(Catatan: Cerita ini adalah karya fiksi yang menggunakan karakter dari dunia Harry Potter untuk tujuan hiburan semata. Cerita, alur, dan karakteristik para tokoh tidak berhubungan dengan alur cerita resmi.)
Perjumpaan di Tepi Danau
Aya berlari secepat mungkin ke tepi Danau Hitam. Ia melihat Draco Malfoy sudah berdiri di sana, menunggunya. Wajahnya terlihat tegang, rahangnya mengeras.
"Kau lama sekali," kata Draco, begitu Aya tiba.
Aya terengah-engah. "Aku... aku sedang sibuk. Ada apa? Kenapa kau menyuruhku datang ke sini? Dan kenapa kau terlihat cemas?"
Draco membuang pandangannya ke danau. "Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan."
"Tentang ramuan itu?" tanya Aya.
Draco mengangguk. "Ya. Aku tahu kau tidak meminumnya. Aku bisa melihatnya dari matamu."
Aya terkejut. "Bagaimana kau tahu?"
"Kau tidak terlihat seperti orang bodoh yang jatuh cinta," jawab Draco. "Kau masih... kau."
"Kenapa kau melakukan itu, Malfoy?" tanya Aya, nadanya melembut. "Kau tidak perlu melakukan itu untuk mendapatkan hatiku."
Draco menatap Aya. Matanya yang abu-abu menampakkan kesedihan. "Aku... aku tidak tahu. Aku hanya... ingin kau melihatku. Aku lelah bersaing dengan Weasley dan Potter."
"Itu bukan cara yang benar," kata Aya, "Kau tidak bisa membuat orang lain jatuh cinta dengan paksaan."
"Aku tahu," bisik Draco, "Aku... aku minta maaf."
Tiba-tiba, suara langkah kaki terdengar dari semak-semak. Draco dan Aya menoleh, dan melihat Hermione Granger berjalan ke arah mereka dengan wajah merah padam karena marah.
"Aya! Apa yang kau lakukan di sini?" seru Hermione, suaranya tajam. "Kenapa kau bersama Malfoy?"
"Hermione, tenang," kata Aya, "Kami hanya berbicara."
Hermione tidak peduli. "Kau tidak seharusnya berinteraksi dengannya! Dia itu..."
"Dia apa?" potong Draco, suaranya kembali dingin. "Dia temanmu yang bodoh dan kau tidak ingin dia berteman denganku?"
"Diam, Malfoy!" kata Hermione. Ia menarik tangan Aya. "Ayo, Aya. Kita pergi dari sini."
Aya merasa tidak nyaman. Ia menarik tangannya dari genggaman Hermione. "Hermione, aku bisa memutuskan sendiri dengan siapa aku berteman."
"Tapi, dia itu berbahaya!" seru Hermione, "Kau tidak tahu apa yang dia lakukan di belakangmu. Dia itu..."
"Hermione!" potong Aya. "Cukup."
Saat itu, Fred dan George keluar dari persembunyian mereka, tertawa terbahak-bahak.
"Wah, ini drama yang menarik!" kata Fred.
"Ya, kami tidak menyangka bisa menyaksikan drama seperti ini," tambah George.
Mereka berdua berjalan mendekat, dan wajah Draco serta Aya berubah kaget.
"Kalian menguping?" tanya Draco, nadanya naik. "Sejak kapan?"
"Sejak kau menyuruh Aya datang ke sini," jawab George.
"Kami khawatir ada sesuatu yang tidak beres," tambah Fred.
"Jadi, apa yang kalian bicarakan?" tanya George, menyeringai.
"Bukan urusan kalian," jawab Draco.
"Oh, tentu saja ini urusan kami," kata Fred. "Aya itu teman kami. Jika ada sesuatu yang tidak beres, kami harus tahu."
"Ya," sambung George, "Apalagi ini tentangmu, Malfoy. Kau tidak bisa dipercaya."
Draco mencibir, "Aku tidak punya kewajiban untuk menjelaskan apapun pada kalian."
Aya menghela napas panjang. Ia menatap Fred dan George. "Tidak ada apa-apa. Kami hanya membicarakan tentang ramuan."
"Ramuan apa?" tanya Hermione, matanya memicing.
"Ramuan yang dibuat Malfoy untuk Aya," jawab George, nadanya menggoda.
Hermione terkejut. "Apa? Ramuan apa? Malfoy, apa yang kau lakukan?"
Draco mengepalkan tangannya, "Itu bukan urusanmu, Granger."
Situasi semakin memanas. Hermione, Fred, dan George terus mendesak, dan Draco semakin defensif. Aya, di sisi lain, merasa terjebak di tengah-tengah. Ia tahu, perselisihan ini tidak akan berakhir dengan mudah. Ia harus bisa menyatukan semua orang.
Aya mengambil napas dalam-dalam, lalu ia berkata, "Cukup! Semuanya, dengarkan aku."
Semua orang terdiam, menatap Aya.
"Tidak ada yang perlu kalian khawatirkan," kata Aya, "Ramuan itu sudah tidak ada. Dan Draco sudah meminta maaf. Aku hanya ingin kita semua... bisa berteman."
Hermione, Fred, dan George saling pandang, tidak yakin dengan kata-kata Aya. Namun, melihat wajah Aya yang tulus, mereka memutuskan untuk tidak melanjutkan perdebatan.
"Baiklah," kata Fred, "Tapi jika kau melakukan sesuatu yang buruk pada Aya, Malfoy, kami tidak akan segan-segan berurusan denganmu."
Draco hanya mendengus, lalu berbalik dan berjalan pergi. Ia merasa malu dan cemas. Aya, di sisi lain, merasa lega. Ia tahu, ia harus berjuang untuk menyatukan semua orang. Dan ia akan melakukannya, dengan caranya sendiri.