Namaku Nokta Aprilia, aku merupakan anak tunggal dari sebuah keluarga sederhana. Di sini aku menceritakan tentang perjuanganku menjadi anak yang kuat dan tegar untuk kedua orang tuaku.
Waktu terus berjalan tanpa henti, tidak peduli dengan perjuangan dan kesulitan yang kita hadapi. Namun, ada saat-saat ketika waktu terasa seperti berhenti, dan kita harus berjuang untuk setiap detik yang berlalu.
Aku masih ingat hari itu, ketika aku harus menghadapi ujian hidup dengan orang tua yang sakit. Aku telah berjuan mati-matian untuk kesehatan mereka. Hingga tak cukup istirahat dan lupa makan.
Aku bangun pagi-pagi dengan hati yang berat dan kecemasan, mempersiapkan diri untuk menghadapi hari yang panjang. Aku melangkahkan kaki menuju rumah sakit, melewati koridor yang sepi dan terasa sangat panjang.
Aku mencoba untuk tersenyum setiap bertemu mereka, berharap kecemasan mereka akan hilang dengan senyum yang ku berikan. Waktu terus berjalan, dan aku merasa semakin khawatir.
Ketika aku harus pergi kerja dan meninggalkan mereka, aku merasa seperti berada di ruang sempit tanpa ventilasi. Waktu terasa seperti mencekik, dan aku harus berjuang untuk setiap waktu, membagi jiwa dan raga untuk dua waktu yang berbeda. Aku tidak bisa membuang waktu, karena setiap detik sangat berharga.
Saat berada di tempat kerja, pikiranku terasa tak menyatu. Beban terasa sangat berat saat harus ku tanggung dan ku pukul sendiri, karena sebagai anak tunggal aku tak tau harus kemana mencari tempat untuk melepaskan lelah atas bebas jiwa yang ku pikul dan ku tanggung sendiri.
Setelah kulihat senyum merekah diwajah orang tuaku, aku merasa semua telah selesai, aku merasa lega. Aku telah berjuang keras, dan aku berharap bahwa hasilnya akan sebanding dengan usahaku. Waktu terus berjalan, dan aku menunggu janji Tuhan atas kesabaran yang ku pertahankan.
Ketika hasilnya keluar, aku merasa bangga dengan diri sendiri. Aku telah berjuang keras, dan aku berhasil mengembalikan senyum mereka. Waktu telah mengajarkan aku untuk berjuang keras dan tidak menyerah. Walau kini aku tetap berjuang untuk kesehatan mereka.
Aku menyadari bahwa waktu adalah musuh yang tidak bisa dikalahkan, tetapi juga adalah teman yang setia menemani kita. Waktu dapat membuat kita merasa lelah dan putus asa, tetapi waktu juga dapat membuat kita merasa bangga dan bahagia.
Aku akan terus berjuang untuk kebahagiaan orang tuaku, karena aku tahu bahwa waktu akan terus berjalan. Dan aku akan terus menghadapi tantangan-tantangan baru, dengan semangat dan tekad yang kuat.