Di sebuah sudut taman rindang Banjarmasin, hiduplah laba-laba bernama Lara. Bukan laba-laba biasa, Lara memiliki benang sutra berwarna ungu muda yang berkilauan. Suatu hari, seekor kupu-kupu biru bernama Bayu tersangkut di jaringnya. Lara, yang biasanya langsung memangsa mangsanya, terpesona oleh keindahan Bayu. Bayu, yang awalnya ketakutan, terpukau oleh mata Lara yang besar dan berkilau.
Lara dengan hati-hati melepaskan Bayu dari jaringnya. Mereka mulai bercakap-cakap, berbagi cerita tentang kehidupan mereka. Lara menceritakan tentang kesendiriannya di sudut taman, sementara Bayu bercerita tentang petualangannya menjelajahi bunga-bunga. Perlahan, benih-benih cinta tumbuh di antara mereka, dua makhluk berbeda yang saling melengkapi.
Meskipun berbeda, cinta mereka tetap kuat. Lara membuat jaring khusus untuk Bayu, tempat mereka bisa beristirahat dan bercerita. Bayu selalu membawa nektar bunga termanis untuk Lara. Cinta mereka menjadi legenda kecil di taman, kisah tentang laba-laba dan kupu-kupu yang membuktikan bahwa cinta bisa tumbuh di mana saja, bahkan di antara dua makhluk yang tampak sangat berbeda.