(Catatan: Cerita ini adalah karya fiksi yang menggunakan karakter dari dunia Harry Potter untuk tujuan hiburan semata. Cerita, alur, dan karakteristik para tokoh tidak berhubungan dengan alur cerita resmi.)
Mimpi Kelam
Malam itu, Aya Sakura terlelap dalam tidurnya. Namun, tidurnya tidak nyenyak. Ia bermimpi. Mimpi itu membawanya kembali ke masa lalu, ke dunia asalnya yang kini terasa asing.
Di dalam mimpinya, ia berdiri di sebuah hutan yang gelap. Pepohonan yang dulunya subur kini hangus, dan tanahnya retak-retak. Langit berwarna merah darah, dan dari kejauhan terdengar suara-suara aneh. Aya merasa takut, ketakutan yang sudah lama tidak ia rasakan. Ia melihat ke sekeliling, mencari pohon sakura besar yang merawatnya. Namun, pohon itu sudah tidak ada, hanya tersisa tunggul hangus.
"Ayah!" panggil Aya, suaranya parau.
Tiba-tiba, ia melihat sosok-sosok bayangan. Monster-monster yang mengejarnya. Mata mereka menyala merah, dan mereka membawa senjata tajam. Mereka mendekat, mengelilingi Aya.
"Kita akan menangkapmu, Putri!" kata salah satu monster, suaranya kasar. "Kita akan mengambil kekuatanmu!"
Aya mundur selangkah, jantungnya berdebar kencang. Ia mencoba menggunakan kekuatannya, tapi tidak ada yang terjadi. Ia merasa lemah, dan takut.
"Tidak!" teriak Aya. "Pergi! Aku tidak mau kembali!"
Tiba-tiba, sebuah suara yang berat dan dalam terdengar dari dalam kegelapan. Suara itu adalah suara sang Pohon Sakura yang merawatnya sejak kecil.
"Pergilah, Anakku!" suara itu berbisik. "Pergilah ke dunia lain! Jangan kembali! Dunia ini sudah mati! Kamu harus hidup!"
Aya meneteskan air mata. "Ayah! Aku tidak mau meninggalkanmu!"
"Pergi!" suara itu kembali berteriak. "Lari! Cepat!"
Aya melihat sebuah pusaran cahaya di kejauhan. Itu adalah portal yang membawanya ke Hogwarts. Tanpa ragu, ia berlari ke arah portal itu. Monster-monster itu mengejarnya, tapi ia terus berlari.
Ia terjatuh, kakinya terkilir. Ia melihat monster-monster itu semakin dekat. Namun, sebelum mereka bisa menangkapnya, ia berhasil masuk ke dalam portal.
Ia tiba-tiba terbangun dari tidurnya, nafasnya terengah-engah. Keringat dingin membasahi dahinya. Ia melihat sekeliling. Ia berada di kamar asrama Ravenclaw yang hangat, aman, dan nyaman. Semua yang ia alami di dalam mimpinya adalah masa lalu.
"Itu hanya mimpi," bisiknya, mencoba menenangkan dirinya. "Hanya mimpi."
Namun, ia tahu, itu bukan hanya mimpi. Itu adalah kenangan. Kenangan kelam dari dunia yang harus ia tinggalkan. Ia sadar, ia tidak bisa lari dari masa lalunya selamanya. Suatu hari, ia harus menghadapinya.
Bangun di Sayap Rumah Sakit
Pagi itu, Aya Sakura bangun lebih awal dari biasanya. Setelah mimpi buruk yang mengganggu, ia merasa gelisah dan tidak bisa tidur lagi. Ia memutuskan untuk pergi ke perpustakaan. Suasana perpustakaan yang hening dan penuh dengan aroma buku-buku lama selalu menenangkannya. Ia menemukan sebuah buku tentang sihir kuno dan duduk di salah satu meja di sudut ruangan.
