Cahaya sore menembus kaca jendela kamar, memantul di permukaan meja rias. Aku, Liana, duduk memandangi bayanganku di cermin. Awalnya hanya pantulan biasa aku tahu itu aku. Tapi hari itu, pantulan itu… berkedip lebih dulu sebelum aku melakukannya.
“Apa?” Aku mundur setengah langkah. Bayangan di kaca tersenyum tipis, sedangkan aku tidak.
“Aku sudah menunggu,” katanya tanpa bibirku bergerak. Suaranya terdengar di kepalaku, dingin dan bergema.
Aku mencoba menyentuh permukaan kaca. Dinginnya merambat ke ujung jariku, lalu tiba-tiba… aku tersedot. Dalam sekejap, aku berdiri di sisi lain. Kamar yang sama, tapi warnanya seperti foto lama pucat, kusam, dan… bau besi berkarat menyengat.
Di hadapanku berdiri seorang perempuan yang mirip aku, tapi matanya kosong. “Kau sudah lama mengambil hidupku,” katanya. “Sekarang gantian.”
Aku menggeleng, panik. “Apa maksudmu?”
Ia melangkah mendekat, jari-jarinya seperti asap yang membelit pergelangan tanganku. Gambar-gambar aneh menyerbu kepalaku, ingatan yang bukan milikku. Aku melihat diriku… di lorong rumah sakit, berdiri di atas tubuhnya yang terbaring, menandatangani sebuah dokumen. Dokumen itu… menyatakan kematiannya.
“Aku yang asli,” bisiknya. “Kau… hanyalah salinan yang lahir dari keinginanku untuk hidup lebih lama. Dan waktumu habis.”
Aku berusaha melepaskan diri, tapi ruangan berputar. Dia mendorongku ke arah kaca dari sisi ini, kaca seperti air pekat. Tubuhku menembusnya, dan aku terhempas kembali ke kamar.
Hanya saja… aku tidak lagi memegang kendali. Bayangan di cermin tersenyum puas, menggerakkan tubuhku, sementara aku… terperangkap di balik kaca.
Di sana, aku bisa melihat dunia nyata. Aku bisa melihat dia aku menjalani hidupku, menyapa orang-orang yang kucintai. Tidak ada yang tahu pergantian itu terjadi.
Satu-satunya yang bisa kulakukan hanyalah menunggu. Dan berharap… suatu hari nanti, dia melakukan kesalahan. Kesalahan yang membuatku bisa menariknya kembali ke tempat ini.
Tapi entah mengapa, jauh di dalam hati, aku takut karena aku tahu… di sini waktu berjalan lebih cepat. Dan aku tak yakin akan ada hari itu.