Jam 02.47 dini hari. Lantai 23 gedung LabTech di Jakarta nyaris kosong, kecuali satu orang—Darren, siswa magang berusia 17 tahun yang terlalu penasaran untuk pulang tepat waktu.
Ia menemukan pintu lab yang seharusnya terkunci—terbuka. Di dalamnya ada layar besar yang menampilkan deretan kode aneh. Di tengah layar, satu kalimat berkedip:
"KODE SIGMA AKTIF DALAM 10 MENIT"
Darren menelan ludah. Ini bukan sekadar proyek biasa.
Tiba-tiba suara pintu tertutup keras. Darren berbalik. Seorang pria berpakaian hitam muncul, mengenakan kacamata gelap meski ruangan remang.
“Kamu seharusnya tidak ada di sini.”
Darren mencoba kabur, tapi pria itu terlalu cepat. Ia mendorong Darren ke kursi.
“Kamu sudah membaca kode itu?”
“Aku... hanya penasaran.”
“Penasaran bisa membunuh,” jawab pria itu. Tapi sebelum pria itu sempat melakukan apapun lagi—listrik padam.
Dalam gelap, Darren mengambil mouse dan dengan cepat mengklik folder yang sebelumnya terkunci. Tiba-tiba layar menampilkan peta... dan nama-nama siswa. Salah satunya: namanya sendiri.
---
Flashback satu tahun lalu, Darren ikut dalam program "beasiswa ilmiah" rahasia yang katanya hanya untuk siswa berbakat. Tapi semua terasa aneh: tak ada guru tetap, tak ada data siswa lain yang bisa diakses, dan setiap minggunya mereka diminta mengisi tes dengan pertanyaan seperti:
“Jika kamu bisa memilih: menyelamatkan 100 orang atau menghapus satu orang berbahaya dari sejarah?”
Kini ia sadar—ini bukan beasiswa. Ini eksperimen. Mereka sedang membentuk seseorang. Pembunuh yang tidak sadar bahwa dia sedang dilatih.
---
Listrik menyala. Tapi pria berpakaian hitam itu sudah hilang. Yang tertinggal hanyalah ID card bertuliskan: “Sigma-4: DARR3N”
Kepalanya pusing. Ia mulai mengingat—bukan semua ingatan miliknya. Beberapa terasa seperti… disuntikkan. Diprogram.
Sebuah suara muncul dari speaker:
"Subjek Sigma-4: Proses aktivasi selesai. Selamat datang di tahap 2."
Darren berdiri, bingung, marah, dan ketakutan.
Tapi di sudut ruangan, ia melihat cermin. Dan untuk pertama kalinya… ia tak mengenali tatapan matanya sendiri.
lanjut?!