"Jangan khawatir, Neville," kata Profesor Elara dengan lembut.
Luna Lovegood, dengan mata besar yang selalu tampak melamun, berdiri dengan santai. Rambut pirangnya yang tidak terikat menambah kesan aneh padanya.
"Aku Luna Lovegood," katanya dengan nada seperti berbisik. "Ayahku adalah editor majalah The Quibbler. Dia bilang dia melihat banyak hal, seperti Nargles dan Crumple-Horned Snorkacks. Dan aku setuju dengannya."
Semua orang saling pandang, bingung, tetapi Y/N tersenyum. Ia merasa Luna adalah orang yang menarik.
Drama Perkenalan
Saat giliran Draco, ia berdiri dengan angkuh, tersenyum sinis.
"Draco Malfoy," katanya, "aku rasa kalian tidak perlu tahu banyak tentangku. Yang penting, kalian tahu, aku berasal dari keluarga penyihir berdarah murni. Dan aku tidak akan berteman dengan siapa pun yang tidak pantas."
Ia melirik Harry dan Ron dengan tatapan merendahkan. Y/N, yang melihat itu, hanya menghela napas.
"Cedric Diggory," kata Cedric ramah, "aku sangat menyukai Quidditch dan aku ingin jadi pencari (Seeker) terbaik. Senang bisa bertemu kalian semua."
Lalu, ada Hermione Granger. Ia tampak paling pintar di antara semua siswa. "Aku Hermione Granger, dan aku sudah membaca semua buku pelajaran," katanya dengan bangga. "Aku akan jadi penyihir terbaik di Hogwarts."
Perkenalan terus berlanjut. Ada Blaise Zabini, anak laki-laki dengan tatapan dingin, yang hanya memperkenalkan namanya. Ada Pansy Parkinson, yang terus tersenyum pada Draco. Dan ada banyak siswa lain, dengan cerita mereka sendiri.
Y/N merasa bahwa ia telah menemukan sebuah keluarga baru. Ia tidak lagi merasa sendirian. Ia tahu, petualangannya di Hogwarts akan dipenuhi dengan banyak tawa, tangisan, dan petualangan. Ia siap untuk semuanya.