Kembali ke Sekolah dan Kisah Liburan
Pagi hari setelah liburan yang tak terlupakan, seluruh siswa Thousands of Memories kembali ke sekolah. Ruang kelas yang biasanya dipenuhi suara buku dan pena kini dipenuhi tawa dan cerita. Mereka semua terlihat segar, wajah-wajah mereka berseri-seri, dipenuhi dengan kenangan dari petualangan di dunia Muggle.
"Gila! Perutku masih kenyang gara-gara makan malam yang ditraktir Draco!" seru Ron Weasley sambil mengelus perutnya.
"Gue kan udah bilang," balas Draco Malfoy dengan bangga. "Sekali-sekali, makan makanan Muggle yang enak gak bikin lo jadi kampungan."
Harry Potter dan Hermione Granger hanya tersenyum. Mereka senang melihat Draco sudah berbaur dengan teman-temannya.
Di bangku lain, Aya Parker dan George Weasley asyik melihat foto-foto di ponsel mereka.
"Lihat ini, George!" kata Aya sambil tertawa. "Kamu lucu banget pas mau loncat dari papan loncat!"
"Tapi aku lebih suka foto kamu, Ay," balas George. "Pas kamu joget-joget di depan kamera. Kamu keren banget!"
Fred Weasley yang duduk di belakang mereka, menepuk pundak Y/N Yvette. "Y/N! Lihat ini, kita kayak boyband!" kata Fred sambil menunjukkan video mereka saat konser dadakan di kolam renang.
Y/N tersenyum. "Iya, Fred. Kita keren banget. Aku senang, aku bisa ikut."
Tiba-tiba, Professor McGonagall masuk ke dalam kelas. Ruangan yang tadinya ramai langsung hening.
"Selamat pagi, anak-anak," sapa Professor McGonagall. "Saya dengar, kalian liburan ke dunia Muggle, ya? Kedengarannya seru."
Semua siswa saling berpandangan, mereka tidak menyangka, guru mereka tahu tentang liburan itu.
"Apa ada yang mau menceritakan pengalaman liburan kalian?" tanya Professor McGonagall.
Aya mengangkat tangannya. "Kami... kami makan makanan enak, Professor. Kami makan kentang goreng, sosis, dan masih banyak lagi!"
"Dan kami juga diajak bikin video pendek, Professor!" tambah Luna Lovegood.
Professor McGonagall tersenyum. "Bagus. Saya senang, kalian bisa bersenang-senang dan belajar hal baru. Dunia itu luas, dan kalian harus menjelajahinya."
Setelah pelajaran usai, Cedric Diggory datang menghampiri Harry. "Harry, liburan kita kemarin seru banget! Makasih, ya, udah jadiin kita Thousands of Memories!"
"Iya, Ced. Sama-sama," balas Harry. "Kita ini kan satu keluarga. Kita harus tetap bersama, kan?"
Semua siswa Thousands of Memories mengangguk. Mereka tahu, kenangan yang mereka buat di dunia Muggle akan menjadi kenangan yang tak terlupakan.
Proyek Besar: Menghias Ulang Kelas
Setelah liburan yang tak terlupakan, seluruh siswa Thousands of Memories memiliki ide brilian untuk mempercantik kelas mereka. Mereka ingin membuat kelas yang merefleksikan kenangan manis yang telah mereka ukir bersama.
"Kita harus menghias kelas kita!" seru Harry Potter dengan semangat. "Kelas ini adalah rumah kedua kita, dan kita harus membuatnya senyaman mungkin!"
Semua siswa setuju. Mereka mulai membagi tugas dan membentuk kelompok.
Kelompok Menghias:
* Cho Chang
* Astoria Greengrass
* Fred Weasley
* George Weasley
* Hermione Granger
* Lavender Brown
"Oke, guys! Aku sudah punya ide," kata Hermione. "Kita akan bikin hiasan-hiasan dari kertas origami, bunga-bunga, dan bintang-bintang. Cho dan Astoria bisa bantu, ya?"
"Aku setuju!" balas Cho dengan semangat. "Nanti kita bikin hiasan yang lucu-lucu!"
Fred dan George menyeringai. "Kalau kita, bagiannya bikin hiasan yang kreatif dan unik. Tenang aja, kita punya banyak ide jahil!"
