Waktu terus bergulir, dan dunia sihir perlahan-lahan pulih dari trauma perang. Di bawah kepemimpinan Kingsley Shacklebolt, Kementerian Sihir direformasi secara besar-besaran. Diskriminasi lenyap, dan keadilan ditegakkan. Banyak Pelahap Maut yang bertanggung jawab atas kejahatan mereka dipenjara, sementara yang lainnya menghilang tanpa jejak.
Keluarga Malfoy, meski terlibat di masa lalu, mendapatkan pengampunan dan amnesti. Mereka kembali ke kehidupan mereka, namun reputasi mereka tidak lagi sama. Draco, yang dulunya sombong dan angkuh, kini lebih pendiam. Ia menemukan ketenangan dan makna hidupnya di sisi Yn Maddalane.
Di Hogwarts, Profesor McGonagall menjadi Kepala Sekolah yang dihormati, memimpin sekolah ke era baru yang lebih damai. Harry Potter, Ron Weasley, dan Hermione Granger menjalani hidup baru mereka. Mereka menikah, memiliki anak, dan menjadi pahlawan yang dihormati. Namun, tidak demikian halnya dengan Draco dan Yn.
Meskipun cinta mereka tumbuh subur, keluarga mereka masih berada dalam permusuhan. Mereka bertemu secara diam-diam, kencan di tempat-tempat tersembunyi, berbagi ciuman yang penuh gairah, dan mengukir kenangan indah yang tak terhitung jumlahnya. Di saat dunia luar melihat mereka sebagai dua individu yang terpisah, hati mereka terikat erat.
Hingga suatu hari, kenyataan pahit datang. Keluarga Malfoy menjodohkan Draco dengan seorang wanita dari keluarga bangsawan lain. Sebuah pernikahan yang disiapkan demi menjaga nama baik dan kehormatan keluarga.
Draco memberitahu Yn dengan hati hancur. Ia tidak bisa menolak perjodohan itu, karena itu adalah satu-satunya cara untuk melindungi keluarganya dari ancaman yang tersisa. Yn, dengan mata berkaca-kaca, hanya bisa mengangguk pasrah. Ia tahu, meskipun mereka saling mencintai, ada takdir yang memisahkan mereka. Dan malam itu, mereka mengucapkan selamat tinggal untuk terakhir kalinya.