Wellcome to first chapter in Psichology Corner. Coretan singkat, hanya sekedar sharing dan sebagai pengingat diri, bukan untuk menggurui.
Apakah kalian tau, kebanyakan mereka yang mengambil jurusan kejiwaan, adalah untuk berobat jalan. Dengan kata lain, mereka ingin sembuh dan selesai dengan diri sendiri sebelum menyambuhkan orang lain.
Dan benar, selama berkuliah kami ditekankan untuk selesai dengan diri sendiri dengan memiliki kemampuan untuk membiarkan orang lain punya persepsi sendiri tentang kita, tanpa merasa perlu mengoreksi semuanya, disebut dengan emotional maturility-kedewasaan mental.
Karena orang itu hanya mau mendengar apa yang mau mereka dengar atau apa yang mau mereka percayai bukan apa yang benar-benar terjadi (confirmation bias).
Maka semakin kamu klarifikasi, akan semakin menguatkan rumornya (backfire effect - cognitive dissonance avoidance).
Saat kamu mengetahui siapa dirimu yang sebenarnya, komentar negatif atau asumsi dari orang lain, tidak akan menggoyahkan mu.
External validation hilang dan mulai hidup dengan self- validation, dan dari sini tanda baperan sembuh dan overthinkingnya berhenti.
So :
• Kamu gak harus selalu menangin debat
• Gak selalu harus mengklarifikasi kesalahpahaman.
Cause, fokus ke tujuan jauh lebih penting dari pada sibuk meluruskan semua opini yang keliru kecuali sudah diranah hukum.
Dengan menguasai ini,
• Kamu gak lagi sibuk jelasin ke semua orang
• Gak capee cari pembelaan
• Gak stres mikirin persepsi orang
Karena kamu tau, cukup Allah yang tau niatmu. Inilah ilmu iklas yang sering kita dengar dari ustadz.
Luar biasa ya.. Kami harus bayar spp puluhan juta, demi belajar ini, ehh Allah sudah ngajarin iklas sebelum ilmu ini ditemukan 😫.