Kelompok Beli Peralatan:
* Harry Potter
* Cedric Diggory
* Draco Malfoy
* Theodore Nott
* Ron Weasley
"Wah, ini tim yang paling keren!" seru Ron dengan bangga. "Kita harus beli barang-barang yang paling bagus!"
"Tentu saja!" balas Draco. "Kita akan beli cat-cat yang paling mahal, dan kuas yang paling bagus. Kelas kita harus terlihat mewah!"
Harry dan Cedric hanya bisa tersenyum melihat tingkah laku mereka.
Kelompok Cat Dinding dan Meja:
* Y/N Yvette
* Vincent Crabbe
* Zacharias Smith
* Susan Bones
* Seamus Finnigan
"Wah, kita satu tim, ya!" kata Y/N dengan lembut. "Aku enggak sabar mau mengecat dinding. Kita bikin warna yang cerah, ya?"
"Ide bagus!" seru Susan. "Nanti kita bikin gambar-gambar lucu juga!"
Kelompok Referensi Kelas:
* Luna Lovegood
* Pansy Parkinson
* Neville Longbottom
"Kita harus cari tahu, apa yang paling cocok buat kelas kita," kata Luna. "Aku rasa, kita harus bikin tema 'Hutan Ajaib', biar banyak Nargle!"
"Aku setuju sama Luna!" balas Pansy. "Tapi kalau aku lebih suka tema yang romantis, biar Draco bisa senang!"
Kelompok Membersihkan:
* Orion Amari
* Marietta Edgecombe
* Hannah Abbott
"Kita bersihkan kelas ini sampai kinclong!" seru Hannah. "Enggak boleh ada debu satu pun!"
Kelompok Pembuat Struktur Kelas:
* Blaise Zabini
* Aya Parker
* Anthony Goldstein
"Kita harus bikin struktur kelas yang bagus dan efisien," kata Blaise. "Biar kita semua bisa belajar dengan nyaman."
"Iya, setuju!" timpal Aya. "Kita bikin meja yang bisa diubah-ubah, biar fleksibel!"
Seluruh siswa Thousands of Memories bekerja sama, dibantu oleh beberapa peri rumah yang juga ikut membantu membersihkan. Mereka semua antusias. Mereka tahu, proyek ini bukan hanya tentang menghias kelas, tapi tentang menciptakan kenangan baru bersama-sama.
Kelas Berubah Menjadi Luar Angkasa
Proyek menghias kelas sudah dimulai. Setelah perdebatan seru, semua siswa Thousands of Memories sepakat dengan tema luar angkasa. Mereka ingin kelas mereka terlihat seperti pesawat luar angkasa yang penuh dengan bintang dan planet.
Kelompok Beli Peralatan yang dipimpin oleh Harry Potter kembali dengan membawa banyak sekali cat warna-warni dan kuas. Draco Malfoy terlihat bangga, memegang kaleng cat perak. "Tentu saja, gue beli cat yang paling mahal. Supaya kelas kita terlihat kayak planet perak!"
Ron Weasley hanya menggelengkan kepala. "Draco, kalau catnya mahal, nanti kita nunggak uang kas lagi," bisiknya pada Harry.
Sementara itu, Kelompok Pembersih sudah menyelesaikan tugas mereka. Kelas kini terlihat sangat bersih, meja dan kursi tertata rapi.
Kelompok Pembuat Struktur yang terdiri dari Blaise Zabini, Aya Parker, dan Anthony Goldstein, sibuk menyusun ulang meja. "Oke, kita bikin bentuk lingkaran. Jadi, kita bisa duduk melingkar seperti di pesawat luar angkasa!" kata Aya.
Kelompok Cat Dinding yang dipimpin oleh Y/N Yvette mulai bekerja. Vincent Crabbe dan Zacharias Smith terlihat sangat serius mengecat dinding dengan warna biru tua. Seamus Finnigan mencoba melukis bintang-bintang, tetapi gambarnya terlihat aneh.
"Seamus, itu bintangnya kok kayak cacing, sih?" tanya Susan Bones.
Seamus hanya tertawa. "Ini bintang jatuh, Susan! Biar terlihat realistis!"
Kelompok Referensi juga tak kalah sibuk. Pansy Parkinson mengamati semua ide, sementara Luna Lovegood melukis planet-planet yang ia bayangkan. Neville Longbottom hanya bisa tersenyum, kagum dengan imajinasi teman-temannya.