Ia mencoba membaca, tapi matanya terus tertutup. Akhirnya, ia tertidur di atas buku itu. Ia terlelap begitu nyenyak, sampai-sampai beberapa siswa yang melihatnya mengira ia pingsan. Mereka memanggil Madam Pomfrey, dan Aya segera dibawa ke Sayap Rumah Sakit.
Saat Aya membuka matanya, ia melihat langit-langit Sayap Rumah Sakit yang putih. Ia mengerutkan kening, bingung. "Di mana aku?"
Tiba-tiba, ia mendengar suara yang dikenalnya. "Kau sudah bangun! Kami kira kau pingsan!"
Aya menoleh dan melihat Hermione Granger dan George Weasley duduk di samping tempat tidurnya.
"Apa yang terjadi?" tanya Aya, suaranya serak.
"Kau ketiduran di perpustakaan," jelas Hermione. "Dan kau tidak bangun sama sekali. Jadi, beberapa siswa berpikir kau pingsan dan membawamu ke sini."
"Ya, kami sangat khawatir," tambah George, mengusap bahu Aya. "Kau harus makan lebih banyak."
Aya tersenyum kecil. "Maaf, aku tidak bermaksud membuat kalian khawatir. Aku hanya... tidak tidur nyenyak tadi malam."
"Kami mengerti," kata Hermione. "Kau bisa beristirahat di sini."
Tiba-tiba, pintu Sayap Rumah Sakit terbuka dan Harry Potter dan Ron Weasley masuk. Wajah mereka terlihat cemas.
"Aya! Kau baik-baik saja?" tanya Harry, berjalan mendekat.
"Kami dengar kau pingsan," sambung Ron.
"Aku baik-baik saja," kata Aya, mencoba meyakinkan mereka. "Hanya ketiduran."
Hermione menceritakan kembali apa yang terjadi, dan Ron serta Harry tertawa.
"Kau pasti sangat lelah," kata Harry. "Kau harus istirahat yang cukup."
"Ya," kata Aya, "Aku akan..."
Namun, sebelum ia bisa menyelesaikan kalimatnya, ia merasakan sensasi aneh di hidungnya. Ia merasakan sensasi seperti akan bersin. Ia menutup mulutnya, mencoba menahan, tapi tidak berhasil.
Ia bersin. "Achiuu!"
Bukan hanya bersin biasa, tapi setiap kali ia bersin, kelopak-kelopak bunga sakura berwarna merah muda muncul di udara dan berjatuhan di sekelilingnya. Bunga-bunga itu bersinar, dan memenuhi seluruh ruangan dengan aroma yang manis.
Semua orang yang ada di sana terkejut. Hermione, Harry, Ron, dan George menatap Aya dengan mata terbelalak.
"Wow," bisik George.
"Apa... apa itu?" tanya Harry, terpesona.
Aya menatap tangannya. Ia tidak tahu apa yang terjadi. Ia merasa kekuatan baru mengalir di dalam tubuhnya, kekuatan yang berbeda dari yang ia miliki sebelumnya.
Tiba-tiba, Madam Pomfrey datang. Ia melihat kelopak-kelopak bunga sakura di lantai dan mengerutkan kening.
"Apa yang terjadi di sini?" tanyanya.
"Aku... aku tidak tahu," kata Aya, bingung. "Aku hanya... bersin."
Madam Pomfrey memandang Aya, lalu tersenyum. "Ini adalah sihir kuno, nak. Sihir yang sangat langka. Ini adalah pertanda. Pertanda bahwa kekuatanmu akan segera bangkit. Kau akan mendapatkan kekuatan baru."
"Kekuatan baru?" tanya Hermione, matanya berbinar-binar.
"Ya," kata Madam Pomfrey. "Kekuatan yang lebih kuat dari sebelumnya. Kekuatan yang bisa membantumu mengendalikan alam, menyembuhkan luka, dan bahkan... melakukan hal-hal yang tidak terduga."
Aya menatap kelopak-kelopak bunga sakura yang berserakan di lantai. Ia tidak tahu apa kekuatan baru itu. Tapi ia tahu, kekuatannya akan tumbuh, dan ia harus siap untuk menghadapi tantangan yang akan datang.