Di sebuah desa terpencil di lereng Gunung Dempo, hiduplah seorang gadis yatim piatu bernama Sri. Ia tinggal bersama neneknya, seorang dukun kampung yang dikenal sakti mandraguna. Neneknya, Mak Dara, menyimpan banyak benda-benda pusaka, salah satunya sebuah payung tua berwarna hitam legam yang selalu disimpan dalam sebuah peti kayu berukir. Payung itu, menurut Mak Dara, bukanlah payung biasa. Ia adalah payung gaib, warisan leluhur yang memiliki kekuatan magis.
Suatu hari, saat Mak Dara sedang pergi berobat ke desa tetangga, hujan lebat mengguyur desa. Angin bertiup kencang, disertai petir yang menyambar-nyambar. Sri yang sendirian di rumah merasa ketakutan. Rumah mereka, sebuah pondok kecil yang terbuat dari kayu dan bambu, mulai terombang-ambing diterpa angin. Atapnya bocor, air hujan membasahi seluruh ruangan.
Dalam kepanikannya, Sri teringat akan payung gaib milik neneknya. Ia memberanikan diri membuka peti kayu itu. Di dalamnya, tersimpan payung hitam legam tersebut. Begitu payung itu dikeluarkan, suasana di dalam rumah tiba-tiba menjadi tenang. Angin berhenti bertiup, hujan pun reda. Cahaya aneh, berwarna keemasan, memancar dari payung itu.
Sri merasa ada kekuatan gaib yang melindungi dirinya. Ia memegang payung itu erat-erat. Tiba-tiba, ia merasakan tubuhnya ringan, seakan melayang. Payung itu membawanya terbang ke udara. Ia melihat rumah-rumah penduduk di desa, sawah-sawah yang luas, dan puncak Gunung Dempo yang menjulang tinggi. Pemandangan malam yang indah terhampar di bawahnya.
Sri terbang mengelilingi desa, menikmati pemandangan yang menakjubkan. Ia merasa aman dan damai. Payung gaib itu membawanya terbang dengan lembut, seperti kapas yang terbawa angin. Setelah beberapa saat, payung itu perlahan-lahan mendarat kembali di dalam pondok. Cahaya keemasan pun menghilang.
Saat Mak Dara pulang, Sri menceritakan pengalamannya. Mak Dara tersenyum, lalu menjelaskan bahwa payung gaib itu hanya akan berfungsi jika pemiliknya berada dalam keadaan bahaya dan tulus hatinya. Payung itu bukanlah untuk kesenangan, melainkan sebagai pelindung dan penolong.
Sejak saat itu, Sri selalu menjaga payung gaib itu dengan baik. Ia menyadari bahwa kekuatan magis yang dimilikinya harus digunakan dengan bijak dan bertanggung jawab. Ia pun tumbuh menjadi gadis yang baik hati dan selalu membantu orang lain, mewarisi kebaikan hati neneknya dan kekuatan magis payung gaib. Kisah payung gaib dan Sri pun menjadi legenda yang diwariskan turun-temurun di desa tersebut.