Alessandro merasa kemarahannya memuncak ketika ia kembali dibully oleh teman-temannya. Ia merasa bahwa ia tidak bisa menahan diri lagi dan hampir saja berubah menjadi monster ganas seperti yang diwarisi dari ibunya, Elena.
Tapi, tepat ketika ia akan kehilangan kendali, ia teringat ucapan kedua orangtuanya. Ayahnya, Jameson, selalu mengatakan bahwa menjadi pahlawan bukan tentang memiliki kekuatan, tapi tentang menggunakan kekuatan itu untuk kebaikan. Sementara itu, ibunya, Elena, meskipun memiliki sifat vampir yang berbahaya, selalu mengingatkan Alessandro untuk tidak menjadi seperti dirinya, tapi menjadi lebih baik.
Alessandro mengambil napas dalam-dalam dan mencoba untuk mengendalikan dirinya. Ia tidak ingin menjadi monster ganas yang ditakuti oleh semua orang. Ia ingin menjadi pahlawan seperti ayahnya, yang melindungi dan membantu orang lain.
Dengan kekuatan yang baru ditemukan, Alessandro berhasil mengendalikan dirinya dan tidak berubah menjadi monster ganas. Ia merasa bangga dengan dirinya sendiri dan tahu bahwa ia masih memiliki jalan panjang untuk menjadi pahlawan yang sebenarnya.