Aku adalah seorang pelajar kelas X Mipa. Rambutku pendek, tubuhku kurus, wajahku biasa saja dan aku tidak terlalu pintar. Kisah ini bermula disaat aku baru saja masuk sekolah.
Di suatu pagi yang cerah sekitar pukul 8, aku sedang menghadiri event sekolahku yang merupakan event yang digelar tahunan. Aku berjalan bersama dengan teman baruku, dia bernama ken. Ken memiliki rupa yang kurang lebih sama sepertiku hanya saja dia menggunakan kacamata. Lalu kita pergi ke arah teman ken yang bernama son dan menyapanya. Disaat itu Son sedang berbicara dengan seorang gadis.
Gadis itu memiliki rupa yang sangat cantik, tinggi, kulitnya putih, berambut panjang, pinggang yang ramping dan ukuran yang lumayan besar(hehe boy). Disaat aku pertama kali melihat dia, aku terpukau akan kecantikannya. Nama dari gadis tersebut adalah lena. Lena yang sedang berbicara dengan son melihat kedatangan kami dan melihat kearahku, aku tersipu malu akan kecantikannya dan memalingkan wajahku.
Beberapa menit berlalu dan karena aku tipe orang yang introvert, aku hanya berdiam diri sedangkan teman-temanku asik mengobrol dengan lena. Setelah selesai berbincang, lena pergi dan bersiap untuk tanding basketball di event yang digelar sekolahku. Dia berjuang sekuat tenaga meskipun akhirnya kalah, disaat itulah aku mulai tertarik dengannya. Sikapnya yang pantang menyerah ditambah dengan fisik dan wajahnya yang cantik membuat diriku tak bisa menolak bahwa aku menyukainya.
Aku mencoba untuk menahan diriku untuk tidak menyukainya, ini semua karena sebelum aku masuk sekolah ini, aku menyukai seorang wanita tetapi meskipun aku sudah mengeluarkan effort yang besar, dia tidak pernah berpaling kehadapanku. Masa lalu itu membuat diriku menolak rasa suka yang kumiliki untuk lena.
Setelah event selesai dan aku mengucapkan perpisahan kepada temanku lalu pulang ke rumah. Aku duduk di kursiku dan memikirkan kejadian hari ini. Disaat itu, aku tidak bisa memikirkan hal lain selain lena. Diriku selalu memutar ulang kejadian masa lalu dan sebagai pertahanan diri, diriku selalu berkata tidak untuk cinta. Tetapi entah mengapa, bagian lain dari diriku ingin mencoba lagi, ingin merasakan bagaimana rasanya dicintai oleh orang yang disukai.
Pada akhirnya aku mengambil ponselku dan membuka instagram, aku masih ingat instagram lena karena dia sempat mengucapkan usernamenya saat berbincang dengan son dan ken. Aku mengetik username lena di pencarian instagram dan menemukannya. Aku sempat ragu di awal dan jiwa introvertku sangat sulit untuk di kontrol. Aku merasa malu jika dia harus melihat diriku yang biasa saja dan tidak ada kelebihannya ini, sehingga aku memilih untuk follow akun dia menggunakan aku keduaku (akun samaran).
Setelah aku follow akunnya, aku menggunakan fitur direct message dan memperkenalkan diriku bahwa aku adalah salah satu murid disana. Tak berselang lama, dia langsung follow back akunku dan itu membuatku sangat senang sampai aku melompat kegirangan.
Waktu demi waktu kuhabiskan untuk chatting dengan lena. Pagi, siang, sampai malam, aku mencoba untuk mencari topik pembicaraan dan lena selalu menjawab chat dariku dengan balasan yang hangat. Itu membuat diriku semakin salting dan berpikiran bahwa dia tertarik dengan orang sepertiku. Tetapi aku sadar, diriku biasa-biasa saja dan dia merupakan wanita populer di sekolah, aku tidak akan pernah bisa untuk menggapainya.
Beberapa minggu berlalu dan setiap hari aku selalu mencari topik pembicaraan agar bisa terus chat dengan lena. Seperti biasa, hari ini dia juga menjawab dengan hangat. Hari ini lena menanyakan hal yang paling aku tidak ingin dia tanyakan, hal yang selalu aku hidari untuk kujawab.
Lena: "eh, kita kan udah 2 minggu kenal, masa aku gak pernah lihat kamu sih?"
Aku: "eh... iya ya... hehe"
Beberapa detik kemudian lena menamparku dengan pertanyaan yang paling aku hindari
Lena: "mau ketemuan gak?"
Disaat itu aku membatu dan diriku yang biasa memiliki banyak topik untuk dibicarakan tidak bisa berpikir apa".
Aku: "eh... tumben kamu..."
Setelah itu lena terus menekan topik tersebut. Dan pada akhirnya aku jujur mengatakan
Aku: "lena, aku hanya orang biasa, dibandingkan dengan dirimu, aku tidak ada apa-apanya. Aku takut kalo kamu bertemu denganku, kita tidak akan bisa chat lagi"
Setelah mengirim pesan tersebut, diriku keringat dingin menunggu jawaban darinya. Pikiranku kemana-mana dan aku tidak bisa tenang. Tetapi jawaban darinya membuatku tenang.
Lena: "gak kok, aku gak akan seperti itu. Ayo kita ketemuan."
Lalu......
Bersambung
-udahan dulu ceritanya, ternyata cape juga ngetik cerita wkwk, ini pertama kali aku membuat cerita jadi semoga kalian suka. Kalo kalian mau lanjutannya komen ya