Malam ini rencana Darius sudah sangat matang,Darius adalah pencuri paling disegani diantara yang lain,dia memiliki jam terbang paling tinggi bahkan kini sudah menjadi bos namun dia masih ikut beraksi disetiap kasus pencurian dirumah mewah.
"Bos,malam ini rencanaya harus terelaisasi."kata Marco
"Ini sangat mudah,ayo kita bersiap."ajak Darius
Marco memberikan profil pemilik rumah kepada Darius namun karena rasa percaya diri yang tinggi Darius menampiknya.
Darius merasa gelisah malam ini,pikirannya entah kemana saat ini hingga membuatnya hampir saja menabrak pengendara sepeda motor.
"Ah,sialan!"kata Darius
"Kamu kenapa Bro?"tanya Dino
"Entahlah."jawab Darius
Lewat tengah malam mereka mulai beraksi,Marco tahu bahwa rumah yang akan mereka masuki sedang kosong namun saat masuk Darius hanya berdiri tanpa berbuat apa-apa,dia terkejut dan tidak percaya melihat sosok yang ada didepannya,sosok wanita didepannya tengah tertidur disofa dengan baju lengkap berhijap.
"Bos."panggil Dino
Darius hanya memberi kode dengan mengacungkan jari tengah kemulut,dia meminta kepada Dino dan Marco untuk keluar sebelum sipemilik rumah terbangun,namun secara tidak sengaja Marco menjatuhkan benda dan berbunyi sehingga membuat sipemilik rumah terbangun.
"Alvin."panggil sipemilik rumah dia berdiri dan menyalakan lampu namun lampu rumahnya padam
Melihat sosok laki-laki berdiri didepannya membuatnya sedikit ketakutan namun Darius malah berusaha menengkannya.
"Sinta,tenang ini aku."kata Darius
"Siapa kamu?"tanya Sinta
"Aku,ini aku."kata Darius tidak berani menyebut nama
Darius meminta kepada kedua temannya untuk keluar dan menyalakan lampu,mendengar bos besarnya mereka berdua langsung lari sementara Sinta sudah menyalakan senter pada ponselnya.
"Darius."panggil Sinta
Darius menoleh sesaat setelah lampu menyala,aksinya ketahuan oleh mantan kekasihnya,Sinta adalah mantan kekasih yang pernah menjalin cinta selama lima tahun,karena Darius yang masih tidak berubah Sinta meninggalkannya meski Sinta sedang mengandung anak Darius.
"Kamu masih belum berubah?"tanya Sinta sambil duduk diatas sofa
Darius menatap suasana rumah Sinta yang tetbilang megah,niatnya untuk mencuri harus dia lepaskan karena kembali menemukan sosok Sinta.
Darius berjalan mendekati Sinta,dia menatap wajah ayu yang kini tertutup hijab.
"Sin,kamu apa kabar?"tanya Darius
"Hampir saja terbunuh olehmu."jawab Sinta
"Sin,aku mencarimu selama ini ternyata kamu hidup jauh lebih baik dari aku."kata Darius
Sinta menyalakan ponsel,dia berniat menghubungi polisi karena hampir saja menjadi korban,namun tangan Darius sigap menarik ponsel Sinta dan melemparnya kearah sofa.
"Mama."panggil seseorang yang baru saja kembali
"Iya,kamu baru pulang?"tanya Sinta
"Ah,ternyata Mama sedang ada tamu."kata Alvin
Darius menatap anak laki-laki yang memanggil Sinta dengan sebutan Mama,dia merasa sangat familiar dan merasa memiliki keterikatan dengannya,Darous tersenyum namun juga merasa kesal karena Sinta tidak pernah bilang kepadanya bahea dia sedang mengandung.
"Sin,dia siapa?"tanya Darius
"Fin,masuk kamarmu Mama masih mau bicara dengan tamu Mama."kata Sinta
"Mama punya tamu tapi kok pintunya terkunci tadi,terus tangan Om juga terluka,sini biar aku obati dulu."kata Alvin sambil berlalu mencari kotak obat
Alvin kembali dengan membawa kotak obat,dia menarik tangan Darius dan mengolesi obat pada lukanya kemudian membalut dengan kasa.
Darius tersenyum terus menatap Alvin dan kini berganti menatap Sinta yang masih duduk didepannya.
"Sin,bisa jelaskan kepadaku apa yang terjadi?"tanya Darius
"Sudah malam,pulanglah."kata Sinta
Darius malah memberanikan duduk didekat Sinta,Alvin yang melihatnya hanya bisa terdiam dan meninggalkan mereka berdua.Melihat Alvin sudah masuk kedalam kamar membuat Sinta beranjak dan menarik tangan Darius,dia mengajaknya keluar dan memintanya pulang karena sudah malam.
"Sudah malam,pulanglah."kata Sinta sambil menutup pintu namun Darius berhasil menahannya
"Sin,jelaskan kepadaku tetlebih dahulu maka aku akan pulang."kata Dafius
"Sayang sekali aku tidak berminat."kata Sinta
"Itu tandanya kamu tidak mengijinkan aku pergi."kata Darius
"Kamu!"kata Sinta sambil menunjuk wajah Darius