Drama dan Stiker Lucu di Grup
Malam itu, grup WhatsApp Thousands of Memories ramai. Setelah Aya Parker mengabarkan ia sampai dengan selamat, semua anggota grup ikut nimbrung. Namun, di tengah percakapan, tiba-tiba ada drama.
Pansy Parkinson: "Guys, kalian tahu enggak, kalau Blaise sama Maya berantem lagi?"
Seketika, percakapan lain terhenti. Semua orang bertanya-tanya.
Draco Malfoy: "Lagi? Kenapa lagi?"
Pansy Parkinson: "Aku enggak tahu detailnya. Tapi kayaknya gara-gara Blaise enggak bales chat dia. Maya bilang Blaise selingkuh."
Blaise Zabini: "Woi, jangan sembarang gosip lo, Pansy! Gue enggak selingkuh! Gue cuma ketiduran!"
Pansy Parkinson: "Ya, siapa suruh lo ketiduran?! Kan Maya jadi cemburu."
Fred Weasley: "Duh, drama banget, sih. Kayak sinetron aja."
George Weasley: "Biasa, Bro. Namanya juga cinta."
Di tengah keributan itu, Neville Longbottom yang sejak tadi diam, tiba-tiba mengirim stiker-stiker lucu. Stiker kucing yang menari-nari, stiker anjing yang memakai kacamata, dan stiker-stiker konyol lainnya. Stiker-stiker itu membuat percakapan drama mereka terhenti.
Ron Weasley: "Neville! Lo ngapain sih?!"
Neville Longbottom: "Biar kalian enggak berantem. Drama itu enggak seru."
Seketika, grup itu hening, lalu pecah dengan tawa. Neville benar. Drama di grup tidak akan menyelesaikan masalah.
Y/N Yvette: "Neville, stikermu lucu sekali."
Neville Longbottom: "Makasih, Y/N. Aku sudah siapkan banyak stiker. Jadi kalau ada yang berantem lagi, aku akan kirim stiker-stiker ini."
Akhirnya, drama di grup WhatsApp mereda. Mereka semua kembali mengobrol, dan Blaise meminta maaf pada Pansy. Dan setiap kali percakapan mulai memanas, Neville akan mengirim stiker-stiker lucu, membuat semua orang tertawa.
Meskipun Aya jauh, ia bisa merasakan kebersamaan mereka. Ia tahu, teman-temannya akan selalu ada, di mana pun ia berada.
Bagaimana menurutmu, apakah stiker lucu Neville akan berhasil menyelesaikan semua drama di grup?
Video Call Berakhir Manis
Suatu malam, notifikasi video call grup muncul di ponsel semua siswa Thousands of Memories. Harry Potter yang memulai panggilan, mengundang semua teman-temannya. Satu per satu, wajah-wajah mereka muncul di layar.
Wajah pertama yang terlihat adalah Fred Weasley dan Y/N Yvette. Mereka berdua sedang duduk di sebuah kafe, tersenyum-senyum.
"Hai, guys!" sapa Fred. "Maaf, kita lagi kencan. Jadi kalau agak berisik, maklumin ya!"
Seketika, semua orang tertawa.
Lalu, muncul wajah George Weasley. Ia terlihat sedang berada di ruang keluarga bersama Ron Weasley dan Ginny Weasley. "Gue sama duo adik ini, lagi mau nonton film," kata George.
Hermione Granger muncul dengan wajahnya yang dipenuhi masker. "Jangan diketawain, ya!" seru Hermione. "Aku lagi perawatan wajah. Aku harus cantik!"
Di layar lain, terlihat Harry sedang bermain kartu bersama Cedric Diggory dan Cho Chang. Mereka bertiga terlihat sangat serius. "Jangan ganggu, lagi main!" bisik Harry.
Draco Malfoy muncul dengan latar belakang yang megah. "Gue lagi di Malfoy Manor. Kalian jangan iri ya!" kata Draco sambil menyeringai.
Astoria Greengrass muncul, sedang minum teh dengan elegan. "Aku lagi minum teh," katanya. "Ini teh dari Prancis."
Pansy Parkinson terlihat di layar, tapi ia tidak bergerak. Ternyata ia sudah tertidur di tengah panggilan video.
Blaise Zabini hanya menyimak, dengan ekspresi wajah yang lucu. Ia sesekali tersenyum dan mengangguk.
Lavender Brown muncul dengan wajahnya yang basah kuyup. "Aku lagi main hujan!" seru Lavender dengan bahagia. "Ini seru banget, lho!"
Di antara semua wajah itu, ada satu wajah yang paling dirindukan: wajah Aya Parker. Ia terlihat sedang berbaring di kasurnya.
"Ay!" seru George. "Kamu kenapa? Kamu baik-baik aja, kan?"
"Aku baik-baik aja, George," jawab Aya, suaranya terdengar lembut. "Aku cuma... lagi malas. Maaf, aku enggak bisa cerita banyak. Aku kangen kalian."
"Kami juga kangen kamu, Ay," kata Draco dengan nada yang lebih lembut dari biasanya.
"Kamu harus sehat-sehat, ya, Ay," timpal Hermione. "Dan jangan lupa, selalu kabarin kami."
Aya tersenyum, air matanya menetes. Ia merasa sangat terharu. Meskipun jarak memisahkan mereka, mereka akan selalu bersama.
Malam itu, mereka semua tidur dengan senyum di wajah mereka. Mereka tahu, persahabatan mereka akan selalu ada, meskipun dipisahkan oleh jarak.