Angin sepoi-sepoi membelai lembut wajah seorang gadis yang tengah duduk di pangkuan seorang pria di bawah pohon yang teduh,sinar lembut matahari menyelimuti bumi.
Lina tersenyum melihat wajah pasangan nya. Tatapan mata nya yang teduh seakan sudah menceritakan semua rasa kasih nya pada gadis itu
"Rex janji ya jangan tinggalin aku sendiri... meskipun nanti banyak gadis lain yang lebih cantik dariku"
cicit Lina menatap lurus ke mata Rex
Mendengar ucapan pasangannya itu Rex hanya tersenyum manis dia mengulurkan tangan dan membelai rambut Lina dengan lembut
"tidak akan...kau tahu kan aku hanya mencintaimu..kau adalah wanita tercantik yang pernah kulihat bukan hanya dari rupa tapi juga dari hati"
Lina tersenyum mendengar jawaban rex, Lina lantas bangun dan duduk di samping Rex dia tersenyum
hening yang menenangkan terasa damai, mereka terdiam hanya bertukar pandang sebelum Rex memecah keheningan.
"tesoro kau tahu kan kau tidak bisa terus seperti ini?"
"apa maksudmu?"
alis Lina sedikit berkerut mendengar ucapan Rex, jantung nya berdebar seakan tidak ingin mendengar perkataan yang akan diucapkan Rex
Rex hanya tersenyum tipis dan sendu dia tidak mengalihkan pandangan nya dari Lina sebaliknya dia mengambil menggenggam kedua tangan Lina.
"aku tahu berat...tapi kau kuga tidak bisa terus seperti ini...kau harus bisa maju...harus melanjutkan hidup...harus.. melupakan ku"
Lina menggeleng dunianya seakan runtuh dia tidak siap dengan yang terjadi dia tidak bisa berdamai dengan situasi ini, hatinya terasa terkoyak matanya terasa panas dan air mata menggenang di mata indah Lina
"tidak...a-aku tidak mau...j-..jangan pergi...aku t-tidak mau.. sendiri"
"kau tidak pernah sendiri aku selalu bersamamu meskipun tidak di hadapan mu tapi di sini"
Rex menunjuk ke arah hati Lina dia tidak suka melihat kekasihnya bersedih tapi dia tahu bahwa Lina tidak bisa terus terbelenggu dengan masa lalu
"aku mencintaimu selalu selamanya.... lanjutkan hidup mu... meskipun tidak bersamaku"
Hati Lina terasa berat tapi perkataan rex ada benarnya dengan berat hati dia mengangguk pelan dan tersenyum manis
"meskipun b-berat...sakit....tapi...aku tahu a-aku harus..m-melanjutkan..hidupku.."
Rex tersenyum lembut kemudian melepaskan tangan Lina dan menangkup wajah nya dia mencium dahi Lina dengan lembut kemudian kembali menarik diri. Rex tersenyum kemudian perlahan lahan dia menghilang dari pandangan Lina
Lina menangis air mata membasahi pipinya, ia mendongak dan menatap langit yang cerah
"ya tuhan....kau mengambilnya..."
lirih Lina
akhirnya gadis itu sudah bisa merelakan kekasih nya setelah tiga bulan terbayang bayang sosok pendamping hidup nya meskipun berat tapi benar yang dikatakan Rex untuk terus melanjutkan hidup.