Di sisi lain, ada pemandangan lucu yang membuat semua orang tertawa. Harry Potter dan Cedric Diggory sedang mencoba memasang lampu hias berbentuk bintang di langit-langit. Namun, mereka berdua terlalu pendek, jadi mereka harus menggunakan kursi.
"Cedric, kamu naik di bahu aku!" kata Harry.
"Enggak, Harry! Kamu yang naik di bahu aku!" balas Cedric.
Mereka berdua akhirnya memutuskan untuk naik di kursi. Namun, saat mereka mencoba memasang lampu, mereka berdua terjatuh. Lampu-lampu itu jatuh menimpa Fred Weasley dan George Weasley yang sedang asyik memasang spanduk.
"Aduh!" teriak Fred. "Kalian ngapain, sih?!"
Harry dan Cedric hanya bisa tertawa. "Maaf, Fred! Kita mau bikin efek bintang jatuh!"
Semua siswa di kelas tertawa. Meskipun ada beberapa hal yang tidak berjalan sesuai rencana, semangat mereka tidak pernah pudar. Mereka semua tahu, proyek ini bukan hanya tentang menghias kelas, tapi tentang menciptakan kenangan yang tak terlupakan.
Kelas Luar Angkasa dan Mimpi Bintang
Setelah seharian penuh bekerja, kelas Thousands of Memories akhirnya selesai menghias kelas mereka. Dinding yang tadinya polos kini dihiasi dengan lukisan biru tua, bintang-bintang, dan planet-planet. Lampu-lampu hias berbentuk bintang berkedip-kedip, membuat suasana kelas terasa seperti di luar angkasa.
"Akhirnya selesai!" seru Fred Weasley sambil mengelap keringat di dahinya. "Aku enggak nyangka, kita bisa bikin kelas sekeren ini!"
"Kita tim yang hebat!" timpal George Weasley.
Mereka semua terlihat kelelahan, tetapi puas. Mereka lalu berbaring di lantai kelas, memandangi langit-langit yang kini berubah menjadi langit malam penuh bintang.
"Lihat itu," bisik Y/N Yvette. "Planet Mars yang aku lukis, terlihat sangat nyata."
Harry Potter dan Cedric Diggory yang tadinya sibuk memperbaiki lampu, kini juga ikut berbaring. "Ini... ini lebih keren dari yang aku bayangin," kata Harry.
Ron Weasley mendengus. "Gue capek banget! Tapi sepadan, deh."
Perlahan, mata mereka semua terasa berat. Kelelahan setelah seharian bekerja membuat mereka semua tertidur. Mereka bermimpi.
Dalam mimpi mereka, mereka tidak lagi berada di kelas. Mereka berada di luar angkasa, melayang di antara bintang-bintang. Mereka melihat planet-planet yang mereka lukis, dan mereka melihat cahaya bintang yang indah.
Aya Parker dan George Weasley terbang berdua, tangan mereka saling menggenggam. Mereka melewati cincin Saturnus, dan mereka melihat bumi dari kejauhan. "George, lihat! Itu bumi!" seru Aya. "Cantik banget!"
"Iya," jawab George. "Tapi lebih cantik kamu."
Di sisi lain, Draco Malfoy dan Astoria Greengrass terbang dengan santai. Draco tersenyum, senyumnya sangat tulus. "Gue enggak pernah ngebayangin, mimpi gue bisa seindah ini," bisik Draco.
Astoria tersenyum. "Ini kan mimpi, Draco. Semuanya bisa terjadi."
Luna Lovegood terbang sendirian, dikelilingi oleh bintang-bintang dan planet. Ia melihat makhluk-makhluk aneh, yang ia sebut Nargle terbang di sekelilingnya. Ia tertawa, sangat bahagia.
Pagi harinya, mereka semua terbangun. Mereka merasa sangat segar. Mereka menatap langit-langit kelas, dan mereka tahu, mimpi mereka tadi malam adalah mimpi yang paling indah.
"Aku... aku mimpi kita semua ada di luar angkasa," kata Ron dengan suara pelan.
"Gue juga!" seru Draco. "Gue mimpi terbang bareng Astoria!"
Semua siswa tertawa. Mereka tahu, mimpi itu adalah mimpi yang mereka buat bersama.
Bagaimana menurutmu, apakah setelah ini, mereka akan semakin solid?