(Catatan: Cerita ini adalah karya fiksi yang menggunakan karakter dari dunia Harry Potter untuk tujuan hiburan semata. Cerita, alur, dan karakteristik para tokoh tidak berhubungan dengan alur cerita resmi.)
Beberapa tahun telah berlalu. Felton Maddalane, kini seorang remaja dengan rambut pirang platinum dan tatapan mata yang dalam, duduk di bangku di tepi Danau Hitam bersama sahabatnya, Scorpius Malfoy. Mereka berdua memiliki banyak kesamaan, dari selera humor yang sarkastik hingga kecintaan pada Quidditch. Namun, ada satu hal yang membedakan mereka: keluarga mereka.
Felton selalu tahu bahwa ibunya, Yn, sangat menghindari keluarga Malfoy. Ia tidak pernah mengerti alasannya. Hingga suatu hari, sebuah surat datang dari dunia Muggle, berisi berita yang menghancurkan hatinya.
"Felton," kata Scorpius, suaranya dipenuhi simpati, "aku ikut berduka atas kepergian ibumu."
Felton tidak menjawab. Ia hanya menatap surat di tangannya, matanya kosong. Ibunya, wanita yang membesarkannya dengan penuh cinta, telah meninggal dunia karena gagal dalam operasi. Ia tidak pernah tahu bahwa ibunya sakit.
"Ibuku memberitahuku bahwa ayah dan ibumu punya masa lalu yang rumit," lanjut Scorpius, mencoba menghibur. "Mereka... mereka saling mencintai, tapi tidak bisa bersama."
Felton menoleh, menatap Scorpius dengan bingung. "Apa maksudmu?"
"Ayahku tidak pernah membicarakan ibumu," kata Scorpius. "Tapi ibuku pernah bercerita. Katanya, ayahmu dan ibumu pernah dijodohkan, tapi ada pengkhianatan di masa lalu. Meskipun begitu, ayahku tidak pernah melupakan ibumu."
Felton tidak bisa mempercayai apa yang ia dengar. Ia memandangi Danau Hitam, tempat yang penuh dengan kenangan indah ibunya. Ia menyadari, ada sesuatu yang hilang dari kisah hidup ibunya, sebuah rahasia yang tersembunyi di balik senyuman ibunya yang selalu hangat.
"Aku... aku harus pergi," ucap Felton. Ia bangkit, meninggalkan Scorpius sendirian di tepi danau. Ia harus kembali ke dunia Muggle, dan mencari tahu semuanya. Ia harus menemukan kebenaran di balik masa lalu ibunya, dan alasan mengapa ibunya harus pergi.
Dalam perjalanan pulang, Felton menyadari, ada takdir yang terjalin antara dirinya, ibunya, dan keluarga Malfoy. Sebuah takdir yang rumit, menyakitkan, namun juga penuh dengan cinta yang tak terucap.