Kucing
Ini cerita tentang , wanita pekerja kantoran yang selalu sibuk dengan pekerjaan sebagai data analis dokumen. Namaku Salsa Ramadhani dan ku beritahu saja jadi anak rantau itu tidak mudah.
Ini lah yang ku lakukan sekarang mengepak berkas berkas dokumen, bisa dibilang aku lagi dikantor dan saat semua dokumen sudah ku simpuni aku melirik jam ternyata sudah 12.45.
Sialan, aku hampir telat makan siang lagi" Kataku
Salsa, ini untukmu" kata Riana
Riana, sahabatku yang sangat perhatian dan juga baik hati untung saja dia datang. Namun detik berikutnya aku kesal melirik bos tiba tiba datang...
Baru mau makan? 15 menit lagi saya ada meeting dan kamu ingat kemarin saya sudah memberikan dokumen untuk kamu kerjakan" celutuknya kesal
Tapi pak ini masih jam istirahat" Riana segera membelaku sebelum aku berbicara
Tidak, itu salahnya sendiri. Kau kembali bekerja, dan kau cepat bawakan dokumenku" kata bosku membuat Riana kembali ke tempatnya
Aku hanya bisa menggerutu kesal dan membuka kembali dokumen yang ku simpuni...aku ingat betul bahwa dokumen yang diminta boss harusnya diserahkan besok bukan sekarang tapi ah..aku tidak bisa berbuat apa apa.
Ruangan bos
Permisi pak" kata ku setelah mengetuk pintu
Masuk" Boss ku berbicara dengan nada tegas seperti biasa lalu kemudian aku masuk ke dalam.
Saat masuk sepertinya ruangan ini ada perubahan dengan nuansa Putih dan jangan lupakan ada kucing yang terus menempel di pangkuan boss.
Letakkan saja dokumennya lalu pergi" kata boss ku
Baik pak" Kataku mengikuti arahan dan segera mungkin untuk pergi namun...
Sepertinya dia tertarik padamu" kata boss ku
Aku melirik kebawah dan kucing bulu lebat berwarna putih itu nampak mondar mandir di sekitar kakiku seperti minta di elus.
Maaf pak jika lancang, tapi apa tidak masalah membiarkan kucing ada disini?" Tanyaku lalu menggendong kucing itu seraya mengelusnya, kucing ini tidak terlalu berat
Itu bukan urusanmu, dan kembalikan apa yang bukan milikmu" katanya lalu mengetuk meja seakan meminta kucing itu diletakknya disana.
Sekali lagi aku menurutinya kemudian meminta izin untuk kembali bekerja. Bahkan saat bekerja aku masih memikirkan kejadian tentang kucing tadi, hingga tak sadar bahwa aku sudah mengetik selama 2 jam untuk melanjutkan dokumen untuk diserahkan ke Arin juga ibu Sella selaku atasanku.
Arin, kau tidak berisiap untuk pulang? Aku akan menunggumu di parkiran oke?" Kata Riana tersenyum padaku membuatku mengangguk
Setelah kepergian Riana, aku pun bersiap untuk pulang dan berjalan ke parkiran. Kamu berdua searah, jadi pulang bersama... tenang saja, motor masing masing.
Sesampainya di apartemen, aku bertemu nana yang apartemen nya dibawah. Dia bilang baru saja memberikan buah buahan untuk pemilik apartemen di samping tempatku tinggal.
Bukannya kemarin tempat itu kosong yah? Apa tetangganya itu baru saja pindah? Arin tak ambil pusing lalu masuk kembali ke apartemennya. Nana juga berpesan bahwa dia harus menyapa tetangga barunya agar akrab dan hal itu diiyakan oleh Arin.
Arin kini sudah selesai mandi, dia juga memasak namun dia memasak daging terlalu banyak dan juga dia kembali teringat pesan Nana. Dia pun mengambil tempat dan menyusahkan setengah sup daging ke tempat itu.
Kemudian Arin membawa kotak berisi sup daging ke apartemen sebelah, yah...dia juga penasaran siapa tetangga barunya.
Arin baru saja ingin mengetuk pintu namun pintu terlebih dulu terbuka menampilkan bossnya dengan baju kasual dan jangan lupakan kucing yang tengah di elus dalam rangkulan bossnya.
Apa?" Ketus sang boss membuat Arin langsung menyodorkan bungkusan berisi mangkuk sup daging ke pak boss nya.
Tidak bisakah kau lihat tanganku full?" Kata sang boss menatap Arin dengan galak.
Arin segera masuk tanpa permisi dan dengan kesal menaruh mangkuk itu di meja yang kebetulan jaraknya dekat dan setelah itu gadis itupun pergi.
Setelah kejadian itu Arin kembali ke apartemennya dan memilih untuk makan mengabaikan sikap ketus yang diterimanya tadi dan berakhir ke tempat tidur setelah berberes rumah.
Arin baru saja ingin tidur namun dia masih merasa kenyang dan memutuskan untuk kebelakang apartemen yang isinya emang tempat santai bisa dipakai buat menjemur atau sekedar cari angin terlebih kalau ada perokok boleh tuh.
