(Catatan: Cerita ini adalah karya fiksi yang menggunakan karakter dari dunia Harry Potter untuk tujuan hiburan semata. Cerita, alur, dan karakteristik para tokoh tidak berhubungan dengan alur cerita resmi.)
Yn menghilang dari dunia sihir. Ia meninggalkan kenangan, persahabatan, dan cinta tak terucap yang ia miliki di Hogwarts. Ia memutuskan untuk memulai hidup baru di dunia Muggle, tempat ia bisa melupakan masa lalunya, meskipun hatinya masih terasa kosong.
Di sana, ia menemukan dan mengangkat seorang anak laki-laki yatim piatu. Anak itu memiliki rambut pirang platinum dan mata kelabu yang mengingatkannya pada Draco. Yn memberinya nama Felton Maddalane. Ia membesarkan Felton dengan penuh cinta, memberinya semua hal yang tidak bisa ia dapatkan di masa kecilnya sendiri.
Hari-hari berganti, dan waktu berlalu. Yn bekerja sebagai guru di sebuah sekolah Muggle, dan hidupnya terasa lengkap. Namun, ia tidak pernah melupakan dunia sihir. Ia selalu bertanya-tanya tentang Draco, tentang bagaimana hidupnya, apakah ia bahagia.
Hingga akhirnya, saat Felton berumur sebelas tahun, sebuah surat datang dari Hogwarts. Yn tahu, saatnya telah tiba. Ia harus kembali ke dunia sihir. Ia harus menghadapi masa lalunya, demi masa depan anaknya.
Di stasiun King's Cross, Yn membawa Felton ke Platform 9 3/4. Suasana di sana ramai, dipenuhi para penyihir. Yn melihat para pahlawan yang ia kenal, melihat anak-anak mereka, dan ia merasa senang. Namun, saat ia melihat sosok Draco Malfoy, hatinya terasa sakit.
Draco berdiri di sana, bersama istrinya dan seorang anak laki-laki yang mirip dengannya. Itu adalah Scorpius Malfoy. Draco tidak melihat Yn. Ia terlalu fokus pada keluarganya.
Yn menunduk, menarik Felton mendekat. "Ingat, Felton," bisiknya, "jangan dekat-dekat dengan keluarga itu."
Felton mengangguk, lalu masuk ke dalam Hogwarts Express.
Yn melihat anaknya pergi, lalu ia memandang ke arah Draco. Hatinya dipenuhi rasa campur aduk. Ia tahu, meskipun mereka berdua sekarang berada di dunia yang sama, mereka tidak akan pernah bisa bersama.