Mengatur plot novel adalah salah satu hal terpenting dalam menulis, karena plot adalah kerangka utama yang membawa pembaca dari awal hingga akhir cerita. Tanpa plot yang teratur, cerita bisa terasa membingungkan, membosankan, atau tidak tuntas.
Apa Itu Plot?
Plot adalah urutan peristiwa yang terjadi dalam cerita—bagaimana tokoh mengalami konflik, berubah, dan akhirnya mencapai (atau gagal mencapai) tujuan mereka.
•• Langkah-langkah Mengatur Plot Novel ••
1. 🎯 Tentukan Tujuan Ceritamu
Sebelum menulis, coba tanyakan kepada dirimu sendiri:
Apa konflik utama dalam novelmu?
Cth: Pernikahan paksa, pembalasan dendam, perselingkuhan, dll
Apa yang ingin dicapai tokoh utama?
Cth: Berhasil membalas dendam, menjadi tangguh, membangun kehidupan yang lebih baik.
Apa perubahan besar yang akan terjadi pada tokoh?
Cth: Dari yang awalnya lemah jadi kuat, dari yang awalnya penuh dendam jadi pemaaf, misalnya.
2. Gunakan Struktur Tiga Babak (Three Act Structure)
Struktur ini paling umum digunakan penulis dan dinilai paling efektif untuk mengatur alur cerita.
📖 Babak 1 – Pembukaan (Eksposisi)
Kenalkan tokoh utama, latar belakang cerita dan kondisi awal.
Tampilkan inciting incident (kejadian yang memicu konflik).
Contoh: Anita dipaksa menikahi duda kayak demi melunasi hutang keluarga.
🎢 Babak 2 – Konflik (Konfrontasi)
Tokoh menghadapi rintangan demi rintangan.
Muncul subkonflik, hubungan yang tumbuh, atau juga rahasia yang mulai terungkap.
Di akhir babak ini, tokoh menghadapi titik terendah (lowest point).
Contoh: Anita mulai jatuh cinta pada suaminya, tapi menemukan bahwa dia punya motif balas dendam terhadap keluarganya.
🎯 Babak 3 – Penyelesaian (Resolusi)
Klimakss: konfrontasi besar antara tokoh dan konflik utama.
Akhir cerita: kemenangan/kekalahan/akhir terbuka.
Contoh: Anita harus memilih: membela suaminya atau keluarganya.
3. Buat Outline Plot (perbab/chapter)
Gunakan format daftar atau tabel. Ini untuk memudahkan kamu memetakan plot yang sudah kamu buat.
Kamu bisa tulis menggunakan tabel, daftar atau poin-poin penting.
Misal;
Babb 1
— Anita mengetahui keluarganya memiliki hutang
— Anita dipaksa menikahi seorang duda kaya
Babb 2
— Pernikahan paksa terjadi di sebuah hotel
— Anita merasa sedih tapi tidak bisa melakukan apa-apa
Dst, ya.
4. Tambahkan Tikungan dan Pembangunan Emosi
Plot yang baik itu pasti punya:
Twist: kejutan yang tidak diduga pembaca.
Pacing: alur yang seimbang antara adegan cepat dan lambat.
Arc karakter: perkembangan tokoh dari awal sampai akhir.
5. Revisi dan Evaluasi Alur
Setelah membuat outline, cobalah cek:
Apakah alurnya masuk akal dan terasa natural?
Apakah konflik cukup menantang?
Apakah klimakss benar-benar kuat dan memuaskan?
Tips Membuat Plot yang Kuat
✅ Buat konflik yang nyata dan emosional
→ Contoh: Bukan hanya cinta terlarang, tapi juga pengkhianatan masa lalu.
✅ Tambahkan twist atau rahasia tersembunyi
→ Rahasia yang terungkap di tengah cerita membuat alur makin hidup.
✅ Pastikan tokoh mengalami perubahan (arc)
→ Misalnya, dari naif jadi kuat, dari penuh dendam jadi pemaaf.
✅ Naikkan ketegangan secara bertahap
→ Jangan buka semua rahasia di awal. Biarkan pembaca penasaran.
✅ Jangan takut membuang bagian yang tidak penting
→ Fokus pada konflik utama dan perkembangan karakter.
Contoh Mini Plot:
Judul: Cinta dalam Dusta
Awal: Maya, jurnalis idealis, menyamar sebagai asisten CEO untuk membongkar skandal perusahaan.
Tengah: Ia malah jatuh cinta pada CEO, yang ternyata juga sedang menyelidiki pengkhianatan dalam perusahaannya.
Akhir: Keduanya terjebak antara cinta dan kebenaran yang bisa menghancurkan mereka.
NOTE: Aku sarankan kamu menulis plot secara rinci dengan minimal 2.000 kata yang merangkum awal konflik, sub-konflik, pemecahan masalah dan puncak konflik.
Tujuannya, agar novelmu terhindar dari yg namanya plot hole.
📌 Penutup
Menulis novel bukan hanya soal menemukan ide menarik, tapi bagaimana kamu merancang dan membentuk cerita melalui plot yang terstruktur dan emosional. Dengan memahami langkah demi langkah, kamu akan lebih percaya diri dan terarah.
Creatd by.
Author Hern khrnsa
Selamat menulis!