Arin dibuat kaget bagaimana tidak saat dia keluar, kucing Milk boss sudah ada di depan dan bermanja manja dikakinya membuat arinn gemas, yah bagaimana pun juga dia kan pecinta binatang.
Arin berpikir untuk mengembalikan kucing namun dia sadar bahwa pemiliknya galak dan mungkin saja dia sudah tidur mengingat tak ada tanda dia kemari untuk mengambil kembali kucing kesayangannya itu.
Arin pun merasa ngantuk dan membawa kucing itu ke kasur untuk menemaninya tidur, katanya dengkuran kucing bisa membuat tidur jadi nyenyak.
Arin sudah masuk ke dalam mimpi yang mungkin membuatnya merasa familiar, dia mengejapkan matanya dan melihat banyak buku ternyata itu tangannya.
Tunggu?? Tangan kucing? Heeeeh" kaget Arin karena dia telah berubah menjadi kucing
Arin mengamati sekelilingnya dan mendapati bossnya tengah tertidur pulas dan dirinya dijadikan guling seenaknya, Arin mengumpat dia harus mencari cara.
Dia pun teriak sekeras mungkin namun suaranya berubah menjadi raungan kucing dan malah menggemaskan namun dia tetap tidak bisa membangunkan bossnya.
Dia pun mengeluarkan cakar kucingnya dan hampir mencakar bossnya namun dia malah dipeluk oleh bossnya dan dengan seenak jidat mengendus bulu bulu nya yang cantik.
Kyaaak" Arin blushing nih jika jadi manusia.
Arin segera menggigit tangan majikannya agar segera bangun dan benar saja, boss nya itu langsung bangun karena gigitan yang diberikan Arin.
Ah, tanganku...ini pasti ulahmu kan cantik. Kucing cantik ini berubah menjadi kucing nakal dan harus diberi pelajaran"
Arin segera sadar dengan perubahan wajah bossnya yang marah tiba tiba tersenyum licik. Detik berikutnya boss mulai meraba telinganya, ntah kenapa itu malah membuat Arin merasa sensitif.
Arin merasa bahwa telinga kucing ini menjadi sangat sensitif ketika dipegang, namun hal itu bertahap menjadi intensif ketika boss nya mulai menggigit kecil telinganya.
Arin terus mengeong agar segera lepas karena hal barusan membuatnya merasa bahwa dia telah melakukan pelecehan terhadap dirinya yah walaupun wujudnya kucing.
Arin kewalahan dengan tingkah bossnya dan tak lama setelahnya bossnya tertidur dengan posisi memeluk kucing kesayangannya itu alias Arin, Arin juga sama dia mengantuk dia tidak tau harus berbuat apa karena dia lelah.
Keesokan harinya Arin terbangun dan dia kembali ke tubuh aslinya, dia merasa kucing milik bossnya adalah kucing ajaib dan dia akan mengembalikan kucing bossnya.
Arin segera keluar dan mengetuk pintu apartemen sebelah milik bossnya, saat pintu terbuka dia melihat bossnya dengan baju acak juga penampilan lelah yang ternyata habis mencari kucingnya.
Arin pun memberikan kucing itu ke pemilik nya membuat boss senang dan ini pertama kalinya dia melihat ekspresi bossnya.
Terimakasih " kata bossnya
Sama sama boss" Arin
Panggil saja Garen" Kata bossnya
Setelah kejadian itu Arin semakin akrab dengan Garen juga kucing dengan mata ungu yang biasa disebut Lala.
Garen kadang meminta Arin untuk ikut jika ada acara keluarga, soalnya ortu Garen selalu menyuruh Garen ikut kencan buta.
2 bulan kemudian, Arin resmi menjadi sekretaris Garen soalnya Bu Lidia memilih pensiun dan dia paling percaya dengan Arin, dan Riana? Di hari yang sama sahabatnya itu membagikan undangan pernikahan ke rekan rekan kerjanya, 1 Minggu saat bertepatan dengan akhir tahun.
Pesta pernikahan Riana
Riana menikah dengan Hansen pria kaya yang kemarin menjadi pesaingnya, yang dulu bersaing bisnis sekarang malah bersanding di pelaminan.
Dan disinilah Garen bersama Arin, mereka tidak mau ketinggalan momen salam salaman sama pengantin baru, hingga tiba saatnya pelemparan bunga.
Yey dapat" kata Arin senang namun detik berikutnya Garen datang dan berlutut memberikan cincin pada sekretaris nya.
Momen itu direkam oleh adik Garen yaitu Soren dan tak lupa adiknya itu mengirim nya ke keluarga agar rame, wkwkw adeknya ini memang suka membuat kehebohan apalagi menyangkut kakanya.
Akhirnya kehebohan terjadi di keluarga Garen, dan mau tidak mau Garen menceritakan semuanya dari awal. Ortu Garen sangat setuju soalnya usia Garen sudah cocok untuk memulai rumah tangga.
Tepat tahun baru pernikahan Garen dan Arin dirayakan, sekaligus menyambut awal baru dalam kehidupan mereka dan hal ini juga mengakhiri cerita hari ini
Sekian terima kasihx♻️