Lazuardi
Katrina Jaeyadi
Kisah Lazuardi antara Saga dan Eris adalah sebuah cerita romantis tentang pertemanan yang bertransformasi menjadi cinta, dan cerita ini berawal dari kepindahan keluarga Saja dan bertemu dengan tetangga baru yang baik hati yaitu keluarga Eris yang merupakan orang keturunan cina.
Kisah mereka diawali dengan beberapa tahun sebelumnya, saat keluarganya pindah ke sebuah desa kecil, di sana terdapat sebuah rumah tua yang telah terbengkalai selama bertahun-tahun. Rumah itu memiliki reputasi sebagai tempat yang berhantu, dan banyak orang yang tidak berani mendekatinya.
Suatu hari, keluarga Saga pindah ke rumah itu dan menempati rumah itu karena harganya murah. Sebab ayahnya yang seorang anggota Marinir harus dipindah tugaskan ke desa itu.
Keluarga itu terdiri dari Tuan Sandi, Nyonya Arumi, dan putra mereka yang masih berusia satu tahun bernama Saga.
Setelah beberapa bulan mereka menepati rumah itu. Mereka mendengar banyak cerita tentang rumah itu dan rumah di sampingnya, tapi mereka tidak percaya bahwa rumah itu benar-benar berhantu, karena selama tinggal di sana mereka merasa nyaman dan baik-baik saja.
Mereka pun tinggal di sana selama bertahun-tahun lamanya, dan tidak pernah terjadi apapun. Bahkan putra mereka memiliki teman sebaya yang juga merupakan orang pindahan yang menempati rumah disampinya ya g katanya juga berhantu.
Saga dan Eris telah menjadi teman baik sejak kecil hingga dewasa, dan Saga memiliki perasaan lebih pada Eris. Suatu hari, Saga mengajak Eris ke pantai dan melamarnya dengan cincin berwarna lazuardi, warna kesukaan Eris.
"Saga, apa ini?" Eris menatap dengan wajahnya bahagia dan mata berbinar.
Saga mengatakan bahwa dia tahu mimpi Eris dan ingin mewujudkannya. Eris terkejut dan dia merasa bahwa Saga selalu ada untuknya dan telah memberikan banyak hal besar dalam hidupnya. Eris menyadari bahwa perasaannya tidak bertepuk sebelah tangan dan dia menerima lamaran Saga.
"Aku mencintaimu, Eris. Apakah kamu bersedia menjadi pasanganku dan menemaniku untuk selamanya?" ucap Saga dengan sungguh-sungguh.
Eris tersenyum dan mengangguk, diaerasa sangat bahagia dan juga terharu.
Momen itu menjadi awal dari kisah cinta mereka, Saga dan Eris saling menatap dan melihat masa depan mereka bersama. Saga sebelumnya telah mendengar dan mengingat keinginan Eris untuk dilamar di tepi pantai dengan cincin berwarna lazuardi.
Dengan penerimaan Eris, Saga merasa sangat bahagia, dan mereka memulai perjalanan cinta mereka, meninggalkan status mereka sebagai teman baik dan memulai babak baru dalam hubungan mereka.
Hari telah berganti minggu, minggu berganti bulan, dan bulan pun berganti tahun. Akhirnya hubungan mereka telah berjalan selama dua tahun lamanya.
Eris tidak pernah sekalipun membawa Saga ke rumahnya walau rumah mereka berdekatan, dan banyak alasan Eris selalu menolak Saga untuk datang.
Suatu hari, Saga berpamitan karena dia harus mengikuti pendidikan untuk menaikkan jabatannya, karena menjadi seorang militer yang sama seperti Ayahnya, Saga harus belajar untuk bisa cepat naik pangkat.
Pendidikan yang ditempuh selama dua tahun itu membuat Saga merasa sangat berat, karena dia tidak boleh membawa ponsel. Jadi dia tidak bisa menghubungi Eris dan orang tuanya.
Akhir tahun pendidikannya Saga merasa sangat bahagia, saat dia mendapatkan ponselnya untuk pertama kali dia mendengarkan kabar Eris. Karena gadis yang sangat dua rindukan dan cintai itu menghubunginya.
Saat Saga pulang, dia mendapatkan kabar berita yang mengejutkan. Dia merasa tidak percaya tapi itu benar adanya. Saga memasuki rumah Eris untuk pertama kalinya, dia merasa ada sesuatu yang tidak beres. Udara di dalam rumah terasa dingin dan berat, dan dia dapat merasakan adanya kehadiran yang tidak terlihat.
Tiba-tiba, Saga mendengar suara langkah kaki yang berasal dari lantai atas. Dia merasa takut, tapi dia juga penasaran tentang apa yang terjadi di rumah itu.
Saga naik ke lantai atas dan menemukan sebuah kamar yang terlihat seperti kamar seorang gadis muda. Di dalam kamar, dia menemukan sebuah diary yang berisi tentang kehidupan seorang gadis yang bernama Eris.
Semakin Saga membaca diary Eris, dia merasa semakin terikat dengan gadis itu. Dia dapat merasakan kehadiran Eris di sekitarnya, dan dia mulai merasa bahwa dia telah jatuh cinta lebih dalam dengan gadis yang telah meninggal bertahun-tahun yang lalu.
Saat tersadar, Saga mendapati dirinya di sebuah kamar yang serba putih, dia melihat ibunya duduk dengan lesu dan ayahnya yang terlihat sudah tua.
"Saga, akhirnya kamu sadar nak," tegur sangat ibu yang membuat Saga bingung.
"Saga, putraku." Sang Ayah pun juga ikut mendekat.
Terlihat jelas wajah mereka berdua sangat bahagia dan penuh harapan. Sang Ayah langsung memanggil dokter, dan Sang Ibu tak henti-hentinya berucap syukur.
Setelah mendengarkan penjelasan dan penuturan dari Sang Ibu, Saga baru mengerti kalau dia telah ditemukan pingsan dipinggiran pantai dan telah koma selama dua tahun lamanya.
Kisahnya dengan Eris seolah hanya sebuah mimpi, karena kedua orang tuanya tak kenal siapa Eris?
Setelah memulihkan kondisi fisiknya, Saga akhirnya pulang ke rumah. Dia menatap rumah kosong disebelah rumahnya dan membayangkan soal Eris, apakah itu nyata atau hanya sebuah mimpi. Tapi saat Saga membuka laci yang ada didalam almarinya, dia menemukan sebuah cincin dengan batu berwarna Lazuardi yang sama waktu digunakan untuk melamar Eris.
Cerita ini menggambarkan bagaimana Saga dapat merasakan kehadiran supernatural di dalam dirinya, dan bagaimana dia dapat terikat dengan seorang gadis yang telah meninggal. Seperti sebuah mimpi juga kenyataan yang sangat nyata. Dengan latar belakang yang mistis dan romantis, cerita ini menunjukkan betapa misteriusnya kehidupan dan cinta.
20 Juni 2025